AIPF Menghubungkan Sektor Swasta dan Publik di ASEAN dan Kawasan Indo-Pasifik

Dipublikasikan oleh Nurul Aeni Azizah Sari

08 Mei 2024, 10.43

Sumber: setkab.go.id

Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada hari Selasa (09/05) meresmikan Forum ASEAN Indo-Pasifik (AIPF) yang pertama, yang akan diselenggarakan pada tanggal 5-6 September di Hotel Mulia, Jakarta, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. “Kita berkumpul di sini untuk membangun masa depan yang lebih terhubung, lebih sejahtera, dan lebih berkelanjutan bagi kita di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik,” ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada pembukaan forum tersebut.

Forum yang mengangkat tema “Implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP)” ini bertujuan untuk menghubungkan sektor swasta dan sektor publik di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik untuk kerja sama yang lebih kuat. Forum ini akan menjadi platform bagi negara-negara anggota ASEAN dan mitra untuk terlibat dalam diskusi konstruktif yang menghasilkan proyek-proyek konkret yang pada akhirnya akan meningkatkan kolaborasi di kawasan Indo-Pasifik.

“Akan ada pembicaraan para pemimpin, diskusi panel, dan business matching yang berfokus pada tiga bidang utama, yaitu infrastruktur hijau dan rantai pasokan yang tangguh, pembayaran yang inovatif dan berkelanjutan, serta transformasi digital yang inklusif dan ekonomi kreatif,” ujar Erick, seraya menambahkan bahwa dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, Pemerintah Indonesia melalui BUMN secara aktif berkolaborasi dengan mitra global di berbagai sektor.

“Misalnya dengan membentuk aliansi strategis untuk membangun ekosistem kendaraan listrik, bekerja sama dalam meningkatkan konektivitas dan digitalisasi, serta berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di kawasan,” ujarnya. Erick juga menyampaikan harapannya agar AIPF dapat meningkatkan kemitraan di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik.

“Kami berharap diskusi dan komunikasi dalam forum ini dapat menginspirasi kerja sama baru, meningkatkan kerja sama yang sudah ada, dan menghasilkan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan yang kita hadapi,” ujarnya. Sebagai informasi, AIPF tahun ini memamerkan berbagai proyek-proyek unggulan di Indonesia dan Indo-Pasifik yang sejalan dengan subtema AIPF.

Beberapa BUMN Indonesia berpartisipasi aktif dalam forum ini, antara lain Bank BRI, perusahaan minyak dan gas Pertamina, perusahaan listrik PLN, Bank Mandiri, Bank BNI, perusahaan holding pertambangan MIND ID, perusahaan telekomunikasi Telkom Indonesia, dan perusahaan holding penerbangan dan pariwisata InJourney.

AIPF merupakan perwujudan dari AOIP yang diadopsi oleh negara-negara anggota ASEAN pada tahun 2019. AOIP merupakan sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memperkuat arsitektur regional yang inklusif, mendorong kolaborasi, memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan, dan memanfaatkan peluang di kawasan Indo-Pasifik.

Kawasan ASEAN memiliki modal yang cukup untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi global dengan PDB kolektif sebesar USD3,3 triliun pada tahun 2021, yang menjadikannya ekonomi terbesar kelima di dunia. Dengan jumlah penduduk lebih dari 660 juta jiwa, ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi mitra kerja sama.

Oleh karena itu, KTT ASEAN ke-43 menjadi kesempatan penting bagi negara-negara anggotanya dan negara-negara Indo-Pasifik untuk bersatu dan menavigasi arah kerja sama dan pertumbuhan yang inklusif di masa depan. (DK/Tim Komunikasi & Media KTT ASEAN 2023/PBB) (DH/MUR).

Disadur dari: setkab.go.id