Teknik Mesin

Melintasi Udara: Sejarah dan Peran Terowongan Angin dalam Pengembangan Teknologi Aerodinamika

Dipublikasikan oleh Raynata Sepia Listiawati pada 10 Februari 2025


Terowongan angin

Terowongan angin (bahasa Inggris: wind tunnel) adalah sebuah alat yang digunakan dalam penelitian aerodinamika penelitian untuk mempelajari efek dari udara yang bergerak melewati benda padat. Sebuah terowongan angin terdiri atas bagian tubular dengan objek yang diuji dipasang di tengah. Udara digerakkan melewati objek dengan sistem kipas atau sistem lain yang kuat. Objek uji, sering disebut model terowongan angin, diiinstrumentasikan dengan sensor-sensor yang cocok untuk mengukur gaya-gaya aerodinamika, distribusi tekanan, atau karakteristik-karakteristik lainnya yang berkaitan dengan aerodinamika.

Terowongan angin pertama diciptakan menjelang akhir abad ke-19, pada masa awal penelitian aeronautika, ketika banyak orang yang berusaha mengembangkan mesin terbang, yang beratnya lebih berat daripada udara. Terowongan angin dibayangkan sebagai sarana yang membalikkan paradigma biasa bahwa bukan udara yang diam dan objek bergerak dengan cepat melalui udara itu, tetapi efek yang sama akan diperoleh jika objek diam dan udara bergerak dengan cepat melalui objek itu. Dengan cara itu pengamat stasioner bisa mempelajari objek saat terbang dan bisa mengukur gaya-gaya aerodinamika yang berlaku padanya.

Pembangunan terowongan angin menyertai pengembangan pesawat. Terowongan angin yang besar dibangun pada masa Perang Dunia Kedua. Pengujian terowongan angin dianggap penting dan strategis selama pengembangan pesawat dan rudal supersonik dalam Perang Dingin.

Kemudian, studi terowongan angin berdiri sendiri. Efek angin pada struktur atau objek-objek buatan manusia perlu dipelajari ketika bangunan-bangunan menjadi cukup tinggi untuk memberikan permukaan yang besar bagi angin dan kekuatan yang dihasilkan angin harus mampu ditahan oleh struktur dalam bangunan. Pengetahuian akan kekuatan-kekuatan tersebut diperlukan sebelum aturan-aturan pembangunan dapat menentukan kekuatan yang dibutuhkan oleh bangunan dan pengujian tersebut kemudian digunakan untuk bangunan-bangunan yang besar atau tidak biasa.

Lebih jauh lain, pengujian terowongan angin kemudian diterapkan pada mobil, bukan untuk menentukan gaya aerodinamika per se tetapi lebih pada menemukan cara-cara untuk mengurangi daya yang diperlukan untuk menggerakkan kendaraan di jalan raya pada kecepatan tertentu. Dalam studi ini, interaksi antara jalan dan kendaraan memainkan peran penting dan interaksi ini harus dipertimbangkan ketika menginterpretasikan hasil tes. Dalam situasi yang sebenarnya jalan bergerak relatif terhadap kendaraan tetapi udara relatif diam terhadap jalan, berbeda dengan di dalam terowongan angin, udara bergerak relatif terhadap jalan, sementara jalan relatif diam terhadap kendaraan uji. Beberapa terowongan angin untuk uji otomotif telah menyertakan sabuk yang bergerak di bawah kendaraan uji dalam upaya untuk mendekati kondisi yang sebenarnya, dan perangkat yang sangat mirip digunakan dalam pengujian terowongan angin untuk konfigurasi pesawat yang sedang lepas landas dan mendarat.

Pengukuran gaya aerodinamik 

Kecepatan dan tekanan udara diukur dalam beberapa cara di terowongan angin.

Kecepatan udara yang melalui bagian tes ditentukan berdasarkan prinsip Bernoulli. Pengukuran tekanan dinamis, tekanan statis, dan (hanya untuk aliran termampatkan) kenaikan suhu dalam aliran udara. Arah aliran udara di sekitar model dapat ditentukan dari jumbai benang yang melekat pada permukaan aerodinamika. Arah aliran udara yang mendekati permukaan dapat divisualisasikan dengan pemasangan benang pada aliran udara di depan dan di belakang model uji. Asap atau gelembung cairan dapat dimasukkan ke dalam aliran udara di depan model uji dan jalur mereka di sekitar model dapat difoto.

Gaya-gaya aerodinamika pada model uji biasanya diukur dengan timbangan yang terhubung dengan model uji dengan balok, tali, atau kabel.

Penyebaran tekanan pada model uji secara historis diukur dari banyaknya lubang-lubang kecil yang terbentuk di sepanjang jalur aliran udara dan dengan menggunakan manometer banyak tabung untuk mengukur tekanan pada setiap lubang. Penyebaran tekanan dapat lebih mudah diukur dengan menggunakan cat yang sensitif terhadap tekanan, yang menunjukkan fluoresensi cat lebih rendah pada titik terjadinya tekanan yang lebih tinggi. Penyebaran tekanan juga dapat dengan mudah diukur dengan menggunakan sabuk yang sensitif terhadap tekanan, suatu perkembangan baru berupa suatu strip fleksibel yang mengintegrasikan beberapa modul sensor tekanan ultramini. Strip ini melekat pada permukaan aerodinamika dengan pita dan mengirimkan sinyal-sinyal yang menggambarkan penyebaran tekanan di sepanjang permukaannya.

Penyebaran tekanan pada model uji juga dapat ditentukan dengan melakukan survei olak, yang dalam tes ini satu tabung pitot digunakan untuk mendapatkan beberapa ukuran yang mengalir dari model uji, atau beberapa manometer tabung dipasang pada aliran dan semua ukuran diambil.

Sifat aerodinamika dari sebuah objek tidak tetap sama untuk model berskala. Tapi, dengan mengamati aturan-aturan kesamaan tertentu aturan, keterkaitan yang sangat memuaskan antara sifat aerodinamika dari model berskala dan objek berukuran penuh dapat dicapai. Pilihan parameter-parameter kesamaan tergantung pada tujuan tes, tetapi kondisi yang paling penting untuk memuaskan biasanya:

  • Kesamaan secara geometris: semua dimensi dari objek harus secara proporsional berskala;
  • Angka mach: rasio antara kecepatan udara dan kecepatan suara harus identik untuk model berskala dan objek aktual (memiliki angka mach identik di terowongan angin dan di sekitar objek yang sebenarnya tidak sama dengan memiliki kecepatan udara yang identik)
  • Bilangan Reynolds: rasio antara gaya inersia dan gaya viskos harus terjaga. Parameter ini sulit untuk memuaskan dengan model berskala dan telah mengarah pada pengembangan terowongan angin bertekanan dan kriogenik, yang di dalamnya viskositas fluida yang bekerja dapat sangat berubah untuk mengimbangi pengurangan skala model.

Dalam beberapa kasus tes tertentu, parameter kesamaan lain harus dipenuhi, misalnya bilangan Froude.

Sejarah

Asal mula

Insinyur dan matematikawan militer berkebangsaan Inggris Benjamin Robins (1707–1751) menemukan alat lengan pusaran untuk menentukan seretan dan melakukan beberapa percobaan awal dalam teori penerbangan. Sir George Cayley (1773-1857) juga menggunakan lengan pusaran untuk mengukur seretan dan pengangkatan dari berbagai lempeng sayap. Lengan pusaran Cayley memiliki panjang 5 kaki (1.5 m) dan mencapai kecepatan tertinggi antara 10 dan 20 kaki per detik (3 hingga 6 m/detik).

Namun, lengan pusaran tidak menghasilkan aliran udara yang andal yang berdampak pada bentuk tes pada peristiwa normal. Gaya sentrifugal dan fakta bahwa objek bergerak dalam pusarannya menjadikan pemeriksaan rinci dari aliran udara sebagai hal yang sulit. Francis Herbert Wenham (1824-1908), seorang Anggota Dewan Aeronautical Society of Great Britain, menunjukkan masalah ini dengan menciptakan, merancang, dan mengoperasikan terowongan angin tertutup pertama pada tahun 1871. Setelah terobosan ini dicapai, data teknis terinci dengan cepat ditarik dengan menggunakan alat ini. Wenham dan rekannya John Browning dihargai karena banyak penemuan fundamental karya mereka, termasuk pengukuran rasio l/d dan pengungkapan efek yang menguntungkan dari rasio aspek tinggi.

Konstantin Tsiolkovsky membangun terowongan angin bagian terbuka dengan pengembus sentrifugal tahun 1897 dan menentukan koefisien seret dari pelat datar, silinder, dan bola. Penemu Denmark Poul la Cour menerapkan terowongan angin dalam prosesnya mengembangkan dan menyempurnakan teknologi turbin angin pada awal 1890-an.Carl Rickard Nyberg menggunakan sebuah terowongan angin saat merancang Flugan-nya tahun 1897 dan seterusnya.

Dalam serangkaian percobaan klasik, seorang berkebangsaan Inggris Osborne Reynolds (1842-1912) dari Universitas Manchester menunjukkan bahwa pola aliran udara pada model berskala akan sama dengan kendaraan berskala penuh jika parameter aliran tertentu sama dalam kedua kasus. Faktor ini, yang sekarang dikenal sebagai bilangan Reynolds, merupakan parameter dasar dalam deskripsi dari semua aliran cairan, termasuk bentuk pola aliran, kemudahan perpindahan panas, dan terjadinya turbulensi. Hal ini mencakup pembenaran ilmiah untuk penggunaan model dalam terowongan angin untuk mensimulasikan fenomena kehidupan nyata. Tapi, ada keterbatasan-keterbatasan pada kondisi yang kesamaan dinamisnya hanya berdasarkan bilangan Reynolds.

Wright bersaudara menggunakan terowongan angin sederhana pada tahun 1901 untuk mempelajari efek dari aliran udara yang melalui berbagai bentuk saat mengembangkan Wright Flyer dalam beberapa cara revolusioner. Teknologi yang mereka gunakan adalah teknologi yang banyak diterapkan saat ini, tetapi pada saat itu belum umum di Amerika.

Di Prancis, Gustave Eiffel (1832-1923) membangun terowongan angin pertamanya pada tahun 1909, yang ditenagai oleh motor listrik 50 kW, di Champs-de-Mars, dekat kaki menara yang menyandang namanya. Antara tahun 1909 dan 1912 Eiffel menjalankan sekitar 4000 tes di terowongan anginnya dan eksperimen sistematisnya menetapkan standar baru bagi penelitian aeronautika. Pada tahun 1912 laboratorium Eiffel dipindahkan ke Auteuil, suatu daerah pinggiran kota Paris, tempat terowongan angin tersebut masih beroperasi saat ini. Eiffel secara signifikan meningkatkan efisiensi terowongan angin dengan menutup bagian uji dalam ruang, merancang jalur masuk melebar dengan sebuah penguat aliran berbentuk sarang lebah, dan menambahkan sebuah pemencar antara bagian tes dan kipas yang terletak di ujung pemencar. Pengaturan ini diikuti oleh sejumlah terowongan angin yang dibangun kemudian. Pada kenyataannya terowongan angin kecepatan rendah yang terbuka di jalur kembali sering disebut terowongan angin jenis Eiffel.

Pada tahun 1931 NACA membangun sebuah terowongan angin "skala penuh" 30 kaki kali 60 kaki di Pusat Penelitian Langley di Langley, Virginia. Terowongan itu ditenagai oleh sepasang kipas yang didorong oleh motor listrik 4000 hp. Terowongan ini bisa menampung banyak pesawat sungguhan berukuran penuh. Terowongan itu akhirnya ditutup dan, meskipun dinyatakan sebagai mercu tanda sejarah nasional pada tahun 1995, mulai dihancurkan pada tahun 2010.

Hingga Perang Dunia Kedua, terowongan angin terbesar di dunia dibangun tahun 1932-1934 yang berada di pinggiran kota Paris, Chalais-Meudon, Prancis. Terowongan ini dirancang untuk menguji pesawat berukuran penuh dan memiliki enam kipas besar yang didorong oleh motor listrik berdaya tinggi. Terowongan angin Chalais Meudon digunakan oleh ONERA dengan nama S1Ch hingga tahun 1976, antara lain dalam mengembangkan pesawat Caravelle dan Concorde. Kini terowongan angin ini berfungsi sebagai monumen nasional.

Perang Dunia Kedua

Tahun 1941 Amerika Serikat (A.S.) membangun salah satu terowongan angin terbesar pada masa itu di Wright Field di Dayton, Ohio. Terowongan angin ini memiliki ukuran diameter paling besar 45 kaki (14 m) dan paling kecil 20 kaki (6,1 m). Dua kipas berukuran 40-kaki (12 m) digerakkan oleh motor listrik 40.000 hp. Model pesawat berukuran besar dapat diuji pada kecepatan udara 400 mph (640 km/h).

Terowongan angin yang digunakan oleh para ilmuwan Jerman di Peenemünde sebelum dan selama PD II adalah sebuah contoh yang menarik dari kesulitan-kesulitan terkait perluasan jangkauan terowongan angin besar. Terowongan angin ini menggunakan beberapa gua alami besar yang ukurannya ditingkatkan dengan penggalian dan ditutup untuk menyimpan udara dalam volume besar yang dapat dialirkan melalui terowongan angin. Pendekatan inovatif ini memungkinkan penelitian laboratorium dalam rezim kecepatan tinggi dan dengan cepat meningkatkan kemajuan teknik aeronautika Jerman. Hingga akhir perang, Jerman telah memiliki sedikitnya tiga terowongan angin supersonik yang berbeda, dengan salah satunya memiliki kemampuan aliran udara (dipanaskan) Mach 4,4.

Sumber: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Melintasi Udara: Sejarah dan Peran Terowongan Angin dalam Pengembangan Teknologi Aerodinamika

Badan Usaha Milik Negara

Petani Kopi Sumatra Meracik Pupuk Alami Saat Inflasi Menggigit

Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 10 Februari 2025


  • Para petani di provinsi Lampung, Indonesia, membuat pupuk organik mereka sendiri untuk mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan eksternal yang tidak stabil.
  • Mereka juga telah mendiversifikasi jumlah tanaman yang mereka tanam, dengan menanam alpukat dan kemiri di antara tanaman kopi dan vanili.
  • Para pendukung pertanian organik berpendapat bahwa teknik-teknik seperti yang dipamerkan di Lampung dapat meningkatkan hasil panen sekaligus mengurangi biaya dan dampak negatif dari produk kimia.

Hutan batutegi, Indonesia - Seperti jutaan petani kecil lainnya di seluruh Indonesia, keluarga Sri Atmiatun harus menanggung harga pupuk yang lebih tinggi, kenaikan biaya hidup, dan cuaca yang semakin ekstrem dalam beberapa tahun terakhir. Daerah aliran sungai di Hutan Batutegi, dekat pantai selatan provinsi Lampung, Sumatra, hampir kering setelah kekeringan selama berbulan-bulan di sebagian besar wilayah Indonesia, yang diperparah oleh El Nino dan pola iklim Dipole Samudra Hindia yang positif.

Harga pupuk kimia telah turun dari harga tertinggi sepanjang masa yang tercatat pada tahun 2022, tetapi harga kalium dan pupuk lainnya tetap mahal hingga tahun 2023 berdasarkan standar historis, sehingga menambah tekanan bagi petani di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Beberapa generasi petani di sekitar Batutegi telah menanam kopi. Namun, para petani Batutegi mengatakan bahwa mereka telah mencatat hasil panen yang menurun karena kualitas tanah di sini telah memburuk.

Menanggapi tekanan ini, Sri Atmiatun dan petani lainnya di Batutegi telah memanfaatkan kembali limbah pertanian untuk mengurangi ketergantungan mereka pada bahan kimia yang mahal dan, dengan harapan, dapat meningkatkan hasil panen. “Terakhir kali kami membuat pupuk organik, kami menghasilkan sekitar 2 ton,” kata Sri kepada Mongabay Indonesia, sambil memegang sekumpulan botol yang berisi pupuk organik hasil olahan masyarakat.

Daerah aliran sungai di Hutan Batutegi hampir kering setelah kekeringan selama berbulan-bulan, yang diperparah oleh El Nino danpola iklim Dipole Samudera Hindia yang positif. 


Para petani Batutegi mengatakan bahwa mereka telah mencatat penurunan hasil panen karena kualitas tanah di sini telah memburuk. 

Dari bawah ke atas

Setiap hari di Batutegi, puluhan buruh tani seperti Sri melakukan perjalanan dari rumah mereka ke ladang alpukat dan kemiri yang ditumpangsarikan dengan tanaman produktif lainnya, dalam sistem agroekologi yang dikenal sebagai wanatani, yang mengacu pada integrasi tanaman dengan hutan.

Bibit pohon tumbuh dalam wadah yang terbuat dari bambu di tempat pembibitan yang didirikan oleh para petani. Nantinya, pohon-pohon muda tersebut akan ditanam di lahan milik petani untuk mendiversifikasi produksi dan memperbaiki tanah.

Para pekerja lapangan di daerah pedesaan di Indonesia bekerja untuk meningkatkan kesuburan tanah untuk meningkatkan produktivitas di antara para petani kecil, yang biasanya mengolah lahan seluas 2 hektar atau lebih kecil, dan secara bersama-sama merupakan mayoritas petani di negara dengan populasi terpadat keempat di dunia ini.

Di Batutegi, para petani yang tinggal di lahan yang dikategorikan sebagai lahan produksi berbatasan dengan hutan lindung. Mereka mengatakan bahwa kesuburan tanah telah menurun drastis dibandingkan dengan tahun 1990-an. Afiliasi Indonesia dari lembaga amal yang berbasis di Inggris, International Animal Rescue, sebuah yayasan yang dikenal sebagai YIARI, bekerja untuk membantu petani Batutegi untuk mengembalikan nitrogen ke dalam tanah, sebagian untuk mencegah perlunya membuka lahan baru untuk meningkatkan produktivitas.

Provinsi Lampung kehilangan 281.000 hektar (694.000 acre), atau sekitar 16% dari tutupan pohonnya, dalam dua dekade hingga tahun 2022, menurut platform data online Global Forest Watch. Kurang dari seperlima wilayah Batutegi yang masih berupa hutan asli. Pada tahun 2006, YIARI mulai melakukan survei untuk melepasliarkan satwa seperti kukang sumatera(Nycticebus hilleri) dan monyet ekor babi(Macaca nemestrina) ke alam liar.

Hutan lindung Batutegi memiliki luas sekitar 58.000 hektar, dan YIARI memilih lokasi ini karena kondisi hutan dan ketersediaan pakan bagi satwa. Sejak tahun 2017, YIARI dan dinas kehutanan provinsi telah bekerja untuk melindungi sisa-sisa hutan yang masih utuh yang berdekatan dengan lahan pertanian masyarakat.  

Pupuk organik yang diproduksi oleh kelompok tani sumber makmur. 

Wanatani

Masyarakat telah mengadopsi teknik wanatani di lahan Batutegi, yang dikombinasikan dengan usaha peternakan. Dayat, Ketua Kelompok Tani Sumber Makmur, mengatakan bahwa para petani telah mulai mengumpulkan kotoran kambing untuk ditambahkan ke dalam pupuk kompos. “Kotoran kambing ini nantinya akan diolah menjadi kompos dan pupuk organik cair,” kata Dayat.

Campuran pupuk kandang dan kompos yang dibuat sendiri oleh petani Batutegi melindungi para petani dari harga pupuk kimia yang selangit, yang mencapai rekor tertinggi tidak lama setelah Rusia, produsen utama potash dan pupuk lainnya, menginvasi Ukraina pada tahun 2022.

Untuk lebih memaksimalkan potensi produksi, para petani Batutegi telah melakukan diversifikasi lahan dengan menanam pohon buah-buahan dan kacang-kacangan di antara tanaman kopi yang sudah ada, sebuah teknik wanatani yang dapat mencegah kebutuhan untuk membuka lahan baru untuk meningkatkan produksi.

“Kami memilih pinang, kemiri dan alpukat, karena keberlanjutan dan proses pengolahannya yang ringan - berbeda dengan kopi,” kata Dayat. Pembibitan di mana bibit-bibit ini tumbuh sekarang sudah memasuki tahun ketiga. Dayat mengatakan bahwa ia berharap masyarakat akan menghasilkan 3.500 bibit tahun ini, meningkat dari sekitar 1.000 bibit pada dua tahun sebelumnya. Bibit-bibit tersebut dibudidayakan dalam wadah bambu, yang berfungsi seperti polibag untuk memelihara struktur akar.

Bibit pohon tumbuh dalam wadah yang terbuat dari bambu di tempat pembibitan yang didirikan oleh para petani

'Kita harus mengubah pola pikir kita'

Sebuah penelitian yang dilakukan selama 10 tahun terhadap 20,9 juta petani di lebih dari 400 kabupaten di Cina menemukan bahwa petani yang menggunakan metode yang sama mengalami peningkatan hasil panen sebesar 10,8-11,5%, sementara penggunaan pupuk kimia menurun hingga 18,1%. Penelitian lain menunjukkan hasil panen yang lebih tinggi ketika pupuk organik melengkapi metode pertanian yang ada dengan menggunakan input kimia.

Namun, intervensi pemerintah untuk mengubah praktik pertanian dengan cepat dari pupuk kimia ke produk kompos dapat berakhir buruk jika tidak dikelola dengan baik. Pada tahun 2021, presiden Sri Lanka saat itu, Gotabaya Rajapaksa, mengumumkan bahwa pemerintah akan melarang impor pupuk dan pestisida serta mewajibkan 2 juta petani di negara tersebut untuk menggunakan metode organik dalam waktu 10 tahun. Program ini berakhir dengan kegagalan dan turut memicu penggulingan Rajapaksa.

Di Batutegi, metode pertanian organik yang diterapkan oleh asosiasi sumber makmur merupakan hasil dari program pelatihan yang dilakukan oleh Yiari. Eko Sukamto, seorang pekerja lapangan dari YIARI, mengatakan bahwa pelatihan ini memungkinkan para petani untuk membuat pupuk sendiri di rumah dan menggunakan spesies tanaman yang secara alami dapat membunuh hama, sehingga tidak memerlukan pestisida.

“Harapannya, ini bisa menjadi solusi bagi permasalahan mereka,” kata Eko kepada Mongabay Indonesia, “terutama harga pupuk yang tinggi.” Eko mengatakan bahwa prinsip pertama adalah menjaga kesehatan tanah dengan menggunakan produk limbah yang tersedia dari proses pertanian. “Kita harus mengubah pola pikir kita, karena masyarakat menginginkan kepraktisan,” katanya, seraya menambahkan bahwa para pekerja lapangan mencoba untuk menantang prasangka bahwa pupuk organik adalah padat karya dan tidak efektif.

Robithotul Huda, manajer senior program ketahanan habitat YIARI, mengatakan bahwa pada tahun-tahun awal YIARI lebih fokus pada penyelamatan satwa. Kegiatannya meliputi patroli kawasan dan pelepasliaran satwa yang telah diselamatkan dan direhabilitasi oleh yayasan. Namun, konversi hutan lindung menjadi lahan pertanian mendorong YIARI untuk turun tangan mengatasi akar masalah hilangnya satwa liar, yaitu hilangnya habitat. Tahun lalu, staf YIARI melepasliarkan enam kukang sumatera ke Hutan Batutegi.

Qodri, Kepala kesatuan pengelolaan hutan (KPH) Batutegi, mengatakan bahwa kawasan hutan seluas 58.000 hektar ini terlalu luas untuk diawasi oleh petugas. Menurut Qodri, salah satu hasil yang paling terlihat dari kerja sama pihaknya dengan YIARI adalah keanekaragaman tanaman: Petani yang awalnya hanya mengandalkan tanaman monokultur, seperti kopi, kini mulai menerapkan wanatani.

Upaya-upaya ini telah mendapat pengakuan nasional di Indonesia, kata Qodri. Staf Yiari mengatakan bahwa meskipun kopi masih menjadi komoditas yang dominan, para petani telah melakukan diversifikasi dengan menanam pisang, singkong, kakao, pepaya, lada, padi, dan vanili. “Pertama-tama kami mengidentifikasi situasi yang dihadapi oleh petani, menanyakan harapan mereka, lalu kami mulai,” kata Huda. “Dengan cara ini, kami berharap para petani bisa mandiri di masa depan.”

Petani Sumatera khawatir karena pemerintah menghentikan subsidi pupuk kelapa sawit

Disadur dari: news.mongabay.com

Selengkapnya
Petani Kopi Sumatra Meracik Pupuk Alami Saat Inflasi Menggigit

Sistem dan Teknik Jalan Raya

Jalan Tikus

Dipublikasikan oleh Viskha Dwi Marcella Nanda pada 10 Februari 2025


Jalan tikus adalah istilah yang digunakan sebagai jalan tembus yang melewati jalan lingkungan yang kecil guna menghindari ruas jalan yang macet, ataupun menghindari persimpangan atau lampu lalu lintas yang macet. Mereka melewati jalan tikus ini kadang harus mengkompensasi polisi tidur atau hambatan lain yang ditempatkan oleh masyarakat yang tinggal di sekitar jalan tikus tersebut.

Jalan tikus biasanya dilewati oleh masyarakat yang sudah mengenal daerah tersebut dengan baik. Jalan tikus juga sering dimanfaatkan untuk menghindari dari polisi yang sedang melakukan pengawasan atau razia.

Sumber: id.wikipedia.org Jalan tikus untuk menghindari jalan utama yang macet

Jalan tikus di wilayah perbatasan digunakan sebagai jalur penyeludupan barang, manusia ataupun narkotika.

Untuk menghindari lalu lintas terusan melalui jalan lingkungan, maka dilakukan pelambatan lalu lintas dengan membuat jalan tertutup untuk lalu lintas terusan (ditutup salah satu ujung jalannya), membatasi kecepatan dengan polisi tidur untuk mengurangi minat melalui jalan lingkungan serta meningkatkan keselamatan, dan berbagai cara lainnya.

Sumber: id.wikipedia.org

Selengkapnya
Jalan Tikus

Pendidikan

Program Studi S1 Animasi Terapan Udinus Disorot Langsung oleh Ditjen Vokasi Kemendikbud

Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 10 Februari 2025


Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah melakukan kunjungan ke Program Studi Sarjana Terapan Animasi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) untuk meninjau praktik dan pembelajaran yang dilakukan di sana.

Kunjungan ini dilakukan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kejuruan dan Kebudayaan Kemendikbud guna melihat aktivitas yang telah dilakukan oleh Udinus di bidang animasi. Ketua Program Studi S1 Animasi Terapan Udinus, Dr. Khafiizh Hastuti, M.Kom beserta Dekan Fakultas Ilmu Komputer, Dr. Abdul Syukur dan Wakil Dekan I Bidang Akademik FIK Udinus, Dr. Ahmad Zainul Fanani, Ssi, MKom, menyambut kedatangan mereka.

Drs. Abdul Syukur dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk pengakuan atas kualitas baik dari program pembelajaran dan lulusan Program Studi Sarjana Terapan Animasi Udinus. Hal ini menunjukkan bahwa Udinus patut dibanggakan atas prestasinya di bidang vokasi, terutama dalam animasi.

“Diharapkan dengan adanya visitasi ini dapat memunculkan semangat bagi para dosen dan mahasiswa yang telah mendapatkan pengakuan. Yang dapat digunakan untuk terus meningkatkan hibah dan penelitian untuk menghasilkan produk animasi lainnya,” ujarnya. 

Sementara itu, delegasi yang hadir adalah Cecep Somantri Ketua Tim Kerja Bidang Kerja Sama, Publikasi, Layanan Publik, dan Hubungan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Nur Arifin selaku Staf Tim Kerja Bidang Kerja Sama, Publikasi, dan Layanan Masyarakat, serta Hubungan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi

Khafiizh Hastuti, M.Kom. juga memandu para tamu untuk melihat seluruh fasilitas yang dimiliki oleh Program Studi Sarjana Terapan Animasi Udinus. Fasilitas utama yang dikunjungi adalah laboratorium animasi yang terletak di lantai 4 gedung H Udinus. Laboratorium tersebut merupakan bagian dari hasil hibah kedua yang telah memiliki fasilitas yang layak untuk menunjang sistem perkuliahan mahasiswa. 

“Selama ini sudah banyak sekali animasi karya mahasiswa sarjana terapan animasi Udinus. Salah satunya adalah 'Si Warik' yang telah mendapatkan banyak penghargaan dan apresiasi, salah satunya dari Mendikbud dan Menristekdikti termasuk Presiden Joko Widodo,” tambahnya. 

Sesi foto bersama dengan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Riset dan Teknologi dilakukan oleh Cecep Somantri. Didampingi oleh staf Bagian Kerja Sama, Publikasi, Layanan Umum, dan Humas. Nur Arifin dan Tim Publikasi, Nur Laely Wijayanti. 

Cecep Somantri menyebutkan bahwa Udinus memiliki peran yang baik sebagai mitra yang sering menyumbangkan produk animasi. Setelah melihat langsung sistem pembelajaran yang ada, Cecep mengatakan bahwa praktik dan teori diselenggarakan secara selaras. Sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan lulusan. 

“Kualitas yang bagus ini di luar dugaan kami karena Udinus memang memiliki bidang animasi yang kuat. Terutama pada proses pembelajaran yang berdiferensiasi dimana mereka memiliki ruang ekspresi melalui proses pembelajaran,” ujar Cecep saat diwawancarai di laboratorium animasi. 

“Melalui potret ini, kami berharap Udinus dapat berkembang dan terus menghasilkan produk-produk unggulan bagi pendidikan vokasi di Indonesia. Juga patut dicontoh oleh perguruan tinggi vokasi lainnya, khususnya di bidang animasi,” tutupnya.

Disadur dari: dinus.ac.id

Selengkapnya
Program Studi S1 Animasi Terapan Udinus Disorot Langsung oleh Ditjen Vokasi Kemendikbud

Badan Usaha Milik Negara

Pertamina dan Conrad akan Bersama-Sama Mengembangkan Sumber Daya Gas Aceh

Dipublikasikan oleh Afridha Nu’ma Khoiriyah pada 10 Februari 2025


Perusahaan energi milik negara Indonesia, Pertamina, dan perusahaan eksplorasi dan pengembangan gas Conrad Asia Energy telah menandatangani perjanjian untuk bekerja sama dalam penyediaan pasokan gas dan pengembangan infrastruktur di dua sumber daya potensial di lepas pantai Aceh, Indonesia.

Conrad dan Perusahaan Gas Negara (PGN), anak perusahaan gas Pertamina, akan melakukan studi bersama mengenai komersialisasi sumber daya gas di dua ladang gas di perairan dangkal - kontrak bagi hasil (PSC) lepas pantai barat laut Aceh (Onwa) di dekat Meulaboh dan PSC lepas pantai barat daya Aceh (Oswa) di dekat Singkil. Kedua perusahaan ini bertujuan untuk berkolaborasi dalam pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur skala kecil, serta penjualan dan pemasaran LNG.

Ladang-ladang tersebut diperkirakan mengandung sumber daya kontinjensi sebesar 214 milyar kaki kubik gas penjualan, dimana 161 milyar kaki kubik diatribusikan kepada Conrad, di tiga dari empat akumulasi gas yang ditemukan di perairan dangkal di dua PSC. Sumber daya yang dapat diatribusikan adalah sumber daya komersial yang dapat diatribusikan kepada Conrad setelah dikurangi fiskal pemerintah. Nilai bersih saat ini dari sumber daya ini adalah sebesar $88 juta, yang diatribusikan kepada Conrad.

Sumber daya prospektif yang diidentifikasi dalam dua PSC berjumlah 15 triliun kaki kubik gas yang dapat dipulihkan, dimana 11 triliun kaki kubik diatribusikan secara bersih kepada Conrad. Ada juga beberapa target bernilai multi-triliun kaki kubik yang telah diidentifikasi di wilayah perairan dalam, “yang merupakan fokus jangka panjang dan yang menarik minat perusahaan hulu yang lebih besar,” kata Conrad.

Conrad memegang 100% hak operasi di PSC Onwa dan Oswa, yang diberikan kepada perusahaan pada bulan Januari tahun lalu. Blok-blok tersebut mencakup area seluas 20.000 km², dan masing-masing PSC memiliki masa kerja 30 tahun. Conrad berencana untuk melakukan survei seismik 3D tahun ini di lapangan Onwa, untuk menentukan ukuran sumber daya dengan lebih baik dan mungkin mengidentifikasi prospek baru.

Pemerintah Indonesia berniat untuk terus mengoptimalkan pengelolaan dan pemanfaatan gas alam sebagai sumber energi alternatif utama dalam transisi energi di negara ini, demikian disampaikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tanggal 4 Maret. Cadangan gas alam Indonesia saat ini lebih besar daripada cadangan minyaknya, namun produksi gas Indonesia diperkirakan akan menurun dalam beberapa tahun ke depan karena penurunan alamiah dari sumur-sumur gas yang ada, kata ESDM.

Pasokan yang ada saat ini dapat memenuhi kebutuhan gas alam yang sudah dikontrak, dan jika pasokan potensial mulai beroperasi sesuai rencana, diperkirakan masih ada cukup gas untuk terus memenuhi kebutuhan domestik, koordinator persiapan program minyak dan gas bumi ESDM Rizal Fajar Muttaqin mengatakan, tanpa menyebutkan rentang waktu. Argus menerangi pasar dengan menempatkan lensa pada area-area yang paling penting bagi Anda. Berita dan komentar pasar yang kami terbitkan mengungkapkan wawasan penting yang memungkinkan Anda membuat keputusan yang lebih kuat dan terinformasi dengan baik.

Uni Eropa mengadopsi aturan uji tuntas keberlanjutan

Brussels, 24 April (Argus) - Parlemen Eropa telah secara resmi menyetujui Petunjuk Uji Tuntas Keberlanjutan Perusahaan, yang akan mewajibkan perusahaan-perusahaan besar di Uni Eropa untuk melakukan “upaya terbaik” untuk mitigasi perubahan iklim. Undang-undang ini berarti bahwa perusahaan-perusahaan yang relevan harus mengadopsi rencana transisi untuk membuat model bisnis mereka sesuai dengan batas suhu 1,5°C yang ditetapkan oleh perjanjian iklim Paris. Ini akan berlaku untuk perusahaan-perusahaan Uni Eropa dengan lebih dari 1.000 karyawan dan omset di atas € 450 juta ($ 481 juta). Ini juga akan berlaku untuk beberapa perusahaan dengan perjanjian waralaba atau lisensi di UE. Arahan ini membutuhkan transposisi ke dalam hukum nasional Uni Eropa yang berbeda.

Peraturan ini mewajibkan negara-negara anggota untuk memastikan perusahaan-perusahaan yang relevan mengadopsi dan menerapkan rencana transisi untuk mitigasi perubahan iklim. Rencana transisi harus bertujuan untuk “memastikan, melalui upaya terbaik” bahwa model bisnis dan strategi perusahaan sesuai dengan transisi menuju ekonomi berkelanjutan, membatasi pemanasan global hingga 1,5 ° C dan mencapai netralitas iklim pada tahun 2050. Jika “relevan”, rencana-rencana tersebut harus membatasi “eksposur perusahaan terhadap kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan batu bara, minyak dan gas”. Meskipun telah ada kesepakatan sementara, negara-negara Uni Eropa pada awalnya gagal untuk secara resmi menyetujui kesepakatan sementara yang dicapai dengan parlemen pada bulan Desember, setelah beberapa negara anggota memblokir kesepakatan tersebut.

Pengesahan parlemen - pada sesi terakhirnya sebelum jeda pemilihan umum Uni Eropa - membuka jalan untuk pemberlakuannya pada akhir tahun ini. Industri telah mendapatkan klarifikasi, dalam pengantar non-hukum, bahwa persyaratan arahan tersebut adalah “kewajiban sarana dan bukan hasil” dengan “memperhitungkan” kemajuan yang telah dicapai oleh perusahaan serta “kompleksitas dan sifat transisi iklim yang terus berkembang”.

Namun, rencana transisi iklim perusahaan perlu memuat target “terikat waktu” untuk tahun 2030 dan dalam interval lima tahun hingga tahun 2050 berdasarkan bukti “ilmiah yang meyakinkan” dan, jika sesuai, target pengurangan absolut untuk gas rumah kaca (GRK) untuk emisi lingkup 1 serta emisi lingkup 2 dan lingkup 3. Lingkup 1 mengacu pada emisi yang secara langsung berasal dari aktivitas organisasi, sedangkan lingkup 2 mengacu pada emisi tidak langsung dari energi yang dibeli. Lingkup 3 mengacu pada emisi penggunaan akhir.

“Sangat mengkhawatirkan melihat bagaimana negara-negara anggota melemahkan Undang-undang tersebut dalam negosiasi terakhir. Dan Undang-undang tersebut tidak memiliki mekanisme yang efektif untuk memaksa perusahaan-perusahaan mengurangi emisi iklim mereka,” ujar Paul de Clerck, juru kampanye di organisasi non-pemerintah Friends of the Earth Eropa, yang menunjuk pada celah yang ‘menganga’ di dalam teks yang diadopsi.

Disadur dari: argusmedia.com

Selengkapnya
Pertamina dan Conrad akan Bersama-Sama Mengembangkan Sumber Daya Gas Aceh

Pendidikan

7,2 Juta Orang RI Nganggur, Kemenperin Harapkan Investasi Mampu Serap Tenaga Kerja

Dipublikasikan oleh Muhammad Armando Mahendra pada 10 Februari 2025


Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 7,20 juta orang per Februari 2024. Jumlah pengangguran tersebut tercatat lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2013, yakni 7,99 juta orang.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Eko S.A. Cahyanto mengatakan pihaknya mendorong penyerapan tenaga kerja di industri dengan menyerap investasi yang masuk lebih besar.

“Yang kami dorong untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja yang paling cepat adalah investasi baru. Itu langsung, langsung. Kami tidak membedakan apakah itu padat modal atau padat karya,” kata Eko dalam acara temu media di Kantor Kemenperin, Jakarta, dikutip Rabu, 8 Mei.

Diketahui, investasi manufaktur pada kuartal II tahun 2024 sebesar Rp 161,1 triliun. Angka tersebut melanjutkan tren penurunan dari realisasi pada kuartal III tahun 2023 sebesar Rp163,7 triliun dan kuartal IV tahun 2023 sebesar Rp162,3 triliun.

Eko menilai, selain investasi di sektor industri pengolahan, ekspansi yang dilakukan industri juga dapat menjadi pendorong penyerapan tenaga kerja.

“Setelah ada investasi baru kemudian ekspansi. Penyerapan itu bisa besar. Yang sudah ada itu yang perlu dilakukan maintenance,” katanya.

Disadur dari: voi.id

Selengkapnya
7,2 Juta Orang RI Nganggur, Kemenperin Harapkan Investasi Mampu Serap Tenaga Kerja
« First Previous page 781 of 954 Next Last »