Physics of Failure Modeling
Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati pada 15 April 2025
Pendahuluan
Produk berkelanjutan seperti kendaraan listrik dan inverter surya memerlukan uji ketahanan jangka panjang untuk memastikan performa dan keamanan. Namun, pengujian ini membutuhkan waktu dan biaya tinggi. Solusi yang populer adalah Accelerated Life Testing (ALT), yang mensimulasikan kondisi ekstrem untuk mempercepat kegagalan produk. Tapi banyak penelitian hanya mempertimbangkan satu tegangan (stress) secara independen, tanpa memperhitungkan interaksi antar tegangan yang bisa menyebabkan hasil pengujian tidak akurat.
Artikel ini menawarkan pendekatan baru: perencanaan ALT berbasis interaksi multi-stress yang dimodelkan menggunakan Particle Swarm Optimization (PSO)—sebuah algoritma optimasi inspirasi perilaku kawanan burung.
Latar Belakang: Kelemahan Perencanaan ALT Konvensional
Kebanyakan model ALT mengasumsikan bahwa parameter distribusi waktu gagal produk bersifat independen. Namun kenyataannya, interaksi antara suhu, arus, dan tekanan mekanik bisa mengubah karakteristik kegagalan. Studi ini membandingkan dua pendekatan:
Perbandingan ini dilakukan untuk mendapatkan rencana uji optimal yang dapat meminimalkan variabilitas estimasi dan memaksimalkan presisi prediksi masa pakai.
Metodologi
Langkah 1: Pengumpulan Data Eksperimen Awal
Eksperimen dilakukan pada sambungan solder dengan 3 tegangan utama:
Dari kombinasi 3 tegangan tersebut, diperoleh 7 skenario pengujian (SC1–SC7) dengan hasil waktu rata-rata hingga kegagalan (Average Time to Failure/ATF) antara 8 menit hingga 31.444 menit.
Langkah 2: Simulasi Data Gagal Palsu (Pseudo-Time-to-Failure)
Digunakan Monte Carlo Simulation untuk menghasilkan 50 data gagal buatan per skenario berdasarkan ATF yang diperoleh.
Langkah 3: Estimasi Parameter Model Menggunakan PSO
Model ALT dibangun dalam dua versi:
Parameter seperti γ₁ dan γ₂ merepresentasikan sensitivitas terhadap masing-masing tegangan. Model Weibull digunakan sebagai dasar distribusi kegagalan. Nilai parameter dikodekan sebagai partikel dalam PSO, dan nilai fitness diukur menggunakan log-likelihood function.
Hasil PSO menunjukkan bahwa model tanpa interaksi konvergen dalam 48 iterasi, sementara model dengan interaksi membutuhkan hingga 205 iterasi karena jumlah parameter lebih banyak.
Studi Kasus: Perencanaan ALT untuk Sambungan Solder
Desain Eksperimen: Latin Hypercube Design (LHD)
Dua desain LHD diuji:
Optimasi Rencana Uji (ALT Planning)
Langkah optimasi menggunakan kembali PSO tahap kedua untuk:
Kriteria optimasi yang digunakan adalah D-Optimality, yaitu memaksimalkan determinan dari Fisher Information Matrix (FIM) untuk menghasilkan estimasi parameter yang paling presisi.
Hasil Perencanaan ALT
Verifikasi Interaksi Tegangan: Mengapa Ini Penting
Grafik interaksi respons (GRA) menunjukkan bahwa kurva respons antara dua tegangan saling berpotongan—menandakan interaksi yang signifikan. Jika ini diabaikan, prediksi umur produk dapat bias atau tidak realistis.
Contoh nyata: Jika hanya suhu dan arus yang diuji tanpa mempertimbangkan interaksi dengan tegangan mekanik, umur produk bisa diprediksi jauh lebih lama dari kenyataannya—membahayakan konsumen atau pengguna industri.
Keunggulan Pendekatan PSO dengan Interaksi
Kritik dan Batasan
Namun, pendekatan ini ideal untuk produk-produk bernilai tinggi dan berskala besar, seperti:
Kesimpulan
Model ALT dengan mempertimbangkan interaksi tegangan memberikan kerangka kerja kuantitatif yang unggul dibanding metode tradisional. Dengan dukungan algoritma Particle Swarm Optimization, pendekatan ini menghasilkan perencanaan pengujian yang:
Bagi industri yang ingin meningkatkan keandalan produk tanpa membuang sumber daya, model ini adalah masa depan dari Accelerated Life Testing.
Sumber : Okafor, E.G., Vinson, W., & Huitink, D.R. Effect of Stress Interaction on Multi-Stress Accelerated Life Test Plan: Assessment Based on Particle Swarm Optimization. Sustainability 2023, 15, 3451.