Visi Besar Transformasi Sosial-Ekonomi Filipina
“Philippine Development Plan (PDP) 2023-2028” adalah dokumen strategis yang dirancang untuk membawa Filipina keluar dari dampak pandemi COVID-19 menuju masyarakat yang lebih sejahtera, inklusif, dan tangguh. Dirumuskan di bawah kepemimpinan Presiden Ferdinand R. Marcos, Jr., PDP ini menekankan transformasi mendalam di sektor sosial, ekonomi, kelembagaan, dan lingkungan, dengan target utama menurunkan kemiskinan ke satu digit dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja berkualitas pada 20281.
Artikel ini akan mengulas secara kritis bab “Promote Human and Social Development”, menyoroti strategi kesehatan, pendidikan, dan pembangunan komunitas, serta mengaitkannya dengan tren global, studi kasus nyata, dan tantangan implementasi di lapangan.
Dari Pemulihan ke Transformasi
PDP 2023-2028 lahir dari realitas keras pascapandemi: kontraksi ekonomi terdalam (-16,9% pada Q2 2020), lonjakan pengangguran (17,6% April 2020), dan lonjakan defisit anggaran ke rekor PHP1,67 triliun. Pemerintah merespons dengan program bantuan tunai masif, namun efek jangka panjang berupa kemunduran pendidikan, kesehatan, dan meningkatnya kemiskinan tetap terasa. Target PDP adalah membalikkan tren ini dengan strategi transformasi yang terintegrasi, berbasis kolaborasi lintas sektor, dan mengedepankan inovasi serta digitalisasi1.
Studi Kasus: Tantangan dan Strategi Transformasi Kesehatan
1. Dampak Pandemi pada Sistem Kesehatan
Pandemi COVID-19 mengungkap kelemahan mendasar sistem kesehatan Filipina:
- Kematian dan Morbiditas: COVID-19 menjadi penyebab kematian ketiga terbesar pada 2021, dengan lebih dari 4 juta kasus tercatat hingga November 2022. Vaksinasi mencapai 73,55 juta orang, namun backlog layanan kesehatan non-COVID menumpuk dan penundaan reformasi Universal Health Care (UHC) terjadi1.
- Angka Kematian Ibu: Meningkat dari 108 per 100.000 kelahiran hidup (2018) menjadi 144 pada 2020, terutama akibat hambatan akses ke layanan prenatal selama pandemi.
- Imunisasi Anak: Cakupan imunisasi dasar hanya naik 2 poin persentase (dari 70% pada 2017), jauh di bawah target 95%. Anak-anak dari keluarga miskin paling terdampak, memperbesar risiko wabah penyakit yang dapat dicegah vaksin.
2. Triple Burden Disease dan Ketimpangan Layanan
Filipina menghadapi beban ganda penyakit menular (TB, HIV/AIDS) dan tidak menular (diabetes, kanker, penyakit jantung), diperparah oleh urbanisasi dan perubahan iklim. Investasi kesehatan mental masih minim (hanya 1,4% dari pengeluaran kesehatan pada 2021), padahal kebutuhan meningkat pesat.
3. Ketimpangan Infrastruktur dan SDM Kesehatan
Distribusi fasilitas dan tenaga kesehatan sangat timpang antarwilayah dan antara sektor publik-swasta. Gaji perawat di rumah sakit pemerintah sekitar PHP35.000, jauh di bawah tawaran luar negeri (hingga PHP275.000 di AS), memicu brain drain. Keterbatasan kapasitas pemerintah daerah (LGU) memperparah kekurangan tenaga kesehatan di daerah terpencil.
Strategi Kunci: Pendekatan Holistik dan Kolaboratif
PDP menekankan empat pilar utama dalam transformasi kesehatan:
A. Perbaikan Determinan Sosial Kesehatan
- Akses Air Bersih dan Sanitasi: Target cakupan air bersih naik dari 91,6% (2020) ke 97,5% (2028), dan sanitasi dari 93,9% ke 98,2%1.
- Penurunan Stunting Anak: Dari 26,7% (2021) menjadi 17,9% (2028).
- Peningkatan Komunitas Sehat: Target 60% komunitas, sekolah, dan tempat kerja diakui sebagai “Healthy Settings” pada 2028.
B. Peningkatan Literasi dan Perilaku Kesehatan
- Kampanye Literasi Kesehatan: Menggunakan media multi-platform dan pendekatan berbasis komunitas, terutama melalui program keluarga miskin seperti 4Ps.
- Sistem Navigasi Pasien: Penguatan sistem rujukan nasional untuk memastikan pasien mendapat layanan di tingkat yang tepat.
C. Akses, Mutu, dan Efisiensi Layanan Kesehatan
- Investasi Infrastruktur: Prioritas pada pembangunan pusat layanan spesialis regional dan peningkatan fasilitas primer.
- Peningkatan SDM Kesehatan: Standarisasi gaji, insentif, dan beasiswa dengan perjanjian pengabdian.
- Pendanaan Berbasis Pooling: Mengurangi pembayaran langsung (OOP) yang masih 41,5% dari pengeluaran kesehatan, dengan target memperbesar porsi asuransi sosial dan publik.
D. Penguatan Sistem dan Tata Kelola Kesehatan
- Peningkatan Investasi: Mendorong LGU meningkatkan alokasi kesehatan, didukung skema matching grant dan Special Health Fund.
- Digitalisasi Sistem Informasi Kesehatan: Implementasi eHealth Strategic Framework untuk mempercepat pertukaran data dan efisiensi pelayanan.
- Riset dan Inovasi: Fokus pada pengembangan vaksin, teknologi kesehatan lokal, dan inovasi berbasis kebutuhan komunitas.
Legislasi Prioritas: Menjawab Tantangan Masa Depan
Beberapa agenda legislasi utama yang diusulkan:
- Larangan Trans Fat: Melarang produksi dan distribusi minyak dengan kandungan trans fat tinggi.
- Pembentukan Medical Reserve Corps: Memobilisasi tenaga medis saat krisis.
- Pusat Penyakit dan Virologi Nasional: Memperkuat kapasitas deteksi dan respons penyakit menular, termasuk pendirian Virology and Vaccine Institute of the Philippines.
Analisis Kritis dan Perbandingan Global
Kekuatan PDP 2023-2028
- Pendekatan Multisektor: Kolaborasi lintas kementerian, LGU, dan swasta sangat progresif, selaras dengan praktik terbaik WHO dan SDGs.
- Target Kuantitatif Jelas: Setiap outcome memiliki baseline dan target tahunan, memudahkan monitoring dan evaluasi.
- Fokus pada Keadilan dan Inklusi: Penekanan pada layanan untuk kelompok rentan, wilayah terpencil, dan penguatan peran LGU.
Tantangan Implementasi
- Ketimpangan Kapasitas Daerah: LGU dengan fiskal lemah berisiko tertinggal, meski ada skema insentif.
- Sumber Daya Manusia: Brain drain tenaga kesehatan sulit diatasi tanpa reformasi besar pada gaji dan insentif.
- Pendanaan: Target pengurangan OOP membutuhkan ekspansi asuransi sosial yang agresif, sementara fiskal negara masih ketat pascapandemi.
Perbandingan dengan Negara Lain
Negara-negara seperti Thailand dan Vietnam sukses menurunkan OOP hingga di bawah 20% lewat asuransi kesehatan universal dan investasi besar pada layanan primer. Filipina masih tertinggal dalam cakupan asuransi dan distribusi fasilitas kesehatan. Namun, PDP 2023-2028 sudah mengadopsi banyak pelajaran dari negara-negara tersebut, terutama dalam penguatan sistem primer dan digitalisasi.
Studi Kasus: Disiplina Village, Valenzuela
Program “Disiplina Village” di Valenzuela City menjadi contoh nyata implementasi strategi komunitas sehat dan inklusif:
- Penyediaan Hunian Aman dan Terjangkau: Mengintegrasikan akses air bersih, sanitasi, dan fasilitas kesehatan dalam perencanaan kawasan.
- Kolaborasi Pemerintah-LGU: Pemerintah kota bekerja sama dengan sektor swasta dan masyarakat sipil untuk memastikan keberlanjutan layanan.
- Dampak: Penurunan kasus penyakit menular berbasis lingkungan dan peningkatan kepuasan warga terhadap layanan publik.
Relevansi dengan Tren Global dan Industri
- Digital Health: Tren global menuju telemedicine, big data, dan interoperabilitas sistem kesehatan diadopsi dalam PDP, mempercepat adaptasi teknologi di sektor publik.
- Green & Healthy Cities: PDP menekankan pentingnya lingkungan sehat dan adaptif terhadap perubahan iklim, sejalan dengan agenda SDG dan COP26.
- Public-Private Partnership (PPP): Krisis fiskal mendorong peran swasta dalam pembangunan infrastruktur kesehatan dan inovasi layanan, tren yang juga terjadi di banyak negara berkembang.
Peluang, Tantangan, dan Rekomendasi
PDP 2023-2028 menawarkan cetak biru transformasi kesehatan dan sosial yang ambisius dan terukur. Keberhasilan implementasi sangat bergantung pada:
- Penguatan kapasitas LGU dan insentif fiskal untuk memperkecil kesenjangan daerah.
- Reformasi SDM kesehatan agar tenaga profesional tidak terus keluar negeri.
- Akselerasi digitalisasi untuk memperbaiki efisiensi, transparansi, dan akses layanan.
- Monitoring dan evaluasi berbasis data agar target-target ambisius dapat dicapai secara berkelanjutan.
Jika tantangan-tantangan ini diatasi, Filipina berpotensi menjadi model negara berkembang yang sukses melakukan transformasi kesehatan dan sosial pascapandemi, sekaligus memperkuat daya saing di era digital dan globalisasi.
Sumber Artikel Asli
Philippine Development Plan 2023-2028