Tragedi Kecelakaan Pesawat di Papua: Pesawat DHC-4 Caribou Jatuh di Hutan Papua, Tidak Ada Korban Selamat

Dipublikasikan oleh Admin

11 April 2024, 17.27

Sumber: id.wikipedia.org

Pada tanggal 31 Oktober 2016, versi modifikasi pesawat DHC-4 Caribou yang dioperasikan oleh Alpha Indonesia jatuh di hutan Papua dalam penerbangan ke Ilaga, Indonesia. Penerbangan ini merupakan pesawat kargo dengan empat awak di dalamnya. Tidak ada yang selamat.

Latar Belakang

Infrastruktur merupakan masalah besar di Indonesia bagian timur. Selama beberapa dekade, pemerintah Indonesia berfokus pada pengembangan pulau Jawa dan Sumatera, sehingga menciptakan kesenjangan infrastruktur antara wilayah barat dan timur. Harga minyak di wilayah Timur lebih mahal dibandingkan di Pulau Jawa.

Pemerintahan telah mengalihkan fokus pembangunannya ke Indonesia bagian timur, khususnya Papua, meningkatkan jumlah pasokan sehingga daerah-daerah terpencil di Papua dapat mengkonsumsi minyak. Pada tanggal 6 September, untuk menurunkan harga bahan bakar di Kabupaten Puncak, pemerintah menerbangkan DHC-4 Caribou ke sana.

Pesawat

Pesawat yang jatuh adalah de Havilland PEN Turbo DHC-4T Turbo Caribou Canada DHC Ko - 4 Mesin turboprop Reindeer dan Pratt dan Whitney Kanada PT6-67A. Pesawat ini dibangun pada tahun 1971 dan melakukan penerbangan pertamanya sebagai versi modifikasi pada bulan September 2014. Dikirim ke Indonesia pada bulan Mei 2016 dan dioperasikan pada bulan September. Nomor registrasi pesawat ini adalah PK-SWW. Pesawat tersebut milik pemerintah Indonesia dan pemerintah daerah Kabupaten Puncak. Keempat awaknya berasal dari Indonesia.

Detail kontak hilang

Pesawat Reindeer lepas landas dari Timika pukul 07:57 waktu setempat, tiba pukul 08:22 waktu setempat. Pesawat mengangkut bahan konstruksi. Pada pukul 08:23, awak pesawat melakukan radio untuk pertama kalinya di Bandara Ilaga dan melaporkan lokasi mereka di Lembah Ilaga. Setelah melaporkan perkiraan waktu tiba di Ilaga, kontak dengan menara hilang pada pukul 08:27.

Pada pukul 09:22, awak pesawat lain melapor ke Ilaga, yang menerima sinyal yang diyakini tidak terduga. . pengawas Ini adalah pemancar pesawat yang hilang di dekat Jila. Basarnas segera membentuk tim SAR. Polisi dan warga setempat juga ikut serta dalam operasi pencarian. Namun, hujan lebat dan jarak pandang yang buruk menghambat dan menunda upaya pencarian dan penyelamatan. Tim SAR yang terdiri dari TNI AU, Basarnas, TNI AD, dan Polri membangun tiga camp utama dan dua helikopter. Dua pesawat dikerahkan.

Puing-puing ditemukan

Pada tanggal 1 November, sebuah kapal yang terbakar ditemukan di dekat Lembah Ilaga, 12.800 kaki (3.900 m) di atas permukaan laut di Distrik Zilla. Jaraknya 9 mil laut (17 km, 10 mil) dari Jila dan 6 mil laut (11 km, 6,9 mil) dari Ilaga. Pesawat itu terbakar habis dan puing-puingnya berserakan di lembah. Dampaknya sangat parah sehingga tidak ada yang selamat. Dua helikopter dikerahkan untuk membawa jenazah ke Timika untuk dimakamkan.

Disadur dari: id.wikipedia.com