Toyota-Astra Motor

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja

26 April 2024, 08.30

Sumber: Wikipedia

PT Toyota-Astra Motor (juga disebut TAM) adalah sebuah perusahaan perdagangan mobil yang berbasis di Jakarta, Indonesia. TAM merupakan perusahaan patungan antara Toyota Motor Corporation dan Astra International dengan pembagian saham masing-masing 50% dan 50%, yang bertindak sebagai agen tunggal pemegang merek, distributor, dan importir kendaraan Toyota. Toyota telah menjadi merek mobil terlaris di Indonesia setiap tahun berturut-turut sejak tahun 1997.

Sebuah perusahaan terpisah, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (juga disebut TMMIN) mengoperasikan lima pabrik manufaktur Toyota di Indonesia dan mengekspor kendaraan Toyota ke luar negeri. TMMIN dimiliki 95% oleh Toyota Motor Corporation dan 5% oleh Astra International.

Sejarah

TAM didirikan pada tahun 1971 sebagai importir kendaraan Toyota dan berubah menjadi perusahaan distributor untuk merek yang sama setahun kemudian. Model awal yang diperkenalkan oleh TAM adalah Corona dan Corolla. Corona, sebuah sedan keluarga ukuran menengah, yang secara berkala berganti model pada tahun 1974, 1978 dan setiap empat tahun sekali hingga pada tahun 1999 ketika dihentikan untuk menjalani perubahan model menjadi Camry.

Corolla juga diperkenalkan di Indonesia pada awal tahun 1970-an, dan memasuki generasi ketiga pada tahun 1975. Sedan ini berhasil merebut pasar Indonesia pada saat itu. Toyota telah menciptakan tren baru dalam desain sedan: kecil, kompak, dan dengan penggerak roda belakang. Corona dan Corolla sangat diterima di pasar pada tahun-tahun awal peluncurannya. Kemudian, sedan Toyota lainnya masuk ke pasar Indonesia, seperti Starlet yang dihentikan produksinya pada tahun 1998, Soluna yang diproduksi secara lokal yang diluncurkan pada tahun 2000 dan dihentikan pada tahun 2003, dan Cressida yang diperkenalkan pada tahun 1977 dan dihentikan pada tahun 1992, bersama dengan Crown.

Di kelas 4x4, Toyota memperkenalkan Land Cruiser yang pertama kali diproduksi pada tahun 1950 dan masuk ke pasar Indonesia pada pertengahan tahun 1970-an dan dalam bahasa Indonesia disebut sebagai "Toyota Hardtop". Kendaraan ini tidak hanya digunakan untuk keperluan perorangan, tetapi juga untuk keperluan industri dan militer. Untuk tujuan komersial, Toyota meluncurkan Toyota Dyna dan Toyota HiAce; yang terakhir ini dihentikan produksinya, dan kembali lagi pada tahun 2012 sebagai sebuah van besar.

Pada tahun 1977, Kijang diluncurkan di Jakarta. Dikembangkan sebagai kendaraan utilitas dasar khusus untuk Indonesia dan Filipina, Kijang kemudian dikenal karena perawatannya yang mudah dan murah dan kemudian menjadi sukses besar di pasar otomotif Indonesia. Kijang generasi pertama hanya terjual sebanyak 1.168 unit pada tahun 1977, namun setahun kemudian meningkat menjadi 4.629 unit, empat kali lebih banyak dari tahun sebelumnya. Jumlah tersebut terus meningkat selama beberapa tahun berikutnya. Generasi kedua diluncurkan pada tahun 1981 dengan volume produksi 19.323 unit pada tahun 1985. Generasi ketiga kemudian diperkenalkan pada tahun 1986 dan terjual sebanyak 82.687 unit pada tahun 1987, yang merupakan penjualan terbesar dalam sejarah Kijang. Sekitar 500.000 Kijang telah terjual di Indonesia hingga tahun 1995, sementara Kijang ke-1 juta keluar dari jalur perakitan pada tanggal 23 September 2003.

Pada tanggal 31 Desember 1998, TAM melakukan merger dengan tiga perusahaan lain: PT Multi Astra (perusahaan manufaktur), PT Toyota Mobilindo (perusahaan manufaktur karoseri), PT Toyota Engine Indonesia (khusus manufaktur mesin) dengan nama PT Toyota Astra Motor. Toyota menyatakan bahwa penggabungan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi, memenuhi permintaan konsumen yang semakin meningkat akan kualitas, dan untuk menghadapi persaingan di industri otomotif secara efektif. TAM pada awalnya terdiri dari dua departemen utama, yaitu departemen produksi dan pemasaran.

Pada tahun 2003, departemen produksi dipisahkan dari TAM dan membentuk PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). TMMIN melakukan kegiatan fungsional termasuk pengecoran, mesin, stamping dan perakitan mobil. Beberapa komponen dipasok langsung dari Jepang oleh Toyota Motor Corporation dan sisanya dipasok oleh pemasok komponen lokal. Divisi pemasarannya dibagi menjadi pasar domestik dan luar negeri (ekspor).

Pada tahun 2003, TAM meluncurkan proyek kolaborasi pertamanya dengan Daihatsu, yaitu Avanza. Avanza dikembangkan sebagai MPV kecil entry-level yang lebih murah dan lebih kecil dari Kijang, yang diproduksi sepenuhnya oleh perusahaan mitra Astra Daihatsu Motor. Setahun kemudian, Kijang generasi kelima diperkenalkan sebagai Kijang Innova. Mobil ini dibangun di atas platform IMV, yang juga melahirkan SUV Fortuner dan pick-up Hilux.

TAM mulai menjual kendaraan Lexus pada akhir tahun 2007 bersamaan dengan dibukanya Lexus Gallery di Jakarta.

Fasilitas

Pada tahun 1998, TAM mendirikan pabrik manufaktur baru bersama dengan pabrik suku cadang dan mesin di Karawang dengan tujuan untuk membangun pabrik yang terintegrasi. Peran manufaktur telah diserahkan kepada TMMIN sejak tahun 2003 yang mengoperasikan dua pusat produksi (Sunter dan Karawang) dan satu pusat suku cadang, terbesar di Indonesia, yang telah terkomputerisasi sejak tahun 1982 dan terhubung langsung dengan pusat suku cadang Toyota di Haruhi, Jepang. Pabrik Karawang (pertama kali beroperasi pada tahun 1998 dengan total investasi Rp 462,2 miliar) dianggap sebagai salah satu pabrik tercanggih di Indonesia pada saat itu, dibangun di atas lahan seluas 100 hektar dengan jalur uji coba dan instalasi modern untuk tujuan keamanan lingkungan.

Disadur dari: en.wikipedia.org