Terkesan dengan Sistem Pembelajaran UT, Kunjungan Universitas Internasional Al-Mustafa Mengisyaratkan Kemitraan Kolaboratif yang Menjanjikan

Dipublikasikan oleh Kania Zulia Ganda Putri

01 Mei 2024, 11.11

Sumber: www.ut.ac.id

Universitas Terbuka (UT) merupakan perguruan tinggi negeri ke-45 dan pelopor penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh di Indonesia. Saat ini UT memiliki populasi mahasiswa aktif sebanyak 550.052 orang dengan target sebanyak 750.000 orang pada akhir tahun 2024.

Pada tanggal 1 April 2024, UT berkesempatan menerima tamu dari Al-Mustafa International University (MIU), Republik Islam Iran, yang telah berdiri selama 40 tahun dan beroperasi di lebih dari 60 negara dengan jumlah mahasiswa lebih dari 50.000 orang. Dengan divisi pembelajaran jarak jauhnya, Universitas Terbuka Al-Mustafa (MOU), MIU mengunjungi UT untuk melakukan benchmarking dan wawasan tentang pembelajaran jarak jauh. Pertemuan antara UT dan MIU berlangsung di Ruang Brahma Gedung Prof Setijadi Universitas Terbuka.

Sumber: www.ut.ac.id

Rektor UT, Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D., mengawali pertemuan dengan menyambut delegasi MIU dan memperkenalkan UT sebagai universitas penyelenggara pendidikan inklusif untuk pemerataan pendidikan tinggi di seluruh Indonesia. Dalam sambutannya, Rektor juga menyampaikan bahwa UT memperluas kehadiran internasionalnya melalui kerjasama dengan institusi luar negeri dan posisinya sebagai presiden Asian Association of Open University (AAOU).

Sementara itu, Direktur MIU untuk Asia Tenggara, Prof.Dr.Hossein Muttaghi, mengungkapkan kekagumannya terhadap sistem pembelajaran UT dalam sambutannya. Ia juga memperkenalkan profil MIU sebagai universitas yang memadukan studi humaniora dan agama. Dijelaskan pula perkembangan MOU sebagai lembaga pembelajaran jarak jauh yang berencana menerapkan pembelajaran asynchronous. Ia menyatakan kesediaannya untuk berkolaborasi dengan UT dalam program double-degree di masa depan.

​​​​​​

Sumber: www.ut.ac.id

Pembahasan antara UT dan MIU pada tanggal 1 April 2024 secara garis besar mencakup kerjasama kedua pihak dan sistem pembelajaran di UT. Prof Ojat memaparkan kerangka umum sistem pendidikan tinggi jarak jauh UT yang menyediakan akses pembelajaran melalui berbagai media seperti Buku/Modul Perkuliahan interaktif cetak dan digital, UT TV, Radio UT, dan lain-lain.

Hal ini menjadi inspirasi bagi Prof. Hossein untuk mengimplementasikan MOU. Ia juga menyampaikan ketertarikannya untuk menjalin kerjasama dengan program terbaru UT yaitu Sarjana Pendidikan Islam, sebagai langkah awal mewujudkan kerjasama program double-degree tersebut.

Usai diskusi bersama, dilakukan pertukaran cinderamata dan foto, serta kunjungan ke unit operasional UT. Kunjungan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan membina kerjasama lebih lanjut antara kedua universitas.

Disadur dari: www.ut.ac.id