Sejarah dan Pengembangan Trans Jateng: Sistem Bus Raya Terpadu Provinsi Jawa Tengah

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini

30 April 2024, 10.29

Sumber: id.wikipedia.org

Trans Jateng (gaya penulisan: Transjateng) adalah sistem bus raya terpadu yang dioperasikan dibawah Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, dimana layanan ini mencakup wilayah Jawa Tengah dan beroperasi menurut aglomerasi perkotaan. BRT ini mengadopsi sistem yang sama seperti layanan BRT selain Transjakarta dan Trans Semarang, yakni halte yang didesain khusus agar penumpang dapat naik ke armada (meskipun tanpa halte transit karena layanan ini belum memiliki sistem persilangan antarkoridor) dan tanpa jalur khusus BRT.

Waktu tempuh dari dan ke dua titik pemberhentian di setiap koridornya berada pada kisaran satu hingga dua jam. Sedangkan tarif yang dikenakan per penumpang sebesar Rp4.000,00 untuk penumpang umum, dan Rp2.000,00 untuk buruh, veteran, dan pelajar dengan menunjukkan kartu pengenal (buruh, pelajar, dan veteran) dan Jamsostek (buruh).

Sejarah

Rencana pengoperasian rute pertama Trans Jateng telah lama direncanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah. Rencana ini diwujudkan dengan pembangunan prasarana halte di ruas jalan Pudakpayung–Bawen sekitar tahun 2013 hingga 2014. Pembangunan halte yang telah selesai tidak dibarengi dengan kesiapan pengoperasian sistem BRT tersebut menyebabkan halte-halte yang telah dibangun menjadi mangkrak.

Pada tanggal 7 Juli 2017 telah dibuka kolektif Trans Jateng Koridor 1 Kedungsepur dengan jalur Stasiun Semarang Tawang – Terminal Bawen. Jalur ini merupakan rute pertama yang diluncurkan Trans Jateng. Setidaknya 28 bus berukuran sedang akan digunakan melalui terowongan yang diresmikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pelabuhan Bawen itu. Jalan ini bersinggungan dengan Trans Semarang Koridor 2.

Trans Jateng Koridor 1 di aglomerasi Barlingmascakeb dibuka pada 13 Agustus 2018. Koridor ini merupakan jalur kedua yang dilalui Trans Jateng melalui jalan Terminal Bulipitu - Terminal Bukateja. Gubernur Xava Central Ganjar Pranowo membuka jalan di terminal Bulipitu. Saat ini jumlah kapal feri yang beroperasi pada rute Bulupitu Purwokerto - Terminal Bukateja Kabupaten Purbalingga sebanyak 14 unit.

Jalur Trans Jateng ketiga diluncurkan pada 28 Oktober 2019. Terowongan ini merupakan terowongan 2 kompleks Kedungsepur. Jadwal Perjalanan Terminal Mangang – Terminal Bahurexo. Gubernur Xava Tengah Ganjar Pranowo membuka jalan di Alun-Alun Kabupaten Kendal. Jalur ini menampung sedikitnya 14 kendaraan dan terhubung dengan koridor Trans Semarang 1 di terminal Manggang.

Koridor Trans Jateng keempat dan kelima beroperasi bersamaan. Jalan keempat yakni Purwomanggung Group Koridor 1 dibuka Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Kantor Bupati Purworejo pada 1 September 2020. Jalan ini menghubungkan Jalan Terminal Kutoarjo - Borobudur. Jalan ini akan memungkinkan lewatnya setidaknya 14 kendaraan dengan kecepatan rendah, tidak seperti jalan yang dimulai sebelumnya.

Selain itu, bagian kelima, yaitu bagian 1 kumpulan Subosukowonosraten, dilaksanakan sekaligus dalam rangka silaturahmi dan pengabdian ilmu. Terdapat 14 jenis kendaraan low access di koridor ini, serupa dengan Koridor 1 Majelis Purwomanggung. Pada 3 September 2020, jalan tersebut dibuka Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Balai Kota Surakarta. Terowongan pertama rombongan Subosukawonosraten beroperasi pada rute Terminal Tirtonadi – Terminal Sangiran – Terminal Sumberlawang.

Terowongan keenam (Terowongan Kedungsepur grup 3) yang dioperasikan Trans Jateng Jawa Tengah pada 13 Oktober 2021 di Kabupaten Grobogan. salon Jalan Gubernur Ganjar Pranowo adalah Terminal Penggaron di Kota Semarang – Terminal Gubug di Kabupaten Grobogan. Terowongan ini dioperasikan oleh 14 gerbang kecil dengan lantai tinggi dan sinyal baru.

Terowongan ketujuh (Terowongan Subosukowonosraten Group 2) yang dioperasikan Trans Jateng dibuka pada 8 Agustus 2023 di Lapangan Giri Krida Bakti Wonogiri. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggunakan Terminal Tirtonadi - Terminal Tipe C Wonogiri, Jalan Kabupaten Wonogiri di Kota Surakarta. Rute ini akan menampung 14 kendaraan berpintu rendah dan berlantai tinggi dengan signage baru.

Sumber: id.wikipedia.com