Saya sedang berjalan keluar dari kedai kopi, mata terpaku pada ponsel, ketika seorang pesepeda melesat tanpa suara, hanya beberapa senti dari bahu saya. Jantung saya serasa copot. Saya tidak sedang ceroboh, dan mungkin dia juga tidak. Kami hanya dua orang yang bergerak di ruang yang sama pada waktu yang sama, tidak menyadari potensi tabrakan fatal.
Insiden kecil yang nyaris celaka ini, yang terjadi setiap hari di seluruh dunia, adalah mikrokosmos dari masalah besar dan mematikan. Sebuah paper penelitian yang baru-baru ini saya baca akhirnya memberi saya bahasa untuk memahaminya.
Paper tersebut, "Classification of Construction Hazards for a Universal Hazard Identification Methodology" oleh Matej Mihić, membahas dunia konstruksi. Awalnya, saya pikir ini adalah topik yang sangat spesifik. Tapi semakin dalam saya membacanya, semakin saya sadar bahwa ini bukan hanya tentang helm pengaman dan sepatu bot baja. Ini tentang cara kita semua salah memahami esensi dari risiko.
Mari kita mulai dengan angka yang mengejutkan. Industri konstruksi menyumbang sekitar 60.000 kematian setiap tahun di seluruh dunia. Itu adalah 18,7% dari total kematian terkait pekerjaan, padahal industri ini hanya mempekerjakan sekitar 6-10% tenaga kerja global. Di Amerika Serikat, 20,7% dari semua kematian di tempat kerja terjadi di konstruksi; di Uni Eropa, angkanya 21%. Statistik ini menunjukkan bahwa menjadi pekerja konstruksi secara tidak proporsional jauh lebih mematikan daripada pekerjaan rata-rata.
Namun, statistik yang paling membuat saya terdiam adalah ini: menurut penelitian yang dirujuk dalam paper tersebut, lebih dari 30% bahaya di lokasi konstruksi tidak pernah teridentifikasi selama proses perencanaan keselamatan.
Bayangkan sejenak. Para ahli keselamatan, dengan semua daftar periksa dan prosedur mereka, benar-benar buta terhadap sepertiga dari ancaman yang ada. Ini bukan sekadar kelalaian; ini adalah kegagalan sistemik yang fundamental. Pertanyaannya adalah, mengapa?
Mengapa Buku Panduan Keselamatan Kita Sangat Ketinggalan Zaman
Metode standar untuk mengidentifikasi bahaya di banyak industri disebut Analisis Bahaya Pekerjaan atau Job Hazard Analysis (JHA). Prosesnya sederhana: uraikan pekerjaan menjadi langkah-langkah, identifikasi potensi bahaya di setiap langkah, dan usulkan cara untuk mengendalikannya. Ini adalah pendekatan yang sangat logis dan proaktif.
Masalahnya, seperti yang ditunjukkan oleh paper Mihić, JHA dirancang untuk lingkungan yang dapat diprediksi seperti pabrik—tempat pekerja cenderung diam sementara produk bergerak di jalur perakitan dalam lingkungan yang terkendali.
Lokasi konstruksi adalah kebalikannya. Paper tersebut menggambarkannya sebagai lingkungan yang "dinamis", "tidak dapat diprediksi", dengan "pergerakan pekerja, peralatan, dan material yang ekstensif". Menggunakan JHA di lokasi konstruksi ibarat mencoba mengikuti resep kue soufflé yang presisi... saat terjadi gempa bumi. Resep itu mengasumsikan dapur yang stabil. Tetapi di lokasi konstruksi, "dapur" terus berubah, "koki" baru (tim kerja lain) terus-menerus masuk dan keluar, dan "bahan-bahan" (material) dipindahkan oleh derek. Resep itu menjadi tidak berguna karena konteksnya adalah kekacauan.
Inilah sumber dari "ketidakpastian yang tidak diketahui" (unknown unknowns)—bahaya yang tidak teridentifikasi karena metode kita cacat sejak awal. Kita mencari jenis bahaya yang salah dengan alat yang salah.
Ide Sederhana yang Mengubah Segalanya
Di sinilah letak kejeniusan paper Mihić. Terobosannya bukanlah teknologi baru yang canggih, melainkan perubahan mendasar dalam cara kita memandang bahaya.
Alih-alih mengklasifikasikan bahaya berdasarkan sifat fisiknya (misalnya, listrik, kimia, gravitasi), paper ini mengusulkan "klasifikasi bahaya baru" berdasarkan hubungan antara siapa sumber bahaya dan siapa yang terkena dampaknya.
Ini adalah perubahan yang halus namun revolusioner. Ini menggeser fokus kita dari "benda apa yang bisa menyakiti saya?" menjadi "siapa yang bisa menyakiti saya, dan siapa yang bisa saya sakiti?". Keselamatan tidak lagi tentang daftar periksa statis, melainkan tentang peta dinamis dari interaksi manusia. Bahaya paling mematikan bukanlah benda mati; itu adalah konsekuensi tak terduga dari tindakan orang lain.
Bahasa Baru untuk Melihat Risiko
Paper ini memperkenalkan tiga kategori bahaya. Begitu Anda memahaminya, Anda akan mulai melihatnya di mana-mana—di kantor, di jalan, dan bahkan di rumah Anda sendiri.
Bahaya Self-Induced: Bahaya yang Kita Ciptakan untuk Diri Sendiri
Ini adalah jenis bahaya yang paling mudah kita pahami. Bahaya ini berasal dari aktivitas yang dilakukan oleh pekerja, dan pekerja itulah yang terkena dampaknya. Sumber dan korban adalah orang yang sama.
-
Analogi Sederhana: Ini adalah skenario klasik "jangan lari sambil membawa gunting". Anda yang memegang gunting, Anda yang berlari. Seluruh lingkaran risiko dimulai dan diakhiri dengan Anda.
-
Contoh di Konstruksi: Paper ini memberikan contoh yang jelas seperti jatuh dari ketinggian, cedera karena penggunaan alat yang tidak tepat, luka bakar karena menyentuh benda panas, atau tergores saat memotong kayu.
Ini adalah jenis bahaya yang paling sederhana untuk diidentifikasi, dan di situlah letak jebakannya. Karena bahaya self-induced mudah dilihat dan dipahami, seluruh budaya keselamatan kita terobsesi dengannya. Rambu-rambu keselamatan, pelatihan, dan peraturan sebagian besar berfokus pada memberitahu individu untuk lebih berhati-hati. Ini menciptakan bias kognitif yang kuat, semacam penglihatan terowongan, yang membuat kita buta terhadap risiko interaktif yang lebih kompleks dan seringkali jauh lebih mematikan. Kita menghabiskan seluruh energi kita untuk memastikan tidak ada yang berlari dengan gunting, sementara kita mengabaikan bahaya lain yang jauh lebih besar.
Bahaya Peer-Induced: Jaring Tak Terlihat dari Bahaya yang Saling Terhubung
Inilah kontribusi paling penting dari paper ini. Bahaya peer-induced adalah bahaya di mana sumbernya adalah pekerja atau tim kerja lain, dan korbannya adalah pekerja yang berbeda yang kebetulan berada di radius bahaya pada waktu yang salah.
-
Analogi Sederhana: Bayangkan Anda berada di dapur restoran yang sibuk, dengan hati-hati memotong bawang di meja Anda. Anda fokus, Anda aman. Tapi tiga meter dari Anda, seorang koki lain terpeleset di lantai yang basah dan membuat nampan berisi panci panas terbang. Salah satu panci itu mengenai Anda. Anda tidak melakukan kesalahan apa pun, tetapi Anda terluka oleh konsekuensi dari tindakan orang lain di ruang yang sama dan dinamis. Itulah bahaya peer-induced.
Paper ini menggunakan istilah teknis "paparan spasial" (spatial exposure) dan "paparan temporal" (temporal exposure). Saya menerjemahkannya menjadi ini: agar bahaya semacam ini ada, dua hal harus terjadi—Anda harus berada di tempat yang sama (tumpang tindih spasial) pada waktu yang sama (tumpang tindih temporal) dengan bahaya yang diciptakan orang lain.
-
Contoh di Konstruksi: Contoh-contoh dari paper ini sangat kuat: benda jatuh dari ketinggian dan menimpa pekerja di bawah, bekisting (cetakan beton) runtuh dan menimpa tim yang bekerja di sebelahnya, atau tersandung perkakas atau material yang ditinggalkan oleh tim lain.
Jenis bahaya ini adalah yang "paling kompleks" dan "paling sulit diidentifikasi" karena tidak berkaitan dengan kecerobohan individu, melainkan kegagalan sistemik dalam perencanaan dan koordinasi. Akar penyebab kecelakaan peer-induced bukanlah "pekerja yang ceroboh", melainkan "jadwal yang ceroboh" atau "tata letak lokasi yang ceroboh". Ini memaksa kita untuk berhenti bertanya, "Mengapa pekerja itu tidak memperhatikan?" dan mulai bertanya, "Mengapa sistem kita dirancang untuk mengizinkan tim pengelasan bekerja tepat di atas tim perpipaan?". Ini mengubah keselamatan dari masalah tanggung jawab pribadi menjadi masalah desain sistem.
Bahaya Global: Ketika Seluruh Lokasi Menjadi Zona Merah
Ini adalah jenis khusus dari bahaya peer-induced di mana area pengaruhnya begitu besar dan tidak dapat diprediksi sehingga seluruh lokasi konstruksi dianggap sebagai zona bahaya. Ini mempengaruhi semua orang yang hadir.
-
Analogi Sederhana: Ini adalah perbedaan antara satu panci jatuh di dapur (ancaman peer-induced yang terlokalisasi) dengan kebakaran yang terjadi di dapur itu. Api adalah ancaman global. Tidak peduli di mana Anda berada di dapur; Anda dalam bahaya.
-
Contoh di Konstruksi: Paper ini memberikan contoh-contoh berdampak tinggi: perancah runtuh, kegagalan atau runtuhnya derek, benda yang diangkut derek jatuh, kebakaran, dan ledakan.
Di sinilah saya akan memberikan sedikit kritik halus saya. Paper ini juga mendefinisikan dua subtipe: "bahaya sumber global" (banyak aktivitas dapat menyebabkannya, seperti sengatan listrik) dan "bahaya konstruksi umum" (sangat umum sehingga berlaku untuk semua orang, seperti tersandung). Adanya subtipe ini menunjukkan betapa rumitnya realitas dan keterbatasan model apa pun yang mencoba untuk menyederhanakannya. Ini menunjukkan bahwa penulis melakukan penelitian yang jujur dan mengakui bahwa dunia lebih kompleks daripada kerangka kerja yang ia usulkan. Ini bukan kelemahan, melainkan tanda pemikiran yang mendalam.
Ini Bukan Tentang Konstruksi—Ini Tentang Kolaborasi
Setelah membaca paper ini, saya sadar bahwa kerangka kerja ini adalah alat yang sangat kuat untuk memahami risiko di lingkungan kolaboratif yang kompleks mana pun. Lokasi konstruksi hanyalah contoh ekstrem.
-
Di Kantor: "Bahaya peer-induced" di kantor adalah ketika tim pemasaran meluncurkan kampanye untuk fitur produk yang belum selesai dibuat oleh tim teknik. Tim teknik sekarang berada dalam krisis, bukan karena pekerjaan mereka sendiri, tetapi karena tindakan tim lain.
-
Di Rumah Sakit: Seorang ahli bedah yang diberikan instrumen yang salah oleh perawat yang kelelahan adalah bahaya peer-induced klasik. Sistem pengecekan dan komunikasi yang baiklah yang mencegah bencana.
-
Dalam Pengembangan Perangkat Lunak: Seorang pengembang yang mengirimkan kode buruk yang merusak build untuk seluruh tim menciptakan "bahaya peer-induced" yang menghentikan produktivitas semua orang.
Intinya adalah: paper ini memberi kita bahasa bersama untuk mendiagnosis kegagalan sistemik alih-alih menyalahkan individu. Ini mendorong kita untuk bertanya, "Bagaimana alur kerja kita menciptakan titik gesekan ini?" alih-alih "Siapa yang berbuat salah?".
Pandangan Akhir Saya dan Langkah Selanjutnya
Jarang sekali sebuah paper akademis dapat secara fundamental mengubah cara Anda memandang dunia, tetapi ini adalah salah satunya. Keanggunan dan kekuatan kerangka kerja ini terletak pada kesederhanaannya.
Tentu saja, ini bukanlah solusi akhir. Seperti yang diakui oleh penulis, klasifikasi ini adalah "prasyarat" untuk pengembangan sistem yang lebih besar. Validasi yang dilakukan dengan sepuluh ahli adalah awal yang menjanjikan, tetapi tantangan sebenarnya terletak pada penerapan di dunia nyata.
Namun, paper ini bukan hanya sebuah pengamatan; ini adalah panggilan untuk bertindak. Ini menuntut para manajer untuk menjadi perancang sistem yang lebih baik dan bagi setiap individu untuk mengembangkan "kesadaran situasional" yang lebih luas, yang melampaui tugas mereka sendiri.
Cara Membangun Sistem yang Lebih Aman, Mulai Hari Ini
Kuncinya adalah beralih dari pola pikir keselamatan individu ke kesadaran kolektif dan sistemik. Ini membutuhkan pelatihan untuk melihat hubungan-hubungan tersembunyi ini.
Mengembangkan pandangan sistemik seperti ini bukanlah keterampilan bawaan; itu adalah kompetensi profesional yang bisa dipelajari. Ini melibatkan pemahaman interaksi kompleks antara penjadwalan, alokasi sumber daya, dan komunikasi—faktor-faktor yang menciptakan atau mencegah bahaya peer-induced. Bagi para profesional yang ingin membangun keterampilan ini, pelatihan komprehensif dalam koordinasi proyek modern sangatlah penting. Kursus online seperti (https://www.diklatkerja.com/courses/project-management) dirancang khusus untuk membekali para pemimpin dengan alat untuk mengelola interaksi kompleks ini dan membangun sistem yang lebih aman dan efisien.
Pada akhirnya, paper ini tidak hanya menawarkan cara baru untuk mengkategorikan bahaya; ia menawarkan peta untuk menemukan 30% bahaya yang selama ini kita lewatkan. Dengan belajar melihat jaring tak terlihat yang menghubungkan kita semua, kita dapat membangun sistem yang tidak hanya lebih aman, tetapi juga lebih cerdas, lebih kolaboratif, dan lebih manusiawi.
Jika cara baru melihat risiko ini membuat Anda tertarik seperti halnya saya, saya sangat menganjurkan Anda untuk membaca paper aslinya. Ini adalah sebuah mahakarya dalam pemikiran yang jernih dan berdampak.