Saat Permintaan Diramal Naik, Harga Alat Berat Bakal Naik?

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja

13 Maret 2024, 08.51

Ilustrasi: pexels.com

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Harga beberapa bahan baku mengalami kenaikan sejak tahun lalu dan masih berada pada level yang tinggi. Oleh karena itu, kebutuhan alat berat akan meningkat pada tahun 2022. Asosiasi Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) juga berencana meningkatkan produksi alat berat pada tahun 2022 menjadi lebih dari 9.000 unit dibandingkan produksi alat berat. 2022. Total peralatan pada tahun 2021 sebanyak 6.740.

Mahalnya harga bahan baku direspon berbeda oleh perusahaan alat berat. Ada yang memutuskan untuk menyesuaikan harga, ada pula yang masih mengevaluasi perkembangan saat ini.

Contohnya adalah PT Kobexindo Tractor Tbk (KOBX). Pemasok alat berat dengan kode saham KOBX ini telah melakukan penyesuaian harga pada tahun 2022. “Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kondisi harga aset saat ini dan kebijakan harga pembelian alat berat,” ujarnya. Kami tidak punya pilihan selain menaikkan harga jual mereka.” . “Oleh karena itu, harga jual kami sesuaikan dengan kondisi pasar saat ini di tahun 2022,” jelas CEO KOBX Andry B. Limawan kepada Kontan.co.id (16/2).

Saat ini sebagian besar penjualan alat berat KOBX Penjualan alat berat pertambangan mendominasi. Segmen penjualan alat berat ini mampu memberikan kontribusi hingga 60%-70% terhadap total pendapatan konsolidasi KOBX. Mayoritas pendapatan berasal dari alat berat non-tambang, dan pendapatan berasal dari segmen bisnis lainnya.

Sepanjang tahun 2021, bisnis Alat Berat Tambang KOBX terus tumbuh di tengah kondisi sektor pertambangan yang mendukung. KOBX memperkirakan penjualan alat pertambangan berat perusahaannya akan tumbuh sebesar 365% per tahun pada tahun 2020, tepatnya, dan volume sebesar 428% dibandingkan dengan penjualan aktual.

KOBX mengatakan dan masih menunjukkan bisnis alat berat pada tahun 2022. Kedengarannya bagus. menurut saya Untuk meningkatkan kinerja, KOBX berencana mendiversifikasi portofolio produknya dengan berbagai indeks untuk sektor non-pertambangan dan berpeluang meningkatkan modal sahamnya. “Proyek 2022, kita belum bisa membicarakannya sekarang,” kata Andry.

Berbeda dengan KOBX, perusahaan alat berat lainnya, PT Intraco Penta Tbk (INTA) terus memantau permintaan pasar dan harga dari sumbernya sendiri. “Untuk harga, akan kami sesuaikan dengan permintaan pasar dan harga utama. Saat ini sedang kami kaji,” kata Sekretaris Perusahaan INTA Astri Duhita Sari kepada kontan. .co.id (16/2). n
\ Seperti nKOBX, INTA juga optimis dengan prospek bisnis alat berat tahun ini.Laporan Kontan.co.id dari INTA menargetkan penjualan alat berat sebanyak 409 unit atau senilai Rp 348 miliar hingga akhir tahun 2022. .Target tersebut merupakan kenaikan nilai sebesar 39% dan meningkat 17% dibandingkan penjualan tahun 2021.

Pada Januari 2022, INTA mencatat penjualan 38 alat berat per nilai 44.800 juta. , jelas organisasi tersebut. , kinerja ini dipengaruhi sesuai dengan strategi INTA yang akan menyediakan penjualan alat berat juga ke sektor non pertambangan dan rencananya pada tahun ini. “Kami menyesal tidak bisa membahas kebijakan pembayaran kami,” kata Sekretaris Perusahaan UNTR Sara K. Loebis saat dihubungi Kontan.co.id (16/2). Masih ada ruang untuk pertumbuhan pada tahun 2018. UNTR memperkirakan penjualan akan meningkat 23% hingga 25% dibandingkan penjualan tahun lalu.

UNTR tidak mengungkapkan penjualan alat berat untuk setahun penuh 2021. Mulai Januari hingga November 2021, UNTR mencatatkan penjualan alat berat Komatsu sebanyak 2.950 unit, meningkat 99,18% dibandingkan pencapaian penjualan Komatsu (1.481 unit) pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Hanereere - Penjualan alat berat November 2021 The mining Sektor ini merupakan sektor dominan sebesar 53%, diikuti oleh sektor konstruksi sebesar 25%, kehutanan sebesar 12%, dan pertanian sebesar 10%.

Pada tahun 2022, UNTR akan bekerja sama dengan para direktur untuk melakukan persiapan. untuk memenuhi kebutuhan Anda. Pelayanan purna jual tidak pernah lepas dari pendekatan dan strategi UNTR.

UNTR memperkirakan sektor pertambangan dan konstruksi akan terus mendominasi penjualan alat berat UNTR pada tahun ini. “Permintaan di sektor pertambangan dan konstruksi sangat besar,” kata Sara.

Disadur dari : https://industri.kontan.co.id/news/saat-permintaan-diramal-naik-harga-alat-berat-bakal-naik?page=2#google_vignette