Pulihkan Ekonomi Kota Palu Pascabencana, Kementerian PUPR Rekonstruksi Jembatan Palu IV

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati

22 Agustus 2022, 12.37

monitor.co.id

Palu - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai pembangunan kembali atau rekonstruksi Jembatan Palu IV Ponulele atau lebih dikenalnya Jembatan Kuning di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang rusak disebabkan gempa dan tsunami pada 28 September 2018 lalu.  

Rekonstruksi ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Chief Representative Japan International Cooperation Agency (JICA) Takehiro Yasui, Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura, Wali Kota Palu Hadianto Rasyid serta Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulteng Arie Setiadi Moerwanto pada Rabu(20/7/2022).

Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna ketika menyampaikan sambutan Menteri PUPR mengungkapkan bahwa program rekonstruksi Jembatan Palu IV diinisiasi sebagai usaha untuk memulihkan aksesibilitas dan mobilitas Kota Palu yang terkena dampak gempa bumi dan tsunami pada 2018 silam.

"Dengan dibangunnya kembali jembatan ini harapannya bisa berkontribusi pada pemulihan ekonomi dan pembangunan wilayah Kota Palu dan menjadi ikon Kota Palu, jadi bisa menarik wisatawan baik dari Sulawesi Tengah ataupun dari luar," ungkap Herry.

Program rekonstruksi Jembatan Palu IV memperoleh bantuan dari Pemerintah Jepang lewat Japan International Coorporation Agency (JICA) yaitu berupa dana hibah sebesar 2,5 milyar Yen atau sekitar Rp. 325 milyar. Konstruksinya dilakukan oleh kontraktor Jepang Tokyu Construction dengan menggandeng PT. Waskita Karya.

"Penandatanganan hibah itu telah dilakukan pada 21 Juni 2019 lalu antara Dirjen Bina Marga dan JICA. Kegiatan rekonstruksi awal mulanya direncanakan dimulai pembangunannya pada tahun 2020, tetapi akibat munculnya Pandemi dan penyelesaian pembebasan lahan yang membutuhkan waktu lebih lama, pelaksanaan rekonstruksi Jembatan Palu IV baru dimulai Juli 2022 dan direncanakan tuntas pada Juni 2024," ungkap Herry.

Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Sulteng Arie Setiadi Moerwanto menyampaikan, Jembatan Palu IV yang baru akan terkoneksi dengan jalan elevated  yang merupakan bagian dari sistem mitigasi bencana tsunami, jadi harapannya akan tercipta kawasan Silebeta yang tangguh bencana.

"Pondasi dan ketinggian Jembatan Palu IV didesain dengan mempertimbangkan nilai seismik gempa dan tsunami berdasarkan peta risiko gempa dengan bentang total 250 meter. Desain Jembatan Palu IV sudah memperoleh persetujuan rekomendasi dari Menteri PUPR pada 5 Maret 2020, sesudah memperoleh rekomendasi dari Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ)  pada 3 Maret 2020," ungkap Arie.

Wali Kota Palu Hadianto Rasyid menyampaikan, rekonstruksi jembatan ini telah lama dinanti masyarakat Palu, sebab jembatan ini merupakan ikon Kota Palu dan sangat berperan dalam konektivitas yang menghubungkan kecamatan Palu Timur dan Palu Barat. "Hari ini merupakan jawaban dari penantian masyarakat. Untuk Kementerian PUPR dan JICA kita capkan terima kasih atas support bantuan pembangunan kembali Jembatan Palu IV, sebab jembatan ini untuk masyarakat Palu mempunyai cerita dan kenangan tersendiri,"ungkapnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan Achmad Gani Ghazaly Akman, Direktur Pembangunan Jembatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Yudha Handita Pandjiriawan, Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II Thomas Setiabudi Aden, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Sulawesi Tengah Arief Syarif Hidayat, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah Sahabuddin, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Sulawesi II Bakhtiar, dan Kepala Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) Sulteng Ronny Adriandri.


Disadur dari sumber pu.go.id/berita