PT Semen Tonasa dan PT Solusi Bangun Indonesia Terpilih sebagai Lighthouse Industri 4.0 Nasional oleh Kementerian Perindustrian

Dipublikasikan oleh Cindy Aulia Alfariyani

30 April 2024, 11.29

Sumber: pixabay.com

Keberhasilan menjalankan transformasi Industri 4.0 mengantarkan dua anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), yaitu PT Semen Tonasa dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), terpilih menjadi Lighthouse Industri 4.0 Nasional pada acara penganugerahan Lighthouse Industri 4.0 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian.

Piagam penghargaan Lighthouse Industry 4.0 diserahkan oleh Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita kepada Direktur Utama SIG, Donny Arsal dan Direktur Operasional SIG, Reni Wulandari, di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, pada Rabu (21/2/2024).

Penghargaan Lighthouse Industry 4.0 diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang dinilai mampu menjadi role model bagi industri lain dalam transformasi dan implementasi Industri 4.0 untuk mendorong dampak finansial/ekonomi, operasional, dan teknologi. Perusahaan yang ditetapkan sebagai Lighthouse Industri 4.0 juga dinilai mampu menjadi acuan bagi industri lain dalam mengimplementasikan teknologi Industri 4.0 seperti artificial intelligence (AI), additive manufacturing, dan advanced analytics, serta meningkatkan sistem produksi.

PT Semen Tonasa terpilih sebagai Mercusuar Industri 4.0 Nasional untuk use case Operational Excellence (Energy Management) melalui penerapan teknologi Expert Optimizer dan Tonasa Energy Management Center (TEMC) yang berbasis Artificial Intelligence, Machine Learning, dan Predictive Control Model. Sementara itu, SBI terpilih sebagai National Lighthouse Industry 4.0 untuk use case Integrated Waste Management melalui implementasi RDF (Refuse-Derived Fuel) Data Analytics yang terintegrasi dengan teknologi Nathabumi E-Performance.

Direktur Utama SIG, Donny Arsal mengatakan, sebagai perusahaan bahan bangunan terkemuka di Indonesia, SIG senantiasa fokus melakukan transformasi industri berbasis teknologi yang menjadi keunggulan kompetitif Perusahaan untuk meningkatkan daya saing dan mempertahankan kepemimpinan pasar. 

"Penobatan PT Semen Tonasa dan SBI sebagai Mercusuar Industri 4.0 Nasional merupakan pengakuan atas keberhasilan transformasi Industri 4.0 di lingkungan SIG Group. SIG berkomitmen untuk terus berinovasi menciptakan terobosan-terobosan dalam proses bisnis melalui penerapan teknologi yang terintegrasi dan menyeluruh untuk mencapai optimalisasi rantai pasok," ujar Donny Arsal.

Sementara itu, Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari menyampaikan bahwa perjalanan transformasi Industri 4.0 SIG telah dimulai sejak tahun 2011 melalui implementasi ERP (Enterprise Resource Planning), implementasi Plant Information System, perbaikan proses bisnis secara menyeluruh, serta implementasi inisiatif digitalisasi untuk bisnis inti dan pendukung. 

"Setelah ditetapkannya PT Semen Tonasa dan SBI sebagai perusahaan dengan predikat Industry 4.0 National Lighthouse di Indonesia dan sejalan dengan road map Kementerian BUMN, SIG akan terus menciptakan inovasi-inovasi berbasis teknologi menuju Industry 4.0 Global Lighthouse Network," ujar Reni Wulandari.

Pada use case Operational Excellence (Energy Management) yang dilakukan oleh PT Semen Tonasa, penerapan teknologi Expert Optimizer akan mendukung stabilisasi dan optimalisasi parameter proses produksi semen. Expert Optimizer telah diaplikasikan pada proses produksi di raw mill, kiln dan cement mill di Pabrik Tonasa 5. Teknologi ini terbukti berdampak pada peningkatan kapasitas produksi hingga 3,18%, serta menurunkan konsumsi energi panas spesifik sebesar 1,76% dan konsumsi energi listrik spesifik hingga 2,63%.

Sedangkan Tonasa Energy Management Center (TEMC) di PT Semen Tonasa merupakan pusat kendali energi perusahaan berbasis AI yang dapat mengelola dan mengintegrasikan seluruh data terkait energi, sehingga menghasilkan dashboard dan pelaporan secara real time, serta rekomendasi parameter operasi yang optimal. Melalui TEMC, PT Semen Tonasa berhasil menghemat penggunaan energi hingga 4.899 Terajoule (TJ) atau setara dengan 167.228 ton batu bara yang memberikan kontribusi terhadap penghematan biaya energi, serta mengurangi emisi CO2 sebesar 488.000 ton.

Use case Pengelolaan Sampah Terpadu yang diimplementasikan oleh SBI melalui unit bisnis pengelolaan sampah Nathabumi bertujuan untuk meningkatkan pasokan dan mengoptimalkan produktivitas pada operasional RDF Plant Cilacap. RDF merupakan bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari pengelolaan sampah perkotaan. Solusi ini tidak hanya membantu pemerintah dalam mengatasi masalah sampah, tetapi juga mendukung terciptanya lingkungan yang sehat, sekaligus memberikan keuntungan secara ekonomi.

Penerapan teknologi RDF Data Analytics dan Nathabumi E-Performance telah memberikan dampak positif terhadap peningkatan pasokan RDF sebesar 10%, produktivitas pabrik RDF sebesar 67%, dan mitra bisnis sebesar 25%. Dalam aspek lingkungan dan sosial, teknologi ini telah membantu mengurangi konsumsi batu bara sebesar 1.800 ton dan tingkat emisi CO2 sebesar 2.100 ton, serta meningkatkan penyerapan sampah di Kota Cilacap sebesar 20%.

Sebagai bagian dari perbaikan berkelanjutan, SIG terus mempercepat transformasi digital, dengan mereplikasi implementasi teknologi Industri 4.0 yang telah terbukti (Kecerdasan Buatan, Pembelajaran Mesin, dan Realitas Tertambah) di satu pabrik ke pabrik lainnya.

Disadur dari: www.sig.id