Mengapa Temuan Ini Penting untuk Kebijakan?
Profesi SDM memiliki peran krusial dalam membentuk kompetensi dan produktivitas angkatan kerja. Di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi dan persaingan global, memiliki tenaga profesional yang tersertifikasi menjadi instrumen penting untuk memastikan standar kualitas dan etika. Paper ini mengungkap dilema yang relevan bagi banyak negara berkembang: kecenderungan pasar kerja untuk lebih menghargai sertifikasi asing dibandingkan sertifikasi lokal. Di Nigeria, temuan menunjukkan adanya preferensi yang jelas terhadap sertifikasi asing, yang dianggap memiliki nilai lebih tinggi dan pengaruh lebih besar terhadap pengembangan karier, meskipun sertifikasi lokal lebih terjangkau dan mudah diakses.
Temuan ini sangat penting untuk kebijakan publik karena menyentuh beberapa aspek vital:
- Daya Saing Tenaga Kerja Domestik: Jika sertifikasi lokal dianggap inferior, profesional dalam negeri akan terus mencari sertifikasi asing. Hal ini berpotensi menyebabkan arus dana keluar dan melemahkan lembaga-lembaga profesional domestik.
- Perlindungan Konsumen dan Standar Industri: Sistem sertifikasi yang lemah dapat berdampak pada kualitas layanan. Jika badan sertifikasi lokal tidak mampu menetapkan dan menjaga standar yang diakui, kepercayaan publik dan industri terhadap profesional dalam negeri bisa menurun.
- Kemandirian Profesional: Ketergantungan pada sertifikasi asing berisiko membuat suatu negara terombang-ambing oleh tren dan standar yang ditetapkan di luar negeri, tanpa mempertimbangkan konteks lokal.
- Peningkatan Produktivitas Nasional: Penelitian ini mengonfirmasi bahwa sertifikasi profesional, baik lokal maupun asing, sangat memengaruhi pengembangan karier. Mengabaikan temuan ini berarti mengabaikan instrumen strategis untuk meningkatkan produktivitas angkatan kerja secara keseluruhan.
Implementasi di Lapangan: Dampak, Hambatan, dan Peluang
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui kuesioner survei terhadap 221 praktisi SDM di Lagos, Nigeria. Hasilnya memberikan gambaran yang jelas mengenai dampak, hambatan, dan peluang dalam ekosistem sertifikasi profesional.
Dampak Positif:
- Pengaruh yang Kuat: Sertifikasi profesional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengembangan karier para praktisi SDM. Ini membuktikan bahwa memiliki sertifikasi dapat meningkatkan prospek kerja.
- Ketersediaan Talenta: Perusahaan di Nigeria memprioritaskan kandidat yang memiliki sertifikasi profesional saat merekrut posisi di bidang SDM. Hal ini menciptakan permintaan yang sehat akan profesional yang kompeten.
Hambatan:
- Persepsi Inferior: Temuan kunci dari penelitian ini adalah bahwa sertifikasi asing secara signifikan lebih berpengaruh pada pengembangan karier dibandingkan sertifikasi lokal. Penelitian ini bahkan menyimpulkan bahwa sertifikasi lokal tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengembangan karier. Persepsi ini menunjukkan bahwa ada masalah mendasar dalam pengakuan dan nilai yang diberikan pada sertifikasi lokal.
- Tingginya Biaya & Waktu: Meskipun penelitian tidak membahas biaya secara detail, penelitian sebelumnya mengindikasikan bahwa biaya dan waktu menjadi pertimbangan penting bagi profesional saat memilih sertifikasi. Ketersediaan dan harga terjangkau sertifikasi lokal sayangnya tidak cukup untuk mengimbangi persepsi negatif ini.
Peluang:
- Tinjauan Ulang & Revitalisasi: Temuan ini memberikan kesempatan emas untuk meninjau ulang dan merevitalisasi badan sertifikasi lokal. Dengan menyesuaikan kurikulum dan standar, sertifikasi lokal bisa mendapatkan kembali pengakuan dan nilai yang setara dengan sertifikasi asing.
- Kolaborasi Industri-Akademisi: Ada peluang untuk menjembatani kesenjangan antara praktik profesional dan riset akademis. Lembaga sertifikasi lokal dapat bekerja sama dengan universitas untuk memastikan kurikulum mereka relevan dengan tuntutan industri saat ini dan praktik terbaik internasional.
- Penelitian Lanjutan: Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang (cross-sectional), yang memiliki keterbatasan. Penelitian lanjutan dengan desain longitudinal direkomendasikan untuk mengamati perkembangan karier dalam jangka panjang.
5 Rekomendasi Kebijakan Praktis
Berdasarkan temuan dari studi ini, berikut adalah lima rekomendasi kebijakan yang dapat diadopsi oleh pemerintah dan lembaga terkait untuk memperkuat sistem sertifikasi profesional lokal:
1. Revitalisasi Kurikulum Sertifikasi Lokal: Lembaga sertifikasi lokal harus merevisi kurikulum mereka agar selaras dengan standar global dan praktik terbaik internasional, serupa dengan yang ditawarkan oleh lembaga asing. Mekanisme pelaksanaannya bisa melalui pembentukan komite ad hoc yang melibatkan perwakilan dari industri, akademisi, dan praktisi SDM senior untuk merancang ulang silabus dan materi ujian. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kredibilitas sertifikasi lokal di mata perusahaan dan profesional.
2. Skema Insentif Pajak dan Subsididi: Pemerintah dapat memberikan insentif pajak bagi perusahaan yang mendukung karyawan mereka mendapatkan sertifikasi lokal, baik melalui subsidi biaya atau penggantian biaya ujian. Kebijakan ini akan mendorong perusahaan untuk secara aktif mempromosikan sertifikasi lokal, sehingga meningkatkan permintaan dan pengakuan di pasar kerja.
3. Kampanye Peningkatan Kesadaran Publik: Lembaga profesional lokal perlu bekerja sama dengan pemerintah untuk meluncurkan kampanye publik yang menyoroti nilai dan relevansi sertifikasi lokal. Kampanye ini harus secara jelas menunjukkan bagaimana sertifikasi lokal membekali profesional dengan pengetahuan yang relevan dengan konteks sosial dan ekonomi domestik. Kampanye dapat dilakukan melalui seminar, webinar, dan publikasi di media massa.
4. Digitalisasi Penuh Proses Sertifikasi: Banyak sertifikasi asing menawarkan proses pendaftaran dan ujian yang efisien secara digital. Lembaga sertifikasi lokal harus mengadopsi platform digital yang canggih untuk mempermudah pendaftaran, pembayaran, dan pelaksanaan ujian. Digitalisasi akan meningkatkan efisiensi, transparansi, dan daya tarik bagi generasi profesional muda yang familiar dengan teknologi.
5. Penguatan Kemitraan dengan Sektor Industri dan Akademis: Pemerintah harus memfasilitasi kemitraan yang lebih erat antara lembaga sertifikasi, universitas, dan perusahaan. Kemitraan ini dapat mencakup:
- Integrasi Kurikulum: Memasukkan persiapan sertifikasi lokal ke dalam kurikulum universitas.
- Program Magang Bersertifikasi: Mewajibkan peserta magang untuk mendapatkan sertifikasi dasar lokal sebagai bagian dari program mereka.
- Forum Tahunan: Mengadakan forum rutin untuk membahas tren industri dan bagaimana sertifikasi lokal dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Kritik dan Risiko Jika Kebijakan Tidak Diterapkan
Jika rekomendasi kebijakan ini tidak diterapkan, tren yang terungkap dalam penelitian ini akan terus berlanjut. Sertifikasi lokal akan semakin kehilangan relevansinya, dan profesional dalam negeri akan terus mengeluarkan biaya besar untuk mengejar sertifikasi asing. Risiko yang muncul antara lain:
- Krisis Kepercayaan: Persepsi bahwa sertifikasi lokal memiliki nilai yang rendah akan merusak kredibilitas seluruh profesi SDM di Nigeria.
- Ketidaksesuaian Konteks: Ketergantungan pada standar asing dapat menyebabkan penerapan praktik yang tidak sepenuhnya relevan dengan kondisi unik pasar kerja dan regulasi lokal.
- Terhambatnya Pengembangan Karier: Meskipun sertifikasi asing memiliki pengaruh, profesional yang hanya memiliki sertifikasi lokal akan menghadapi tantangan dalam pengembangan karier mereka di dalam negeri. Hal ini dapat menciptakan dua kelas profesional, yang berpotensi menghambat pertumbuhan kolektif.
- Arus Keluar Modal: Biaya untuk mendapatkan sertifikasi asing berarti ada aliran dana yang keluar dari perekonomian domestik, padahal seharusnya bisa diinvestasikan kembali untuk menguatkan sistem pendidikan dan profesional di dalam negeri.
Kesimpulan
Studi ini memberikan wawasan yang tak ternilai tentang bagaimana persepsi terhadap sertifikasi profesional memengaruhi pengembangan karier di Nigeria. Temuan utamanya adalah bahwa sertifikasi profesional secara umum sangat memengaruhi kemajuan karier, tetapi sertifikasi asing dianggap lebih superior dibandingkan sertifikasi lokal.
Rekomendasi kebijakan yang diusulkan—mulai dari revitalisasi kurikulum, pemberian insentif, kampanye kesadaran, digitalisasi, hingga penguatan kemitraan—dapat menjadi fondasi strategis bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk mengubah narasi ini. Dengan bertindak cepat dan tegas, sistem sertifikasi lokal dapat diperkuat, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas profesionalisme, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan membangun kepercayaan publik terhadap kompetensi angkatan kerja domestik.
🔗 Sumber Paper: Adeosun, O. T., & Adegbite, W. M. (2022). Professional Certification and Career Development: A Comparative Analysis between Local and Foreign Certifications. Management & Economics Research Journal, 5(1), 1-14. Baca selengkapnya tentang kursus terkait di sini: dasar manajemen kontrak konstruksi