Prodi Rekayasa Nanoteknologi Menurut Dosen FTMM

Dipublikasikan oleh Muhammad Farhan Fadhil

09 Juli 2022, 01.00

ILUSTRASI istimewa

“Untuk menyelesaikan permasalahan, diperlukan keilmuan yang multidisiplin atau disebut lintas disiplin. Prinsip itu ada merupakan revolusi teknologi di Fakultas Teknologi Maju Dan Multidisiplin Universitas Airlangga,” Buka Dekan FTMM Prof. Dr. Dwi Setyawan, S.Si., M.Si., Apt. dalam Webinar and Talkshow Nanotechnology: The High-Tech Revolution, Sabtu (13/03/2021). Prof. Dwi mengatakan Program Studi Nanoteknologi merupakan salah satu prodi di tingkat Sarjana pertama di Indonesia yang berada di UI dan UNAIR.

Dalam zoom virtual, kepala Program Studi Rekayasa Nanoteknologi (RN) Dr. Apt.,Retno Sari, M.Sc. mengatakan webinar yang diadakan tersebut selain talkshow bersama dosen Nanoteknologi, Tahta Amrillah, S.Si., M.Sc., Ph.D. dan Prastika Krisma Jiwanti, S.Si., M.Sc. Eng., Ph.D, FTMM mengadakan kompetisi online poster untuk siswa. “Di sekolah istilah Nanoteknologi masih jarang didiskusikan, melalui webinar ini bisa menjadi diskusi bersama para narasumber yang ahli di bidangnya, bersama Bu Prastika lulusan Jepang dan Pak Tahta yang saat ini di Jepang,” Tutur Dr. Apt., Retno

Mengawali materi, Tahta Amrillah menjelaskan ada sekitar 400 mahasiswa, 81 mahasiswa RN. Tahta mengatakan dosen di FTMM merupakan dosen kompeten dan professional yang merupakan lulusan luar negeri dan jenjang terakhir S3.

Apa yang bisa dilakukan mahasiswa Rekayasa Nanoteknologi?

Tahta mengilustrasikan superhero Ant-Man dan Ironman, penerapan nanoteknologi sudah digambarkan di film fiksi. “Bagaimana membuat nanopartikel dengan menggunakan bahan-bahan organik mikroorganisme, membuat partikel nano emas melalui reaksi kimia, membuat plant tissues, dan membuat ekstrak tumbuhan lebih kecil,” Ungkapnya

Apa kegunaan nano partikel?

Nano partikel dapat sebagai antipatogen, antibakteri, pengaplikasian di dalam bidang kosmestik, biomedik, penerapan ke green technology (teknologi dimana memasukkan partikelnya yang tidak berbahaya  ke dalam tubuh). Salah satu bidang spesialisasinya adalah membuat dan penerapan material kecil ke alat elektronik.

Darimana nanoteknologi terkenal?

Prastika Krisma Jiwanti, S.Si., M.Sc.Eng., Ph.D mengatakan, ahli fisikawan, Richard P. Feynman, mengatakan mengapa sebuah mesin yang sangat besar dan memenuhi ruangan, kenapa kita tidak membuat dalam ukuran kecil. Kata Nanoteknologi sendiri dikenalkan Prof. Norio Taniguchi, tahun 1974. “Dari situlah akhirnya nanoteknologi berkembang hingga sekarang,” Jelasnya.

Ukuran partikel 1 nm – 100 nm disebut benda nano. “Perbandingannya benda kecil lebih memiliki fungsi lebih baik dari benda yang besar. Partikel nano yang besar tidak memiliki sifat katalistis yang lebih baik dibandingkan dengan ukuran nano,” Tuturnya.

Manfaat nanoteknologi

Salah satunya perubahan komputer besar menjadi laptop handling dan kecil. Kemudian contoh lain adalah nanofiltrasi, air yang kotor menjadi bersih dan dapat diminium. Penggunaan nanoteknologi lainnya salah satunya adalah sel surya, Di bidang farmasi, partikel nano dapat dijadikan pengantar obat (drug delivery) untuk membunuh sel kanker. Di bidang sensor ada screen printed electrode.

Sumber Artikel: news.unair.ac.id