Air merupakan sumber kehidupan yang sangat vital, terutama di wilayah perkotaan yang menghadapi tantangan besar dalam penyediaan air bersih. Paper berjudul Potensi dan Multifungsi Rainwater Harvesting (Pemanenan Air Hujan) di Sekolah bagi Infrastruktur Perkotaan karya Rofil dan Maryono (2017) membahas pemanfaatan air hujan sebagai solusi konservasi sumber daya air yang efektif dan multifungsi, khususnya di lingkungan sekolah yang merupakan bagian penting dari infrastruktur perkotaan.
Indonesia dengan curah hujan tahunan antara 2.000–4.000 mm memiliki potensi besar untuk mengelola air hujan, namun pengelolaan yang belum optimal menyebabkan masalah banjir saat musim hujan dan kekeringan di musim kemarau. Paper ini mengulas bagaimana sekolah sebagai aset besar dan tersebar di wilayah perkotaan dapat menjadi pusat pemanenan air hujan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan air bersih sekolah, tetapi juga berkontribusi pada pengelolaan air di tingkat kawasan.
Metode Pemanenan Air Hujan: Prinsip dan Sarana Prasarana
Prinsip Pengelolaan Air Hujan pada Bangunan
Pengelolaan air hujan pada bangunan sekolah dan persilnya bertujuan mendukung siklus hidrologi, konservasi air, pemenuhan kebutuhan air, dan mitigasi banjir. Prioritas pengelolaan meliputi:
- Memaksimalkan pemanfaatan air hujan yang ditampung di gedung dan persil.
- Meningkatkan infiltrasi atau penyerapan air hujan ke tanah.
- Menahan air hujan sementara waktu untuk mengurangi limpasan.
Prinsip ini memastikan air hujan yang jatuh tidak langsung mengalir ke saluran pembuangan, melainkan dimanfaatkan dan diserap kembali ke tanah, mengurangi risiko banjir dan kekeringan.
Sarana dan Prasarana Pemanenan Air Hujan
Berbagai sarana yang dapat digunakan antara lain:
- Kolam pengumpul air hujan di atas atau bawah permukaan tanah.
- Sumur resapan dangkal dan dalam untuk meresapkan air ke dalam tanah.
- Lubang resapan biopori, yang juga berfungsi sebagai media pengomposan sampah organik.
Gambar-gambar ilustrasi dalam paper menunjukkan desain dan fungsi masing-masing sarana ini, yang dapat diterapkan sesuai kondisi lahan dan kebutuhan sekolah.
Studi Kasus dan Analisis Potensi di Sekolah
Potensi Pemanenan Air Hujan di Sekolah
Sekolah memiliki luas atap yang cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah, menjadikannya aset strategis untuk pemanenan air hujan. Potensi ini dihitung berdasarkan:
- Luas atap sekolah.
- Intensitas curah hujan.
- Efisiensi tangkapan air hujan.
Dengan mengakumulasi potensi tiap sekolah, dapat diperoleh gambaran kontribusi signifikan terhadap suplai air bersih di kawasan perkotaan. Studi Ioja et al. (2014) bahkan mengaitkan potensi ruang terbuka hijau di sekolah dengan konektivitas ruang terbuka hijau kota, yang berkontribusi pada sistem pengelolaan air hujan kota secara keseluruhan.
Multifungsi Pemanenan Air Hujan bagi Infrastruktur Perkotaan
Manfaat utama pemanenan air hujan di sekolah meliputi:
- Manfaat terhadap sumber daya air:
- Menghasilkan air yang lebih bersih dan mengurangi polutan.
- Menambah suplai air bersih yang memadai.
- Mengurangi penggunaan air dari sumber lain seperti PDAM dan air tanah.
- Melindungi sumber air tanah dan permukaan dari pencemaran.
- Manfaat terhadap lingkungan dan sosial:
- Mengurangi limpasan air hujan yang menyebabkan banjir.
- Mencegah penurunan muka tanah akibat eksploitasi air tanah berlebihan.
- Meningkatkan kualitas udara melalui vegetasi yang menyaring polutan.
- Menurunkan temperatur wilayah perkotaan dengan efek pendinginan dari vegetasi.
- Menjadi bagian dari solusi mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Angka dan Fakta Pendukung
- Curah hujan Indonesia rata-rata 2.000–4.000 mm/tahun, sangat potensial untuk pemanenan air hujan.
- Kebutuhan air bersih penduduk perkotaan diperkirakan 100 liter/orang/hari.
- Pengelolaan air hujan di sekolah dapat mengurangi beban air tanah dan PDAM, serta mengurangi risiko banjir dan kekeringan.
- Sarana seperti sumur resapan dan lubang biopori mudah dibuat dan relatif murah, sehingga layak diterapkan di sekolah-sekolah.
Nilai Tambah dan Implikasi Edukasi
Selain manfaat teknis, pemanenan air hujan di sekolah juga berfungsi sebagai media edukasi konservasi air bagi siswa dan masyarakat sekitar. Dengan mengintegrasikan program ini ke dalam kurikulum dan kegiatan sekolah, generasi muda dapat lebih sadar pentingnya pengelolaan sumber daya air berkelanjutan.
Kritik dan Saran Pengembangan
Kritik
- Studi ini lebih bersifat konseptual dan skala lokal, sehingga perlu pengembangan model dan data empiris yang lebih luas untuk pengintegrasian sistem di tingkat kota.
- Belum banyak referensi yang mengkaji secara mendalam integrasi pemanenan air hujan di sekolah dengan sistem pengelolaan air kota secara menyeluruh.
- Pengelolaan dan pemeliharaan sarana pemanenan air hujan di sekolah membutuhkan komitmen dan kapasitas manajemen yang baik.
Saran
- Perlu penelitian lanjutan dengan studi kasus empiris di berbagai sekolah dan wilayah perkotaan.
- Pengembangan model integrasi pemanenan air hujan dengan sistem drainase kota dan ruang terbuka hijau.
- Peningkatan kapasitas pengelola sekolah dan sosialisasi kepada masyarakat agar program berkelanjutan.
- Kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk mendukung implementasi.
Kesimpulan
Pemanenan air hujan di sekolah merupakan solusi konservasi air yang efektif dan multifungsi, memberikan manfaat besar bagi sumber daya air, lingkungan, dan sosial di kawasan perkotaan. Sekolah sebagai infrastruktur besar dan tersebar memiliki potensi strategis untuk menjadi pusat pengelolaan air hujan yang terintegrasi dengan sistem perkotaan. Dengan manajemen yang baik dan dukungan stakeholder, pemanfaatan air hujan di sekolah dapat berkontribusi signifikan dalam mengatasi krisis air bersih dan dampak perubahan iklim di perkotaan Indonesia.
Sumber Artikel (Bahasa Asli)
Rofil, Maryono. “Potensi dan Multifungsi Rainwater Harvesting (Pemanenan Air Hujan) di Sekolah bagi Infrastruktur Perkotaan.” Proceeding Biology Education Conference, Vol. 14, No. 1, Oktober 2017, hlm. 247–251. Universitas Diponegoro, Semarang.