Persaingan Pesawat Terbang: Boeing vs Airbus dan Tantangan Industri Penerbangan di Tengah Pandemi COVID-19

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini

06 Mei 2024, 08.42

Sumber: kompas.com

Persaingan dalam industri penerbangan telah berlangsung sejak pesawat pertama kali diterbangkan oleh Wright Brothers pada tahun 1903. Boeing dari Amerika Serikat dan Airbus dari Eropa menjadi dua pabrik pesawat terbang terbesar yang bersaing dalam memperebutkan pasar angkutan udara internasional. Keduanya telah menghasilkan pesawat-pesawat yang terkenal dan sukses di pasaran.

Boeing mencetak kesuksesan dengan pesawat B-707 pada tahun 1957, yang mampu membawa sekitar 140 penumpang. Pesawat ini berhasil memenuhi permintaan pasar global dengan lebih dari 1.000 unit diproduksi. Pada tahun 1969, Boeing meluncurkan pesawat B-747 yang menjadi ikon dalam industri penerbangan. Pesawat ini dapat membawa hingga 600 penumpang dan telah memproduksi lebih dari 1500 unit. B-747 juga dikenal sebagai "Jumbo Jet" dan dijuluki "Queen of the Skies". Selain itu, Eropa juga merespons persaingan dengan meluncurkan pesawat Concorde pada tahun yang sama. Concorde menjadi pesawat sipil pertama yang dapat terbang lebih dari dua kali kecepatan suara dan mampu membawa sekitar 100 penumpang.

Selanjutnya, fokus industri penerbangan bergeser ke pengembangan pesawat yang lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar dan ramah lingkungan, serta mengurangi tingkat kebisingan. Boeing meluncurkan B-777 dan Airbus meluncurkan A-330, keduanya merupakan pesawat berbadan lebar dengan hanya menggunakan dua mesin. Pesawat ini tidak hanya irit bahan bakar dibandingkan dengan pendahulunya yang menggunakan empat mesin, tetapi juga dirancang dengan tingkat kebisingan yang lebih rendah. Industri penerbangan juga memperhatikan tren global untuk menjaga lingkungan, yang didukung oleh ICAO.

Pada tahun 2005, Airbus memperkenalkan A-380, pesawat raksasa yang mampu membawa hampir 900 penumpang. Meskipun awalnya sukses dengan produksi 242 unit, A-380 mulai menghadapi kesulitan bersaing karena masih menggunakan empat mesin. Selain itu, permintaan pasar juga bergeser ke pesawat bermesin dua yang lebih efisien secara ekonomi. Persaingan terbaru dalam industri penerbangan adalah antara Boeing B-737 dan Airbus A-320 dengan berbagai varian. Namun, kecelakaan yang melibatkan B-737 MAX 8 memicu pertanyaan tentang kredibilitas Boeing dan otoritas penerbangan FAA.

Namun, industri penerbangan menghadapi tantangan besar dengan datangnya pandemi COVID-19 yang menghentikan sebagian besar aktivitas penerbangan secara tiba-tiba. Penurunan tajam dalam jumlah penumpang menjadi masalah serius bagi industri ini. Saat ini, arah industri penerbangan global menjadi tanda tanya besar. Bagaimana bentuk layanan penerbangan akan berkembang dan ke mana industri ini akan menuju setelah pandemi masih belum dapat diprediksi dengan pasti. Hingga pandemi COVID-19 berhasil diatasi, arah industri penerbangan akan terus menjadi misteri yang hanya waktu yang akan memberikan jawabannya.

Sumber: kompas.com