Plastik mengandung lebih dari 16.000 jenis bahan kimia dengan 1 dari 4 bahan kimia berbahaya. Penggunaan plastik di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Dampak negatif dari sampah plastik telah terjadi di Indonesia
Salah satu masalah lingkungan yang menjadi isu terkini di dunia adalah sampah plastik. Perkembangan zaman yang semakin maju menyebabkan berbagai kemudahan dalam kehidupan, salah satunya dalam bentuk plastik. Plastik sebagai salah satu bahan yang cukup murah dan praktis. Bahan ini memiliki banyak jenis dan banyak digunakan sebagai wadah pembungkus.
Plastik dengan segala kemudahan yang dimilikinya memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen. Penggunaan plastik di seluruh dunia semakin meningkat setiap tahunnya. Namun, banyak sekali sampah plastik yang ditemukan di berbagai lokasi. Keberadaan bahan ini semakin mengkhawatirkan karena plastik menimbulkan berbagai dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Mengapa Sampah Plastik Sangat Berbahaya?
Mikroplastik mengandung berbagai bahan kimia berbahaya, unair.ac.id
Sama seperti sampah lainnya, sampah yang ada di lingkungan tidak melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Plastik tersebut seringkali masih dalam kondisi utuh atau sudah hancur. Meskipun plastik memiliki ukuran yang sangat kecil (mikroplastik), namun tetap saja memiliki dampak negatif.
Penelitian yang dilakukan oleh PlastChem dalam State of the Science on Plastic Chemicals menemukan lebih dari 16.000 bahan kimia yang terkandung di dalam plastik. Dari seluruh bahan kimia yang terkandung, setidaknya 1 dari 4 bahan kimia merupakan bahan kimia berbahaya. Beberapa temuan utama dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
- Setidaknya 26% atau sekitar 4.200 bahan kimia dapat menimbulkan bahaya bagi lingkungan dan/atau kesehatan
- 400 bahan kimia ditemukan di semua jenis plastik
Oleh karena itu, perlu dibuat plastik yang lebih aman dan ramah lingkungan. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan metode baru dalam pengaturan bahan kimia melalui identifikasi bahan kimia berbahaya dan pengaturan kelompok bahan kimia plastik berbahaya.
Rekomendasi
Manufaktur plastik memiliki peran besar dalam mengurangi sampah plastik, oboudupont.com
Selain pembahasan mengenai bahan kimia dalam plastik, ada 4 rekomendasi dalam penelitian ini. Rekomendasi ini dapat dipertimbangkan oleh para pengambil keputusan untuk mengurangi dampak negatif dari plastik.
- Mengontrol penggunaan zat-zat berbahaya yang terdapat pada plastik
- Meningkatkan transparansi mengenai bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik
- Menyederhanakan komposisi plastik untuk meminimalkan paparan bahan kimia
- Meningkatkan kolaborasi dan sumber daya untuk memfasilitasi kerja sama antara pihak berwenang, pelaku industri, dan peneliti untuk meningkatkan kualitas plastik
Lalu, Berapa Banyak Sampah Plastik di Indonesia?
Penggunaan plastik di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Data persentase sampah plastik di Indonesia terus mengalami peningkatan selama tahun 2019-2023. Peningkatan persentase sampah plastik ini diiringi dengan peningkatan timbulan sampah di Indonesia.
Sampah plastik merupakan jenis sampah yang paling banyak dihasilkan di Indonesia setelah sampah makanan. Pada tahun 2023, jumlah timbulan sampah di Indonesia akan mencapai 18.414.659,08 ton. Dengan demikian, jumlah timbulan sampah plastik di Indonesia pada tahun 2023 akan mencapai 3.401.187.532 ton dengan persentase 18,47% dari total timbulan sampah.
Bukti Bahaya yang Ditimbulkan oleh Sampah Plastik
Plastik Pesisir, imgsrv2.voi.id
Banyaknya jumlah sampah plastik di Indonesia memiliki berbagai dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Bahaya yang ditimbulkan bisa bermacam-macam, seperti pencemaran lingkungan, gangguan kesehatan, dan bencana lainnya. Beberapa contoh bukti dampak negatif plastik yang terjadi di Indonesia antara lain sebagai berikut:
- Pendangkalan pantai reklamasi, sampah plastik yang dibuang ke laut terbawa arus dan tersangkut di Teluk Jakarta. Akibatnya, arus permukaan laut menjadi terganggu dan mengalami penurunan hingga mencapai 0-4 meter per detik.
- Pencemaran lingkungan, salah satu bentuk pencemaran yang terjadi berupa pencemaran logam berat pada sedimen di Teluk Jakarta. Setidaknya, terdapat pencemaran logam tembaga, timbal, kadmium, nikel, seng, dan merkuri yang terjadi di Teluk Jakarta.
- Kerusakan ekosistem, ekosistem dapat terganggu akibat pencemaran yang disebabkan oleh plastik. Kandungan kimia yang ada di dalam plastik menyebabkan rusaknya ekosistem di Teluk Jakarta. Selain itu, mikroplastik yang terbentuk ditemukan di dalam tubuh biota laut yang menganggapnya sebagai makanan. Akibatnya, ditemukan kematian biota laut dan hilangnya ekosistem laut.
- Masalah kesehatan, pencemaran yang ditimbulkan pada lingkungan dapat berdampak buruk bagi manusia. Mikroplastik telah ditemukan di dalam tubuh hewan yang diperuntukkan untuk konsumsi manusia. Selain itu, air yang diminum manusia juga berpotensi mengandung berbagai jenis polutan. Akibatnya, manusia yang mengonsumsi air dan hewan yang tercemar akan mengalami berbagai masalah kesehatan.
Tindakan Kecil Berdampak Besar
Penggunaan tas belanja dapat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, Kompas.com
Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah sampah plastik? Sebagai konsumen, penggunaan plastik tentu merupakan hal yang wajar dan sudah menjadi kebiasaan. Untuk itu, perlu adanya perubahan kebiasaan dalam menggunakan plastik. Selain itu, ada beberapa hal lain yang bisa kita lakukan sebagai berikut:
- Kurangi penggunaan plastik sekali pakai dan gunakan barang lain
- Hindari membeli makanan dan minuman dengan kemasan plastik, terutama produk yang dikemas dalam ukuran kecil seperti sachet
- Menggunakan kembali plastik yang masih layak pakai
- Mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang memiliki manfaat
Disadur dari: zonaebt.com