Perjalanan Sejarah Pinisi: Dari Legenda hingga Pengakuan UNESCO

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini

13 Mei 2024, 09.56

Sumber: id.wikipedia.com

Istilah pinisi menggambarkan sistem layar khas kapal Indonesia, sebuah warisan maritim yang kaya akan sejarah dan budaya. Dengan tujuh hingga delapan layar dan dua tiang, pinisi menonjol dengan struktur rigging yang unik. Asal mula istilah ini dapat ditelusuri kembali ke artikel tahun 1917, yang merujuk pada kapal layar dari Sulawesi dengan layar tipe Eropa.

Perkembangan Tradisi dan Warisan Budaya

Pinisi tidak hanya tentang konfigurasi layar, tetapi juga mewakili kehidupan masyarakat pesisir Indonesia, terutama desa Ara di Sulawesi Selatan. Tradisi pembuatan kapal ini telah mengakar kuat dalam kehidupan pelaut Bugis dan Makassar, yang menggunakannya sebagai kapal kargo sejak zaman dahulu. Pengakuan UNESCO pada tahun 2017 sebagai Karya Agung Warisan Manusia menegaskan nilai budaya dan sejarah pinisi.

Etimologi dan Mitos Asal Usul

Asal usul nama "pinisi" memiliki banyak versi dan legenda di baliknya. Ada yang mengaitkannya dengan legenda Sawerigading dalam epos Bugis Sureq Galigo, sementara versi lain menghubungkannya dengan nama seorang raja Tallo yang memberikan nama pada perahunya. Selain itu, ada yang mengaitkannya dengan istilah Bugis "picuru binisi" yang artinya "contoh yang baik" atau dengan kata "panisi" yang berarti "sisip" dalam bahasa Bugis.

Kebangkitan dan Penyebaran Penggunaan

Penggunaan kapal pinisi menyebar luas di wilayah kepulauan Melayu dan Sulawesi pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Dengan tradisi pembuatan kapal yang berkembang dan penyebaran teknologi maritim, kapal-kapal pinisi menjadi penting dalam perdagangan dan transportasi di perairan Indonesia.

Inovasi dan Adaptasi Teknologi

Perjalanan pinisi juga melibatkan inovasi dan adaptasi teknologi dari berbagai budaya. Dari pengaruh Tiongkok dalam konstruksi kapal hingga pengaruh Belanda dan Prancis dalam istilah dan desain kapal, pinisi mencerminkan keragaman budaya dan teknologi dalam sejarah maritim Indonesia.

Warisan yang Hidup dan Berkelanjutan

Meskipun telah mengalami perubahan dalam sejarahnya, tradisi pembuatan dan penggunaan kapal pinisi tetap hidup dan berkelanjutan hingga saat ini. Sebagai bagian penting dari identitas maritim Indonesia, pinisi terus menjadi simbol keberanian, keterampilan, dan keindahan dalam perairan Nusantara.

Sumber: id.wikipedia.com