Pengertian Kimia Keramik

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja

19 April 2024, 08.58

Sumber: pexels.com

Kimia Keramik mempelajari hubungan antara keramik serta sifat fisik dan kimianya. Banyak dari hubungan ini telah lama diketahui oleh para ahli teknologi, namun munculnya perangkat lunak komputer yang mengotomatisasi penerjemahan dan analisis dari arsip ke publikasi telah membuat ilmu ini dapat diakses oleh masyarakat umum. Pada produk pembakaran, sifat fisik kaca (muai panas, kekerasan, indeks bias, warna, titik leleh, jangkauan, dll.) tidak hanya berkaitan dengan bahannya. Sifat-sifat kaca cair, seperti viskositas dan luas permukaan, juga bersifat kimia.

Digunakan oleh teknisi peralatan makan keramik, kerajinan tangan, bahan pembersih, kaca, fiberglass, kaca, kaca dan industri terkait.

Dalam kimia keramik, glasir yang dibakar dianggap tersusun dari oksida (contohnya adalah SiO2, Al2O3, B2O3, Na2O, K2O, CaO, Li2O, MgO, ZnO, MnO, Fe2O3, CoO). Setiap oksida diketahui menyumbangkan sifat spesifik pada kaca yang dibakar. Banyak pemasok bahan mempublikasikan analisis kimia produk mereka yang menyebutkan persentase oksida ini serta komponen yang mudah menguap (komponen yang terbakar selama pembakaran menghasilkan gas dan asap seperti H2O, CO2, SO3).

Misalnya, pada keramik tradisional berikut adalah beberapa contoh penerapan kimia keramik yang dapat dicapai.

  • Memperbaiki cacat glasir seperti crazing, melepuh, pin-holing, settling, clouding, leaching, crawling, marking, scratching, powdering 

  • Gantikan frit, gunakan bahan yang lebih baik dan lebih murah, atau ganti bahan yang sudah tidak tersedia lagi

  • Menyesuaikan suhu leleh glasir, kilap, karakter permukaan dan warna (pada keramik, warna adalah masalah kimia)

  • Identifikasi kelemahan (misalnya kedekatan dengan zona pembakaran yang mudah menguap, penggunaan bahan yang tidak dapat diandalkan) pada kaca untuk menghindari masalah 

  • Membuat dan mengoptimalkan glasir dasar untuk bekerja dengan warna atau noda yang sulit dan untuk efek khusus yang bergantung pada kekeruhan, kristalisasi, atau variegasi 

  • Buat glasir dari awal dan gunakan bahan asli dengan persentase setinggi mungkin 

Dalam badan keramik, sifat fisik produk pembakaran akhir seringkali lebih terkait dengan kurva pembakaran, sifat fisik (misalnya ukuran dan bentuk partikel, riwayat dekomposisi) bahan bahan dan mineralogi serta interaksi antara berbagai jenis partikel.

Disadur dari: en.wikipedia.org