Pengertian dan Hukum Permintaan (Demand)

Dipublikasikan oleh Admin

11 April 2024, 04.14

kompas.com

Permintaan

Permintaan atau demand adalah sebuah konsep penting dalam ilmu ekonomi, menggambarkan hubungan yang tepat antara harga dan kuantitas yang ingin dibeli konsumen. Grafik berbentuk kurva demand menunjukkan bagaimana perubahan jumlah yang diminta berhubungan dengan perubahan harga suatu barang atau jasa. Setiap titik pada kurva demand menunjukkan jumlah yang diminta konsumen pada tingkat harga tertentu.

Demand tidak hanya mencerminkan order, tetapi juga berperan sebagai faktor yang mempengaruhi seberapa banyak konsumen bersedia membeli. Karena konsumen peka terhadap hubungan antara harga dan jumlah yang mereka inginkan, fungsi permintaan berubah ketika harga berubah. Pengaruh tindakan permintaan juga dapat dilihat pada tingkat ekonomi, yaitu mempengaruhi pasokan dan harga barang atau jasa.

Pentingnya penerapan teori demand dapat dilihat dari dampaknya terhadap strategi perusahaan. Perusahaan menyesuaikan harga dan outputnya berdasarkan tingkat permintaan. Dalam situasi permintaan tinggi, perusahaan berusaha meningkatkan produksi atau menurunkan harga untuk memenuhi permintaan pasar. Di sisi lain, jika permintaan rendah, perusahaan mungkin memutuskan untuk mengurangi produksi atau menaikkan harga untuk menjaga keseimbangan.

Demand tidak hanya mempengaruhi pelaku usaha, akan tetapi juga memainkan peran penting dalam membentuk perilaku konsumen. Konsumen yang selalu sadar harga dan kuantitas akan memilih produk atau jasa yang memenuhi kebutuhannya dengan harga yang bersaing.

Pentingnya demand juga dapat dilihat dari dampaknya terhadap semua perubahan ekonomi. Perubahan demand dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti perubahan ekonomi, demografi, teknologi dan politik. Perubahan ini akan menyebabkan perubahan harga dan produksi, yang akan berkontribusi pada pertumbuhan pasar yang berkelanjutan.

Secara keseluruhan, konsep demand bukan hanya sebuah konsep ekonomi; Sebaliknya, hal ini mempunyai pengaruh yang kuat terhadap strategi perusahaan, perilaku konsumen, dan dampak perubahan ekonomi secara keseluruhan. Sebagai bagian penting dari persamaan permintaan, perilaku konsumen merupakan faktor kunci dalam menentukan seberapa baik suatu produk atau jasa akan diterima di pasar. Keputusan penetapan harga dan output suatu perusahaan dipengaruhi oleh tingkat permintaan saat ini. Permintaan yang tinggi memaksa perusahaan untuk meningkatkan produksi atau menyesuaikan harga untuk memenuhi permintaan pasar, sedangkan permintaan yang rendah menyebabkan penyesuaian seperti pengurangan produksi atau kenaikan harga. Pemahaman mendalam terhadap dinamika permintaan merupakan kunci strategis untuk merespons perubahan yang akan terus terjadi dalam lingkungan perekonomian yang dinamis.

Memahami demand dalam konteks strategi perusahaan memainkan peran penting dalam pengambilan kebijakan dan manajemen. Perusahaan yang sepenuhnya memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan kemungkinan besar akan berupaya meningkatkan produk atau layanannya. Selain itu, pemahaman yang baik tentang demand membantu suatu perusahaan mengurangi resiko kelebihan atau kekurangan persediaan, yang mempengaruhi keseimbangan keuangan dan kinerja secara keseluruhan. Strategi perusahaan yang cerdas dan responsif terhadap permintaan mencakup bidang-bidang seperti penetapan harga yang cerdas, perencanaan yang efisien, dan product development yang memenuhi kebutuhan pelanggan.

Pada tingkat makro, banyak perubahan ekonomi yang didorong oleh kekuatan permintaan pasar. Perubahan kebutuhan konsumen, pergeseran demografi, dan bahkan kemajuan teknologi dapat mengubah keseluruhan sistem perekonomian. Oleh karena itu, kebijakan ekonomi dan peraturan pemerintah didasarkan pada analisis permintaan untuk memahami tren dan perubahan perilaku konsumen. Dengan kata lain, pemahaman mendalam tentang konsep permintaan membuka pintu bagi pengambilan keputusan yang tepat dan kemampuan mengelola tantangan yang ditimbulkan oleh dinamika perekonomian global.

Demand

Demand adalah proses membeli atau meminta sesuatu atau barang berdasarkan harga dan waktu. Demand mengacu pada kebutuhan konsumen akan barang dan jasa yang ingin mereka puaskan. Dan kemungkinan permintaan konsumen terhadap barang dan jasa tidak terbatas.

Hukum Demand

Hukum permintaan berbunyi:

Semakin tinggi harga suatu barang/jasa, semakin rendah demand terhadap barang/jasa tersebut. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang/jasa, maka semakin besar pula demand terhadap barang/jasatersebut.

Hukum demand didasarkan pada asumsi ceteris paribus. Artinya ketika kondisi dan faktor selain harga (yang dianggap tetap) tidak berubah, maka berlaku hukum permintaan.

Faktor-Faktor yang memengaruhi tingkat permintaan (demand)

  • Harga barang substitusi (pengganti)

Harga barang dan jasa (substitusi) dipengaruhi oleh jumlah barang dan jasa yang diminta. Ketika biaya penggantian lebih murah, orang akan beralih ke penggantian. Namun jika harga barang substitusi naik, masyarakat akan tetap menggunakan barang asli. Misalnya kaos oblong sebagai pengganti jaket. Apabila harga kaos lebih murah dibandingkan dengan kaos yang ada dipasaran maka permintaan terhadap kaos lebih besar dibandingkan dengan permintaan kaos.

  • Harga barang komplementer (pelengkap)

Penambahan juga dapat mempengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya untuk sepeda motor, bahan bakarnya adalah bensin. Ketika harga bensin naik, keinginan masyarakat untuk membeli sepeda motor berkurang dan sebaliknya.

  • Jumlah Pendapatan

Besarnya pendapatan pribadi menentukan permintaan barang dan jasa. Semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi pula permintaan terhadap barang dan jasa. Sebaliknya, ketika pendapatan Anda turun, kemampuan Anda dalam membeli barang pun ikut menurun. Akibatnya jumlah barang berkurang. Misalnya pendapatan penjualan Ibu Tia pada minggu pertama sebesar Rp 200.000,00 hanya untuk membeli 20 kg kopi. Namun pada minggu ke dua ratus transaksi Rp 400.000,00 Ibu Tia dapat membeli 40 kg kopi.

  • Selera konsumen

Selera konsumen terhadap suatu barang dan jasa mempengaruhi jumlah barang yang diminta. Ketika selera konsumen terhadap suatu produk meningkat, maka permintaan terhadap produk tersebut juga meningkat. Misalnya saja saat ini banyak orang yang mencari ponsel dengan fitur musik dan gaming. Permintaan ponsel dan game akan meningkat karena kuatnya minat konsumen terhadap produk tersebut.

  • Intensitas kebutuhan konsumen

Intensitas permintaan konsumen mempengaruhi kuantitas barang yang diminta. Kebutuhan yang tidak terpuaskan akan suatu barang atau jasa akan mengurangi kebutuhan seseorang akan barang atau jasa tersebut. Sebaliknya, jika kebutuhan terhadap suatu produk atau jasa sangat mendesak, maka keinginan masyarakat terhadap produk atau jasa tersebut akan semakin meningkat. Misalnya, seiring dengan meningkatnya curah hujan, permintaan akan jas hujan juga meningkat. Bahkan, meski harga jas hujan Rp 15.000,00, namun konsumen rela membeli jas hujan hingga Rp 25.000,00.

  • Perkiraan harga pada masa depan

Jika konsumen mengantisipasi kenaikan harga, mereka akan meningkatkan penjualan produk karena takut akan harga yang lebih tinggi. Di sisi lain, konsumen melaporkan bahwa ketika harga turun, mereka mengurangi jumlah produk yang mereka beli. Misalnya, kenaikan harga bahan bakar diduga menyebabkan banyak konsumen mengantri di SPBU (SPBU) untuk mendapatkan lebih banyak bensin atau solar.

  • Jumlah penduduk

Pertumbuhan penduduk mempengaruhi jumlah barang yang dibutuhkan. Semakin bertambahnya jumlah penduduk suatu daerah maka permintaan terhadap suatu barang pun semakin meningkat.

Disadur dari: en.wikipedia.org