Pentingnya Pemantauan Kualitas Air secara Online
Kualitas air sungai dan danau merupakan indikator penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung aktivitas manusia seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata. Namun, perkembangan permukiman, industri, dan perubahan fungsi lahan yang tidak terkendali menyebabkan penurunan kualitas air yang signifikan di berbagai daerah di Indonesia. Untuk mendukung pengendalian pencemaran dan pengelolaan sumber daya air yang efektif, diperlukan sistem pemantauan kualitas air yang dapat memberikan data secara real-time dan kontinyu.
Buku Pembangunan Stasiun Pemantauan Online Kualitas Air Sungai dan Danau di 6 Lokasi yang ditulis oleh Heru Dwi Wahyono dan Satmoko Yudo bersama tim merupakan hasil kerja Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang mendokumentasikan pembangunan dan penerapan teknologi pemantauan kualitas air berbasis telemetri online di enam lokasi strategis di Indonesia, yaitu Sungai Citarum, Sungai Way Sekampung, Sungai Asahan, dan Danau Toba. Buku ini menjadi referensi penting bagi pengelola sumber daya air, pemerintah, dan akademisi dalam mengoptimalkan pengawasan kualitas air.
Gambaran Umum Proyek dan Lokasi Pemantauan
Kegiatan pemantauan dilakukan di enam titik utama yang mewakili kondisi sungai dan danau di Pulau Jawa dan Sumatera, yaitu:
- Dua lokasi di Danau Toba (Kabupaten Parapat dan Kabupaten Tiga Rasa, Sumatera Utara)
- Satu lokasi di Sungai Asahan (Kabupaten Siantar Utara, Sumatera Utara)
- Dua lokasi di Sungai Way Sekampung (Kabupaten Lampung Selatan, Lampung)
- Satu lokasi di Sungai Citarum (Kabupaten Bandung, Jawa Barat)
Setiap lokasi dipilih berdasarkan kriteria kedalaman air, cakupan jaringan GSM, keamanan lokasi, dan dukungan masyarakat setempat untuk pengawasan peralatan.
Teknologi dan Sistem Pemantauan Online
Sistem pemantauan online yang dikembangkan menggunakan teknologi telemetri berbasis jaringan komunikasi GSM dan internet, sehingga tidak memerlukan pembangunan infrastruktur komunikasi khusus. Sistem ini terdiri dari sensor multiparameter yang mampu mengukur berbagai parameter kualitas air seperti suhu, pH, dissolved oxygen (DO), total dissolved solids (TDS), kekeruhan, nitrat, amonia, dan parameter kimia lainnya.
Data yang diperoleh dikirim secara otomatis ke pusat data di kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Jakarta, dan dapat diakses secara real-time melalui aplikasi web. Sistem ini dilengkapi dengan Remote Terminal Unit (RTU), data logger, dan bangunan pelindung yang dirancang khusus sesuai karakteristik lokasi untuk melindungi peralatan dari gangguan lingkungan dan vandalisme.
Hasil dan Temuan Pemantauan
Pemantauan yang dilakukan secara kontinyu memberikan gambaran dinamis kualitas air di masing-masing lokasi. Beberapa temuan utama meliputi:
- Sungai Citarum dan Sungai Asahan menunjukkan tingkat pencemaran yang cukup tinggi, terutama pada parameter BOD, COD, dan kekeruhan, yang mencerminkan beban limbah domestik dan industri yang signifikan.
- Danau Toba memiliki kualitas air yang relatif lebih baik, namun terdapat fluktuasi parameter seperti DO dan nitrat yang perlu diwaspadai sebagai indikasi potensi pencemaran.
- Sungai Way Sekampung memperlihatkan kondisi yang bervariasi, dengan beberapa titik menunjukkan peningkatan parameter pencemaran akibat aktivitas pertanian dan permukiman.
Analisis data menggunakan metode Storet dan indeks pencemaran menunjukkan bahwa dari 16 lokasi pemantauan, 11 lokasi berada pada status cemar sedang, 3 lokasi cemar berat, dan 2 lokasi cemar ringan. Data ini menjadi dasar bagi perencanaan pengendalian pencemaran yang lebih tepat sasaran.
Kendala dan Solusi Teknis di Lapangan
Beberapa lokasi menghadapi kendala teknis seperti:
- Desa Marom, Danau Toba mengalami gangguan sinyal GSM yang menghambat komunikasi data ke pusat.
- Intake PLTA Inalum, Sungai Asahan belum memiliki pasokan listrik permanen sehingga pengujian sistem pompa harus menggunakan genset.
- Bendung Gerak Jabung dan Bendung Agroguruh, Lampung juga menghadapi masalah ketersediaan listrik, namun Bendung Agroguruh sudah memiliki listrik sehingga instalasi berjalan lancar.
- Desa Andir Dayuh Kolot, Bandung terkendala banjir dan genangan air yang menyulitkan akses ke lokasi pemasangan.
Solusi teknis seperti penggunaan solar cell, genset, dan desain bangunan pelindung yang sesuai telah diterapkan untuk mengatasi kendala tersebut.
Rekomendasi dan Pengembangan Ke Depan
Buku ini memberikan sejumlah rekomendasi penting untuk pengembangan dan pengoperasian sistem pemantauan online kualitas air:
- Pengembangan sistem telemetri knock down yang sudah terakit untuk mempercepat instalasi di lapangan.
- Supervisi ketat pembangunan bangunan pelindung agar sesuai standar teknik sipil.
- Pemindahan sensor parameter yang sudah memenuhi baku mutu ke lokasi yang lebih membutuhkan pengawasan.
- Perawatan dan kalibrasi sensor secara rutin dengan melibatkan pihak ketiga untuk menjaga kualitas data.
- Peningkatan kapasitas data center dengan komputer berperforma tinggi untuk memperlancar pengelolaan data.
- Penggunaan kartu SIM pascabayar untuk menghindari gangguan pengiriman data akibat pulsa habis.
Nilai Tambah dan Relevansi dengan Tren Global
Pengembangan sistem pemantauan online ini sejalan dengan tren global dalam pengelolaan sumber daya air yang menekankan penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan efektivitas pengawasan lingkungan. Sistem ini memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data real-time yang cepat dan akurat, mendukung upaya restorasi dan pengendalian pencemaran air secara berkelanjutan.
Selain itu, keterlibatan berbagai disiplin ilmu dalam pengembangan sistem—mulai dari lingkungan, kimia, hidrologi, hingga teknologi informasi—menunjukkan pendekatan interdisipliner yang menjadi kunci keberhasilan pengelolaan sumber daya air modern.
Kesimpulan
Buku Pembangunan Stasiun Pemantauan Online Kualitas Air Sungai dan Danau di 6 Lokasi merupakan dokumentasi komprehensif tentang penerapan teknologi telemetri online untuk pemantauan kualitas air di lokasi-lokasi strategis di Indonesia. Sistem Onlimo yang dikembangkan mampu memberikan data kontinyu dan real-time yang sangat dibutuhkan dalam pengendalian pencemaran air.
Hasil pemantauan menunjukkan adanya pencemaran dengan tingkat bervariasi di berbagai lokasi, menegaskan pentingnya pengawasan berkelanjutan dan tindakan pengendalian yang tepat. Kendala teknis yang muncul di lapangan telah diatasi dengan solusi inovatif, dan rekomendasi yang diberikan dapat menjadi pedoman bagi pengembangan sistem serupa di masa depan.
Buku ini sangat bermanfaat bagi pemerintah, pengelola sumber daya air, akademisi, dan praktisi lingkungan yang ingin memahami dan mengimplementasikan teknologi pemantauan kualitas air modern untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.
Sumber:
Wahyono, H.D., & Yudo, S. (2021). Pembangunan Stasiun Pemantauan Online Kualitas Air Sungai dan Danau di 6 Lokasi (S. Citarum, S. Way Sekampung, S. Asahan dan Danau Toba). BPPT Press, Jakarta.