Pembangunan Hunian Tetap Pascabencana di Alor NTT, Kementerian PUPR Targetkan Selesai Agustus 2022

Dipublikasikan oleh Siti Nur Rahmawati

22 Agustus 2022, 12.35

bisnistoday.co.id

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara bertahap terus menuntaskan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) guna mempercepat penanganan permukiman terdampak bencana Badai Siklon Tropis Seroja dan banjir bandang di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), salah satunya di Kabupaten Alor sejumlah 386 unit.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana di NTT dan NTB tak hanya membangun kembali rumah yang rusak, namun sebagai upaya untuk membangun kembali permukiman baru yang tangguh terhadap bencana.

"Pendekatannya yaitu build back better, tak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama terhadap bencana, namun membangun lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya,” ungkap Menteri Basuki.

Pembangunan huntap untuk Provinsi NTT mencakup Kabupaten Lembata 700 unit, Flores Timur (Adonara) 300 unit, Alor 386 unit, Sumba Timur 194 unit, Kota Kupang 173 unit, dan Kabupaten Kupang 169 unit. Sedangkan untuk NTB tersebar di Kabupaten Dompu 107 unit dan Bima 185 unit.

Penuntasan pembangunan Huntap Pasca Bencana di Provinsi NTT seperti persetujuan Menteri PUPR, dilakukan dengan skema Kontrak Tahun Jamak (MYC) tahun 2021 - 2022. Kepala Satuan Tugas Pelaksana Penanggulangan Bencana di Provinsi NTT dan NTB Kementerian PUPR Widiarto menyampaikan, khusus di Kabupaten Alor saat ini progres rata-ratanya sudah di atas 90 persen.

"Di Kabupaten Alor pembangunan Huntap tersebar di 5 desa, yaitu Desa Nulle sejumlah 52 unit dengan progres 100 persen, Desa Bunga Bali 61 unit (100 persen), Desa Tamakh 50 unit (98,49 persen), Desa Kaleb 170 unit (97,78 persen), dan Desa Lalafang 53 unit (91,23 persen)," ujar Widiarto.

Direktur Rumah Khusus Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Yusniewati menyampaikan,  dukungan hunian bagi masing - masing penerima bantuan berupa rumah tipe 36 dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) yang dibangun oleh Ditjen Perumahan. "Harapannya hingga Agustus 2022 semua pekerjaan di Kabupaten Alor telah bisa dituntaskan termasuk pemasangan listrik jadi bisa segera dihuni," ungkapnya.

Di kawasan pembangunan huntap juga dilengkapi prasarana pendukung meliputi sarana air bersih dan sanitasi (komunal), fasilitas umum dan fasilitas sosial, jalan lingkungan dan drainase, sambungan listrik rumah dan Penerangan Jalan Umum (PJU), dan tempat sampah, yang disiapkan oleh Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Ditjen Cipta Karya.


Disadur dari sumber pu.go.id/berita