Panduan Memilih Metode Proyek Konstruksi Terbaik: Pendekatan DSM untuk Efisiensi Maksimal

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

10 Juni 2025, 16.18

pixabay.com

Pendahuluan: Memilih Metode Proyek yang Tidak Asal Pilih

Pemilihan Project Delivery Method (PDM) bukanlah keputusan administratif semata. Ia menentukan bagaimana organisasi, kontrak, dan aliran kerja dalam proyek konstruksi dikendalikan. Sayangnya, pendekatan konvensional untuk memilih PDM masih banyak mengandalkan opini subjektif atau studi kasus terdahulu, tanpa mengindahkan kompleksitas internal proyek secara langsung.

Artikel ini menawarkan solusi berbasis teknik sistem: Design Structure Matrix (DSM) — metode visual untuk menganalisis dan mengelola ketergantungan antar aktivitas proyek. Dengan DSM, hubungan antar kegiatan bisa diidentifikasi, dioptimalisasi, dan dihubungkan langsung ke keputusan pemilihan metode delivery proyek yang paling tepat.

DSM: Membaca Proyek Seperti Jaringan Kerja Otomatis

DSM adalah representasi matriks dari aliran informasi dan ketergantungan antara elemen proyek. Dalam konteks konstruksi, DSM bisa mengungkap:

  • Urutan aktivitas yang optimal,
  • Kegiatan yang dapat berjalan paralel,
  • Area kerja yang memerlukan integrasi tinggi.

Empat jenis DSM (komponen, tim, aktivitas, dan parameter) memberikan fleksibilitas dalam pemodelan. Penelitian ini secara khusus menggunakan activity-based DSM, yang paling relevan untuk mengatur urutan pekerjaan dan menghindari iterasi tak perlu.

Empat Langkah Utama dalam Framework DSM untuk Pemilihan PDM

  1. Identifikasi Kebutuhan Proyek
    • Melibatkan tujuan pemilik, karakteristik proyek, dan batasan lingkungan.
    • Contoh: proyek rumah sakit pasca-gempa di Tiongkok mensyaratkan waktu penyelesaian cepat dan kendala cuaca ekstrem.
  2. Membangun DSM
    • Aktivitas proyek didekomposisi menjadi unit-unit seperti desain awal, pengadaan, dan konstruksi.
    • Ketergantungan antar aktivitas diinput ke dalam DSM.
  3. Optimasi Proyek
    • Proses DSM seperti partitioning, tearing, dan banding digunakan untuk menyusun ulang urutan aktivitas dan mengelompokkan kegiatan yang sebaiknya dilakukan oleh pelaksana yang sama.
  4. Desain dan Pemilihan Metode Delivery
    • Berdasarkan DSM yang telah diproses, tim dapat menetapkan apakah proyek cocok untuk DBB, DB, EPC, IPD, atau lainnya.

Studi Kasus: Rekonstruksi Rumah Sakit Pasca-Bencana

Data Proyek:

  • Lokasi: Tiongkok, pasca-gempa.
  • Skala: 13.918 m².
  • Dana: ¥73,55 juta (US$11,37 juta).
  • Durasi: April 2018 – Agustus 2019 (500 hari efektif).
  • Keterbatasan: Cuaca ekstrem (hanya 70% waktu konstruksi efektif), desain belum lengkap saat tender.

Kebutuhan Pemilik:

  • Waktu selesai prioritas utama.
  • Tidak ada kecelakaan kerja.
  • Ketahanan terhadap bencana.
  • Peningkatan pelayanan kesehatan lokal.

Proses DSM:

  • Aktivitas proyek dikelompokkan ke dalam blok-blok interaktif berdasarkan intensitas keterkaitan.
  • Ditemukan dua blok utama:
    1. Blok desain awal: aktivitas yang melibatkan identifikasi kebutuhan hingga evaluasi desain awal.
    2. Blok integratif desain-detail hingga inspeksi akhir, mencakup perencanaan konstruksi, pengadaan, pelaksanaan, dan kontrol kualitas.

Implikasi DSM:

  • Kedekatan aktivitas dalam satu blok menunjukkan perlunya integrasi, yaitu satu kontraktor atau tim menangani seluruh rangkaian.
  • DSM mengindikasikan bahwa metode EPC (Engineering-Procurement-Construction) atau Design-Build (DB) lebih cocok dibanding DBB konvensional, karena mampu mengurangi umpan balik dan duplikasi pekerjaan.

Hasil dan Validasi

Metode DSM menunjukkan bahwa penyatuan tugas desain hingga konstruksi ke dalam satu kontraktor akan:

  • Mempercepat alur kerja,
  • Mengurangi biaya koordinasi,
  • Memungkinkan penyesuaian cepat terhadap kendala dan perubahan.

Kenyataannya, proyek ini benar-benar diimplementasikan dengan metode EPC, di mana desain dan konstruksi dilakukan oleh konsorsium yang sama. Tim dari kedua perusahaan bekerja langsung di lokasi dan berhasil menyelesaikan proyek lebih cepat dari jadwal.

Manfaat DSM dalam Desain Metode Proyek

  • Transparansi dalam pengambilan keputusan PDM: Visualisasi hubungan aktivitas memberikan pemilik alat bantu objektif.
  • Adaptif terhadap dinamika proyek: DSM dapat digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan mendadak, seperti perubahan desain atau cuaca ekstrem.
  • Mengurangi ketergantungan pada opini pakar: Proses berbasis data menggantikan subjektivitas.

Kritik & Arah Riset Selanjutnya

Kelebihan:

  • Framework DSM ini bisa digunakan bahkan ketika pemilik proyek minim pengalaman.
  • Dapat memperlihatkan ketidaksesuaian antara struktur kerja dan metode delivery yang sedang dipertimbangkan.

Keterbatasan:

  • Hubungan antar aktivitas hanya dinilai secara biner (ada/tidak ada), belum mempertimbangkan kekuatan atau intensitas hubungan.
  • Belum mengintegrasikan DSM tim (organization-based) untuk mengalokasikan peran dan tanggung jawab lebih presisi.

Rekomendasi Lanjutan:

  • Tambahkan pengukuran intensitas hubungan aktivitas (misalnya: probabilitas iterasi, besarnya risiko).
  • Kombinasikan dengan parameter-based DSM untuk memahami proses yang bergantung pada kondisi atau informasi awal.
  • Gunakan pendekatan ini untuk proyek berskala besar dan kompleks seperti pembangunan infrastruktur strategis atau fasilitas industri.

Kesimpulan: Memetakan Proyek untuk Memilih Jalan Terbaik

Framework DSM ini adalah alat penting bagi pemilik proyek konstruksi dalam mengambil keputusan strategis terkait metode delivery. Dengan menelusuri hubungan aktivitas internal proyek, kita bisa merancang struktur kerja yang lebih ramping, responsif, dan efisien. Tidak hanya relevan untuk proyek darurat pasca-bencana, pendekatan ini juga sangat aplikatif untuk sektor konstruksi publik, proyek rumah sakit, fasilitas industri, hingga infrastruktur transportasi.

Dalam era ketidakpastian dan keterbatasan waktu, strategi berbasis data seperti DSM akan menjadi keunggulan kompetitif utama dalam manajemen proyek konstruksi.

Sumber : Zhong, Q., Tang, H., & Chen, C. (2022). A framework for selecting construction project delivery method using design structure matrix. Buildings, 12(4), 443.