Meningkatkan Produktivitas Tenaga Kerja Konstruksi: Studi Kasus Proyek Opra City Gresik dan Implikasinya

Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj

22 Mei 2025, 10.53

pexels.com

Pendahuluan: Mengapa Produktivitas Konstruksi Harus Jadi Prioritas

Dalam industri konstruksi, efisiensi bukan sekadar pilihan—ia adalah kebutuhan mendesak. Ketepatan waktu, kualitas, dan biaya merupakan pilar utama suksesnya suatu proyek. Namun, banyak proyek konstruksi yang gagal memenuhi ketiga aspek ini, salah satunya karena produktivitas tenaga kerja yang tidak optimal.

Penelitian oleh Bagaskara dan Triana menyoroti masalah ini secara komprehensif dengan studi kasus pada Proyek Pembangunan Perumahan Opra City di Gresik, Jawa Timur. Tujuan mereka sederhana namun krusial: mengidentifikasi faktor dominan yang memengaruhi produktivitas tenaga kerja di proyek perumahan.

Metodologi: Memadukan Kuantitatif dengan Observasi Lapangan

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui survei kuisioner dan observasi work sampling, dengan 29 responden tenaga kerja lapangan. Metode Productivity Rating dan penghitungan Labour Utilization Rate (LUR) dipadukan dengan uji regresi linier berganda, uji T dan F, serta validitas dan reliabilitas instrumen yang diuji melalui SPSS versi 23.

LUR (Labour Utilization Rate), indikator utama produktivitas, dihitung menggunakan rumus:

LUR=Effective Work + (1/4) Essential Contributory WorkTotal Observations×100LUR = \frac{\text{Effective Work + (1/4) Essential Contributory Work}}{\text{Total Observations}} \times 100

Dari dua hari observasi kerja selama 240 menit, rata-rata LUR sebesar 81,80% diperoleh—nilai yang menunjukkan produktivitas cukup tinggi karena melebihi ambang batas 50%.

Temuan Utama: Tujuh Faktor yang Signifikan

Dari 21 variabel bebas yang diuji, hanya 7 faktor yang terbukti signifikan secara statistik (nilai t > 2,306 dan p < 0,05). Berikut adalah tujuh variabel tersebut:

  1. Cuaca Tidak Menentu (X3) – t = 2,779

  2. Kurangnya Ketersediaan Material (X5) – t = 4,866

  3. Peralatan yang Rusak (X8) – t = 5,411

  4. Tingkat Pendidikan (X15) – t = 3,967

  5. Usia Tenaga Kerja (X18) – t = 2,432

  6. Motivasi Pekerja (X23) – t = 3,421

  7. Kualitas Pengawasan (X31) – t = 3,342
     

Dari ketujuh faktor ini, ketersediaan material (X5) memiliki pengaruh dominan dengan nilai beta sebesar 1,036, menandakan bahwa kelancaran distribusi material sangat krusial dalam menjaga produktivitas proyek konstruksi.

Analisis Tambahan: Mengapa Faktor-Faktor Ini Dominan?

1. Cuaca Tidak Menentu

Kondisi cuaca ekstrem seperti hujan deras atau panas berlebih bukan hanya menunda pekerjaan, tetapi juga menurunkan moral tenaga kerja. Banyak proyek tidak memiliki sistem mitigasi cuaca yang efisien, seperti tenda kerja atau sistem jadwal dinamis berbasis prakiraan cuaca.

2. Ketersediaan Material

Faktor ini menunjukkan pentingnya manajemen rantai pasok (supply chain) dalam proyek konstruksi. Keterlambatan pengiriman atau stok yang tidak mencukupi menyebabkan downtime, membuat tenaga kerja tidak produktif meskipun sudah berada di lokasi.

3. Peralatan yang Rusak

Produktivitas tidak hanya ditentukan oleh manusia, tetapi juga oleh alat yang digunakan. Alat yang rusak atau tidak terawat menyebabkan waktu tunggu yang tinggi dan mengurangi kecepatan penyelesaian pekerjaan.

4. Tingkat Pendidikan

Pekerja dengan tingkat pendidikan lebih tinggi cenderung memiliki pemahaman lebih baik terhadap instruksi kerja dan standar keselamatan. Ini meningkatkan efektivitas kerja dan mengurangi risiko kesalahan.

5. Usia Pekerja

Tenaga kerja yang terlalu muda mungkin kurang pengalaman, sementara yang terlalu tua bisa mengalami penurunan fisik. Komposisi usia yang seimbang adalah kunci efisiensi.

6. Motivasi Pekerja

Faktor psikologis seperti motivasi memiliki peran besar dalam produktivitas. Sistem reward, kejelasan job desk, dan komunikasi yang baik dengan atasan terbukti mendorong peningkatan performa.

7. Kualitas Pengawasan

Pengawas yang aktif, adil, dan komunikatif berkontribusi terhadap lingkungan kerja yang disiplin namun kondusif, mengurangi konflik dan meningkatkan kecepatan pengerjaan.

Kritik dan Perbandingan dengan Studi Lain

Studi ini berhasil memetakan faktor-faktor produktivitas dengan pendekatan statistik yang ketat. Namun, tidak semua aspek lapangan bisa direduksi menjadi angka. Misalnya, aspek budaya kerja lokal atau hubungan sosial antarpekerja bisa memengaruhi motivasi dan efisiensi tetapi sulit dikalkulasi secara linier.

Jika dibandingkan dengan penelitian Yanti (2017) di proyek Pekanbaru, hasilnya konsisten bahwa pengawasan dan distribusi material adalah dua elemen paling krusial. Namun, Yanti juga menekankan penggunaan teknologi digital seperti software manajemen proyek, yang absen dalam penelitian ini.

Dampak Praktis dan Rekomendasi Implementasi

Hasil studi ini memiliki nilai aplikatif tinggi bagi manajemen proyek:

  • Perusahaan konstruksi harus memprioritaskan logistik dan perawatan alat.

  • Pelatihan rutin bagi pengawas dan tenaga kerja untuk meningkatkan kualitas eksekusi.

  • Gunakan sistem pemantauan berbasis digital untuk memprediksi kebutuhan material.

  • Implementasi program motivasi dan insentif berbasis pencapaian produktivitas.
     

Kontribusi terhadap Industri Konstruksi Indonesia

Dengan LUR rata-rata sebesar 81,80%, proyek ini tergolong produktif. Namun, fakta bahwa 86,3% variasi produktivitas dapat dijelaskan oleh 21 variabel bebas (R² = 0,863) menunjukkan bahwa ada ruang untuk pengendalian lebih lanjut melalui manajemen yang lebih sistematis.

Dalam konteks industri konstruksi nasional yang masih dihadapkan pada masalah keterlambatan proyek dan pembengkakan biaya, hasil penelitian ini dapat menjadi landasan untuk menyusun pedoman peningkatan produktivitas tenaga kerja di sektor perumahan, terutama dalam konteks proyek skala menengah seperti Opra City.

 

Kesimpulan

Penelitian ini bukan hanya mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas, tetapi juga menunjukkan bahwa pendekatan kuantitatif dapat membantu manajemen proyek dalam membuat keputusan berbasis data. Di tengah tantangan pembangunan infrastruktur di Indonesia, strategi berbasis produktivitas seperti yang diuraikan dalam studi ini akan sangat krusial.

 

Sumber

Bagaskara, J. S., & Triana, M. I. (2024). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja pada Proyek Pembangunan Perumahan Opra City Gresik Jawa Timur. JUTIN: Jurnal Teknik Industri Terintegrasi, 7(2), 980–995. DOI: 10.31004/jutin.v7i2.28204