Kecelakaan kerja tidak hanya terjadi di dunia industri, tetapi juga dalam kegiatan praktik di perguruan tinggi, terutama pada program studi teknik dan vokasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja di lingkungan pendidikan tinggi, dengan fokus pada kegiatan praktik di bengkel dan laboratorium.
Metodologi penelitian melibatkan observasi langsung serta penyebaran kuesioner kepada mahasiswa dan dosen pendamping. Analisis data menunjukkan bahwa kecelakaan kerja disebabkan oleh kombinasi faktor manusia (human error), faktor lingkungan, serta faktor manajemen keselamatan yang belum optimal.
Beberapa kasus kecelakaan ringan seperti luka gores, terjepit peralatan, hingga terpeleset sering dilaporkan. Penyebab utama antara lain:
- Kurangnya penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) oleh mahasiswa.
- Kurangnya pengawasan dari dosen atau teknisi laboratorium.
- Lingkungan kerja yang tidak tertata, misalnya peralatan berserakan.
- Kurangnya pemahaman prosedur kerja aman sebelum praktik dimulai.
Sorotan Data:
- 65% kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia (human error).
- 20% kecelakaan dipicu oleh kondisi lingkungan praktik.
- 15% terkait dengan lemahnya sistem manajemen keselamatan.
Kontribusi Utama terhadap Bidang
Penelitian ini memperkaya literatur tentang keselamatan kerja di pendidikan tinggi, sebuah area yang sering terabaikan karena fokus keselamatan lebih banyak diberikan pada dunia industri. Studi ini menunjukkan bahwa perguruan tinggi perlu mengadopsi standar keselamatan industri dalam pembelajaran praktik agar mahasiswa terbiasa dengan budaya kerja aman sejak dini.
Keterbatasan dan Pertanyaan Terbuka
- Sampel penelitian terbatas pada satu institusi, sehingga generalisasi masih terbatas.
- Hanya menganalisis faktor penyebab kecelakaan tanpa mengukur efektivitas intervensi.
Pertanyaan terbuka: Bagaimana strategi pelatihan keselamatan yang paling efektif untuk mahasiswa teknik? Apakah integrasi teknologi digital (misalnya modul e-safety atau simulasi VR) dapat menurunkan angka kecelakaan?
5 Rekomendasi Riset Berkelanjutan
- Intervensi Pelatihan Keselamatan: Uji efektivitas pelatihan berbasis simulasi (safety drill) terhadap penurunan angka kecelakaan.
- Integrasi Teknologi Digital: Terapkan modul e-safety berbasis web atau VR untuk melatih prosedur kerja aman.
- Studi Multikampus: Bandingkan faktor penyebab kecelakaan di beberapa perguruan tinggi vokasi teknik.
- Evaluasi Jangka Panjang: Teliti dampak pembiasaan APD terhadap sikap mahasiswa saat masuk dunia kerja.
- Keterlibatan Industri: Uji kolaborasi dengan perusahaan untuk menyamakan standar keselamatan kampus dengan industri.
Ajakan Kolaboratif
Penelitian lebih lanjut sebaiknya melibatkan Fakultas Teknik UNJ, politeknik, serta lembaga keselamatan kerja seperti Kementerian Ketenagakerjaan atau BPJS Ketenagakerjaan, agar strategi pencegahan kecelakaan benar-benar sesuai standar industri.
Baca Selengkapnya di: Pelita Sukma, T. C. (2020). BUKU PROSIDING SEMINAR PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2020 "Inovasi Pembangunan dalam Teknologi dan Pendidikan". Buku Prosiding SPKTS 2020 Jilid 1.