Pengantar: Air Bukan Lagi Sekadar Kebutuhan, Tapi Isu Strategis
Air tidak hanya menjadi hak dasar manusia, tetapi juga isu strategis nasional. Buku "Pengembangan Sumber Daya Air" yang ditulis oleh Armus, Tumpu, Tamim, Affandy, dan timnya ini (2021) menawarkan pendekatan holistik atas problematika pengelolaan air di Indonesia, dari dimensi kebijakan hingga rekayasa teknis. Lebih dari sekadar kumpulan teori, buku ini mengajak pembaca untuk memahami tantangan riil dan solusi yang mungkin diterapkan di berbagai wilayah dengan konteks geografis dan sosial yang berbeda.
Kajian Kebijakan: Masih Jauh dari Koordinasi Efektif
Bab awal buku ini banyak membahas kebijakan nasional dalam pengelolaan sumber daya air, terutama dengan merujuk pada UUD 1945, UU No. 7 Tahun 2004, hingga Perpres No. 33 Tahun 2011. Buku ini menggarisbawahi pentingnya prinsip integrated water resources management (IWRM). Namun, realitas di lapangan masih menghadapi banyak hambatan:
- Koordinasi lembaga pengelola lemah.
- Regulasi banyak tumpang tindih.
- Implementasi partisipatif belum optimal.
Di sinilah penulis mengkritisi bahwa hukum dan kebijakan masih bersifat normatif, belum cukup mengikat dalam sistem pengawasan dan alokasi sumber daya secara adil.
Studi Lapangan: DAS Walanae dan Metodologi Teknis
Bagian paling menarik dari buku ini adalah penerapan model HEC-RAS di DAS Walanae, Sulawesi Selatan. Penggunaan kombinasi HEC-RAS 4.1 dan 5.0.7 menandakan bahwa penulis tidak hanya menganalisis secara teoretis, tetapi juga membumikan metode pemodelan hidraulik dan hidrologi berbasis teknologi terkini.
- Area tangkapan air: 17,2 km²
- Kemiringan topografi: 0,01–0,12
- Software utama: HEC-RAS dan RAS Mapper
Pendekatan ini menunjukkan bagaimana data spasial, digital elevation model (DEM), dan skema sungai bisa dipakai untuk simulasi dan perencanaan tata ruang yang lebih presisi.
Dimensi Teknis: Waduk, Detention Pond, dan Optimasi
Buku ini juga menyajikan detail teknis terkait pembangunan dan perencanaan bendungan. Mulai dari pemilihan lokasi, tipe bendungan, hingga perhitungan beban statik dan dinamik. Salah satu bab membahas detention pond sebagai solusi pengendalian banjir urban, sangat relevan untuk kota-kota seperti Jakarta dan Bandung.
Hal menarik lain adalah:
- Pemodelan curah hujan dan debit sungai
- Optimasi operasi waduk tunggal dengan metode linear programming
- Pendekatan konservasi berbasis DAS
Penerapan metode rasional dalam menghitung runoff juga memperkuat kualitas teknis buku ini.
Konservasi dan Keadilan Ekologi: Dimensi Sosial Tidak Dilupakan
Dalam Bab 10, penulis menekankan pentingnya pelestarian sumber daya air melalui:
- Restorasi vegetasi DAS
- Edukasi masyarakat
- Penegakan hukum terhadap eksploitasi berlebih
Isu-isu ketimpangan spasial (wilayah kering vs basah) dan distribusi air juga dikupas sebagai persoalan keadilan ekologis. Buku ini mendorong pemikiran bahwa konservasi bukan sekadar proyek fisik, tetapi transformasi sosial dan kultural.
Kelebihan dan Kritik: Apa yang Bisa Ditambah?
Kelebihan:
- Bahasa teknis namun tetap komunikatif.
- Kaya data dan studi kasus konkret.
- Multidisipliner: hukum, teknik sipil, sosial.
Kritik:
- Masih minim pendekatan ekonomi-politik dalam analisis konflik air.
- Belum banyak membahas isu gender dalam pengelolaan air.
- Perlu penekanan lebih kuat pada climate resilience.
Relevansi dengan Isu Kontemporer
Di tengah ancaman krisis air global dan perubahan iklim, buku ini hadir tepat waktu. Topik seperti water security, sponge city, dan nature-based solutions perlu menjadi kelanjutan dari riset ini. Terutama bagi pembuat kebijakan, aktivis lingkungan, dan akademisi, buku ini bisa menjadi referensi penting.
Kesimpulan: Fondasi Kuat untuk Reformasi SDA
"Pengembangan Sumber Daya Air" adalah karya penting yang mengisi celah antara teori kebijakan dan praktik lapangan. Dengan pendekatan integratif dan berbasis data, buku ini memberikan panduan strategis untuk reformasi pengelolaan air di Indonesia.
Sumber:
Armus, R., Tumpu, M., Tamim, T., Affandy, N.N., Syam, M.A., Hamdi, F., Rustan, F.R., Mukrim, M.I., & Mansida, A. (2021). Pengembangan Sumber Daya Air. Yayasan Kita Menulis.