Mengukur Dampak Skema Payments for Watershed Services (PWS) pada Kualitas Air di DAS Lintas Provinsi Xin’an, Tiongkok

Dipublikasikan oleh Izura Ramadhani Fauziyah

20 Juni 2025, 06.12

pixabay.com

Pentingnya Inovasi Tata Kelola Air di Tiongkok

Pertumbuhan ekonomi pesat di Tiongkok selama beberapa dekade terakhir telah membawa dampak besar pada lingkungan, khususnya kualitas air sungai yang menjadi sumber utama kehidupan dan ekonomi. Salah satu tantangan terbesar adalah polusi air di sungai lintas provinsi, di mana kepentingan ekonomi dan ekologi sering kali berbenturan antara wilayah hulu dan hilir. Paper “Measuring the incremental impact of Payments for Watershed Services on water quality in a transboundary river basin in China” oleh Zeng, Brouwer, Wang, dan Chen (2021) menjadi tonggak penting dalam mengevaluasi efektivitas skema kompensasi ekologi (PWS) untuk mengatasi masalah ini, khususnya di Sungai Xin’an yang melintasi provinsi Anhui dan Zhejiang12.

Artikel ini akan membedah pendekatan, hasil, serta relevansi kebijakan PWS di Xin’an, mengaitkannya dengan tren pengelolaan air lintas wilayah di Tiongkok dan dunia, serta memberikan analisis kritis dan saran ke depan.

Latar Belakang: Mengapa Sungai Xin’an Jadi Studi Kasus Penting?

Profil Sungai Xin’an

  • Panjang: 373 km, membentang dari Anhui ke Zhejiang.
  • Luas DAS: >11.000 km².
  • Fungsi vital: Sumber air minum utama bagi Zhejiang (termasuk Hangzhou), serta penyangga ekosistem dan keanekaragaman hayati.
  • Tantangan: Polusi industri dan pertanian di hulu (Anhui) menyebabkan penurunan kualitas air di hilir (Zhejiang), mengancam pasokan air bersih dan kesehatan masyarakat123.

Ketimpangan Ekonomi dan Tekanan Pembangunan

  • GDP per kapita (2018): Zhejiang CNY 98.643 (peringkat 5 nasional), Anhui CNY 47.712 (peringkat 22)12.
  • Ambisi ekonomi di Huangshan (Anhui) berpotensi memperparah polusi tanpa intervensi kebijakan.

Skema Payments for Watershed Services (PWS): Konsep dan Implementasi

Apa Itu PWS?

  • Instrumen berbasis pasar di mana pengguna air hilir (misal, pemerintah atau perusahaan air) membayar pihak hulu (petani, industri, pemerintah lokal) untuk menjaga atau meningkatkan kualitas air142.
  • Tujuan: Insentif ekonomi agar pihak hulu mengurangi polusi dan menjaga jasa ekosistem DAS.

Skema PWS di Xin’an: Tahapan dan Mekanisme

  • Pilot nasional pertama untuk skema kompensasi ekologi lintas provinsi di Tiongkok.
  • Tahapan pelaksanaan:
    • Persiapan: 2008–2011
    • Implementasi I: 2011–2014
    • Implementasi II: 2015–2017
    • Implementasi III: 2017–2020
  • Pendanaan:
    • 2010: CNY 50 juta (USD 7,5 juta) dari pemerintah pusat
    • 2011: CNY 200 juta (USD 30 juta) tambahan
    • Setiap tahun: CNY 300 juta (USD 45 juta) dari pusat untuk Anhui12
  • Insentif kinerja:
    • Jika kualitas air di perbatasan provinsi memenuhi standar, Zhejiang membayar Anhui CNY 100–200 juta.
    • Jika gagal, Anhui membayar Zhejiang jumlah yang sama.
    • Parameter kualitas air utama: permanganate index, ammonia, nitrogen total, fosfor total.
    • Koefisien stabilitas air (K) disesuaikan dalam setiap putaran negosiasi.

Inovasi dan Tantangan Teknis

  • Penambahan titik pemantauan kualitas air dari 8 menjadi 44.
  • Penutupan >150 perusahaan pencemar, relokasi >70 industri, dan peningkatan fasilitas pengolahan limbah di >290 perusahaan12.
  • Pembangunan jaringan pipa limbah sepanjang 128 km di 7 kawasan industri.
  • Tantangan: 75% desa di Huangshan belum memiliki fasilitas pengolahan limbah domestik dan pertanian, menyebabkan polusi nitrogen dan fosfor tetap tinggi3.

Metodologi Evaluasi: Synthetic Control Method (SCM)

Mengapa SCM?

  • Evaluasi kebijakan lingkungan sering terkendala tidak adanya “grup kontrol” yang benar-benar sebanding.
  • SCM membangun “kota sintetik” (synthetic city) dari kombinasi beberapa kota pembanding yang mirip secara sosial-ekonomi, untuk memperkirakan apa yang akan terjadi jika PWS tidak diterapkan di Huangshan12.
  • Data utama: Intensitas polusi air industri (ton limbah cair per 10.000 CNY GDP), GDP, urbanisasi, belanja teknologi, kepadatan penduduk, dll.

Studi Kasus: Huangshan vs. Synthetic Huangshan

  • Kombinasi 5 kota (Suzhou, Bengbu, Suizhou, Chuzhou, Laiwu) membentuk “synthetic Huangshan” dengan karakteristik ekonomi dan polusi sangat mirip sebelum 2011.
  • Korelasi karakteristik sosial-ekonomi antara Huangshan asli dan sintetik sangat tinggi (>0,8 untuk sebagian besar variabel)12.

Hasil dan Analisis: Dampak Nyata PWS pada Kualitas Air

Tren Polusi Sebelum dan Sesudah PWS

  • 2005–2010: Intensitas polusi air industri di Huangshan turun 25% (tanpa PWS, efek kebijakan nasional dan tekanan publik sudah mulai terasa).
  • 2011 (awal PWS): Penurunan drastis >50% dari 5,9 ton/10.000 CNY (2010) menjadi 2,8 (2011), lalu 1,2 pada 201612.
  • Synthetic Huangshan: Penurunan hanya 16% pada 2011, jauh lebih lambat daripada Huangshan asli.
  • 2011–2016: Reduksi kumulatif polusi air industri di Huangshan 55% lebih besar dibanding skenario tanpa PWS (synthetic control)12
  • Placebo test: Di kota lain yang tidak menerapkan PWS, tidak ditemukan penurunan polusi sebesar Huangshan setelah 2011, memperkuat bukti kausalitas dampak PWS12.

Robustness Test

  • RMSPE (root mean squared prediction error) untuk synthetic Huangshan: 0,186 (fit sangat baik).
  • 29% kota pembanding dikeluarkan dari analisis karena fit buruk (RMSPE >1), memastikan hanya kota yang benar-benar mirip yang digunakan sebagai kontrol.

Diskusi Kritis: Kelebihan, Tantangan, dan Pembelajaran

Kelebihan PWS Xin’an

  • Insentif finansial jelas: Mendorong kolaborasi lintas provinsi, mengurangi “free rider problem” dan konflik hulu-hilir5.
  • Monitoring dan evaluasi berbasis data: Penambahan titik pemantauan dan indikator kinerja yang disepakati bersama.
  • Dampak nyata: Penurunan polusi air industri yang signifikan dan terukur, melebihi tren nasional.

Tantangan dan Keterbatasan

  • Keterbatasan data: Tidak semua parameter polusi (misal, logam berat, pestisida) tersedia secara konsisten; data COD hanya parsial.
  • Fokus pada limbah industri: Polusi pertanian dan limbah domestik pedesaan belum teratasi optimal (75% desa tanpa fasilitas pengolahan)3.
  • Efek jangka panjang: Setelah penurunan drastis awal, laju penurunan polusi melambat dan stabil, menunjukkan perlunya inovasi lanjutan.
  • Keterlibatan masyarakat: Skema PWS lebih didorong pemerintah dan elite, keterlibatan masyarakat akar rumput masih terbatas4.

Perbandingan dengan Studi Lain

  • Studi di DAS lain di Tiongkok dan negara berkembang menunjukkan bahwa keberhasilan PWS sangat bergantung pada insentif ekonomi, transparansi, dan partisipasi multi-pihak45.
  • Studi di Amerika Latin menunjukkan tren serupa: PWS efektif jika monitoring kuat dan pembayaran berbasis kinerja.

Implikasi Kebijakan dan Tren Masa Depan

Relevansi untuk Tiongkok dan Global

  • Model Xin’an kini menjadi rujukan untuk replikasi skema PWS di DAS lintas provinsi lain di Tiongkok, yang menghadapi masalah serupa (misal, Sungai Yangtze, Sungai Kuning)25.
  • Tren global: Negara-negara berkembang mulai mengadopsi skema PWS untuk mengatasi konflik hulu-hilir dan memperkuat tata kelola air lintas wilayah.

Saran dan Rekomendasi

  1. Perluas cakupan PWS: Sertakan polusi pertanian, limbah domestik, dan perlindungan ekosistem (hutan, lahan basah) secara terintegrasi.
  2. Perkuat sistem monitoring: Publikasikan data kualitas air secara terbuka dan konsisten, serta gunakan teknologi sensor dan IoT.
  3. Tingkatkan partisipasi masyarakat: Libatkan petani, komunitas lokal, dan LSM dalam perancangan dan pemantauan skema.
  4. Integrasi dengan kebijakan nasional: Sinkronkan PWS dengan strategi pembangunan hijau dan target pengurangan emisi nasional.
  5. Inovasi pembiayaan: Kembangkan blended finance, green bonds, dan skema pembayaran berbasis hasil untuk memperluas sumber dana.

PWS Xin’an sebagai Laboratorium Tata Kelola Air Modern

Studi Zeng dkk. membuktikan bahwa skema Payments for Watershed Services lintas provinsi dapat memberikan dampak tambahan yang signifikan terhadap penurunan polusi air, bahkan di tengah tren nasional yang sudah membaik. Keberhasilan ini dicapai melalui insentif finansial yang jelas, monitoring bersama, dan kerangka tata kelola yang adaptif. Namun, tantangan data, partisipasi masyarakat, dan cakupan polusi non-industri masih menjadi PR besar ke depan.

Bagi negara-negara lain yang menghadapi konflik hulu-hilir, model Xin’an menawarkan pelajaran penting: kolaborasi, insentif ekonomi, dan evaluasi berbasis data adalah kunci menuju tata kelola air yang berkelanjutan dan adil.

Sumber Artikel 

Zeng, Q., Brouwer, R., Wang, Y., & Chen, L. (2021). Measuring the incremental impact of Payments for Watershed Services on water quality in a transboundary river basin in China. Ecosystem Services, 51, 1-11. Article 101355.