Menelisik Faktor Kritis Produktivitas Tenaga Kerja Konstruksi Jalan Tol: Studi Kasus Binjai–Langsa

Dipublikasikan oleh Sirattul Istid'raj

21 Mei 2025, 10.09

pexels.com

Pendahuluan: Infrastruktur Hebat Butuh Tenaga Kerja Efisien

Pembangunan infrastruktur menjadi tulang punggung transformasi ekonomi Indonesia. Jalan tol sebagai penghubung logistik antarwilayah tak hanya menciptakan konektivitas, tetapi juga menarik investasi. Namun, satu tantangan utama yang sering terlupakan adalah bagaimana produktifitas tenaga kerja di lapangan bisa menjadi pembeda antara proyek yang berhasil dan yang mangkrak.

Penelitian ini meneliti proyek besar: Pembangunan Jalan Tol Binjai–Langsa Seksi Binjai–Pangkalan Brandan, bagian dari jaringan Tol Trans-Sumatera, yang dinilai krusial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi regional.

Tujuan dan Pentingnya Studi Ini

Penelitian ini bertujuan untuk:

  • Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap produktivitas pekerja.

  • Menggunakan pendekatan statistik modern untuk memastikan temuan dapat diuji dan direplikasi.

Dengan pendekatan Productivity Rating, regresi linear berganda, serta pengujian validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS v26, studi ini berusaha menyaring variabel yang paling dominan dari total 32 variabel teknis, manajerial, dan personal pekerja.

Metodologi: Gabungan Survei Lapangan & Analisis Statistik

Lokasi dan Responden

  • Lokasi: Jalan Tol Binjai–Langsa Seksi Binjai–Pangkalan Brandan

  • Responden: 25 personel proyek (site engineer, quantity surveyor, drafter, QHSSE, logistik, dan lainnya)

  • Durasi pengamatan: 3 hari kerja (sampel produktivitas diukur dari 420 menit per hari)

Tools & Teknik:

  • Productivity Rating: Mengukur efektivitas aktivitas kerja (Effective, Contributory, Ineffective)

  • SPSS v26: Untuk regresi linear, uji t, uji F (ANOVA), dan koefisien determinasi

  • Validitas dan Reliabilitas: Memastikan instrumen kuesioner tepat dan akurat

Temuan Utama: Rata-Rata Produktivitas Cukup Memuaskan

Labor Utilization Rate (LUR)

Hasil pengukuran LUR menunjukkan:

  • Rata-rata LUR: 76,70%

  • Nilai tertinggi: 83,93% (oleh pekerja bernama Kiki pada hari ke-2)

  • Angka ini jauh melampaui standar ideal LUR yang hanya 40%–60% (Oglesby, 1989), menunjukkan kinerja pekerja berada di level cukup memuaskan.

Insight Tambahan: Angka ini mengindikasikan koordinasi manajemen proyek yang cukup baik. Namun, angka ini tetap butuh konfirmasi melalui faktor-faktor penyerta yang memengaruhinya.

Identifikasi Faktor: Apa Saja yang Mempengaruhi Produktivitas?

Total Faktor Diuji: 32 Variabel

Terdiri dari 3 kategori:

  • Teknis: Cuaca, peralatan rusak, pembebasan lahan, dll.
  • Pekerja: Usia, tingkat upah, insentif, pengalaman
  • Manajerial: Pengawasan, briefing, mutu koordinasi

Setelah tiga tahap uji validitas, hanya 21 faktor yang valid. Dari sana, melalui regresi linear, ditemukan 12 variabel signifikan yang mempengaruhi produktivitas secara statistik.

Catatan Kritis:

  • Tingkat upah berpengaruh positif dan signifikan, mendukung teori bahwa kompensasi layak meningkatkan semangat kerja.

  • Insentif justru berdampak negatif, hal yang bertentangan dengan banyak studi sebelumnya (Halida, 2016; Mayasari, 2016). Ini bisa jadi disebabkan insentif yang tidak jelas skemanya atau malah menjadi beban target kerja tambahan.

  • Cuaca tidak menentu berdampak positif, kemungkinan karena pekerja menjadi lebih disiplin dalam mengatur waktu kerja, atau proyek memiliki sistem mitigasi cuaca yang baik.
     

Analisis Tambahan: Fenomena cuaca sebagai faktor positif perlu studi lanjutan, mengingat sebagian besar studi sebelumnya menyatakan hujan dan iklim ekstrem justru memperlambat pekerjaan (Ofusaputra, 2018).

Faktor Lain yang Teruji Signifikan:

  • Pengalaman kerja (+)

  • Usia pekerja (-)

  • Pembagian pekerjaan tidak seimbang (-)

  • Kualitas pengawasan (+)

  • Kurangnya briefing (-)

  • Masalah pembebasan lahan (+)

Penafsiran:

  • Pengalaman selalu menjadi aset: makin lama bekerja, makin cepat menyelesaikan tugas.

  • Usia terlalu tua bisa mengurangi stamina, fleksibilitas, dan kecepatan kerja.

  • Briefing yang minim berujung pada miskomunikasi dan potensi kesalahan.

  • Pembebasan lahan sebagai variabel positif mungkin merefleksikan kelancaran logistik begitu masalah diselesaikan.

Koefisien Determinasi: Model Sangat Kuat

  • R² = 0,989

  • Artinya: 98,9% variasi produktivitas tenaga kerja dapat dijelaskan oleh 21 variabel tersebut.

Ini adalah angka yang sangat tinggi untuk riset sosial, menandakan bahwa faktor-faktor yang dikaji memiliki keterkaitan sangat kuat dengan output produktivitas.

Uji F (ANOVA): Model Statistik Valid

  • Fhitung = 12,296 > Ftabel = 5,790

  • Kesimpulan: Model regresi berpengaruh secara simultan terhadap produktivitas.

Kritik dan Opini: Apa yang Perlu Diperbaiki?

Kejanggalan Temuan Insentif

Studi ini menemukan bahwa insentif berdampak negatif terhadap produktivitas. Ini bisa disebabkan:

  • Skema insentif tidak transparan

  • Insentif bersifat target-based tanpa memperhitungkan kapasitas

  • Pengaruh psikologis: insentif dinilai beban, bukan motivasi
     

Rekomendasi: Perlu evaluasi sistem reward yang lebih adil, berbasis progres bukan hasil akhir semata.

Belum Menyentuh Digitalisasi

Studi belum memasukkan faktor penggunaan teknologi digital seperti aplikasi pelaporan harian, sistem manajemen proyek, atau software monitoring kerja. Ini bisa menjadi peluang penelitian lanjutan.

Rekomendasi Praktis dari Penelitian Ini

  1. Kaji ulang sistem insentif proyek agar benar-benar meningkatkan produktivitas, bukan sebaliknya.

  2. Optimalkan ruang kerja fisik untuk menghindari keterbatasan mobilitas pekerja.

  3. Rekrut pekerja dengan pengalaman lebih tinggi dan berikan pelatihan berkala.

  4. Perbaiki sistem briefing harian, bahkan menggunakan tools digital agar informasi tersampaikan utuh.

  5. Perhatikan jarak tempat tinggal pekerja, idealnya berikan fasilitas mess.

 

Penutup: Jalan Tol Hebat Butuh Tenaga Kerja Hebat

Penelitian ini menjadi pengingat bahwa pembangunan infrastruktur besar tidak bisa dilepaskan dari hal kecil bernama "tenaga kerja". Bahkan, upah, cuaca, hingga briefing bisa menjadi pembeda antara proyek yang selesai tepat waktu dan yang terlambat.

Dengan pendekatan statistik yang cermat dan lokasi proyek nyata, studi ini layak dijadikan rujukan dalam penyusunan kebijakan SDM konstruksi, baik oleh kontraktor swasta maupun pemerintah.

 

Sumber

Penelitian ini dapat diakses melalui:
Yolanda Ayu Damayanti & Mizanuddin Sitompul (2021).
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja pada Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Binjai–Langsa Seksi Binjai–Pangkalan Brandan
Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil (JRKMS), Vol. 4 No. 2
Universitas Katolik Santo Thomas
Tautan: http://ejournal.ust.ac.id/index.php/JRKMS