Menatap Masa Depan: Panduan Analisis SWOT untuk Siswa SMK dan Persiapannya dalam Dunia Pendidikan dan Kerja

Dipublikasikan oleh Dimas Dani Zaini

22 April 2024, 10.22

Sumber: kompas.com

RADARSEMARANG.ID. SWOT merupakan singkatan dari Strengths (Kekuatan), Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman) yang artinya Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman dalam bahasa Indonesia. Oleh karena itu, analisis SWOT merupakan analisis atau proses yang mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisis SWOT ini dapat digunakan untuk menilai tren dan tren yang mempengaruhi institusi/organisasi, perusahaan, dan individu.

Menurut Ferrel dan Harline (2005), peran analisis SWOT adalah memperoleh informasi dari analisis situasi dan menggunakannya. Permasalahan (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman). Analisis ini didasarkan pada logika memaksimalkan kekuatan dan peluang, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Peluang dan ancaman saat ini terkait dengan faktor eksternal atau area di luar orang/di luar organisasi/di luar bisnis.

Sistem yang digunakan dalam analisis SWOT melihat secara mendalam tujuan dan organisasi Anda. Atau sebuah perusahaan. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kekuatan terbaik Anda dan menyajikan situasi yang akan Anda hadapi di masa depan, dan ini merupakan salah satu langkah dalam menentukan rencana yang baik.

Lakukan analisis SWOT khususnya untuk sekolah kejuruan. siswa Jadi pertama-tama Anda perlu memahami aturan SWOT. Yaitu kekuatan, kelemahan, peluang dan kemarahan. Kemudian ambil selembar kertas dan buatlah empat kolom yang memuat keempat area tersebut.

Nah, menurut Sondang P Sinagian, analisis SWOT mempunyai komponen strategis. Dengan kata lain, di kolom kemampuan pertama, Anda dapat menulis semua kemampuan model. Contoh potensi antara lain mampu bekerja keras, pantang menyerah, punya komitmen yang kuat, mudah bergaul, penampilan menarik, prestasi akademik baik, pernah menjuarai lomba tertentu, mempunyai kemampuan manajemen yang baik, disiplin, bertanggung jawab dan lain-lain.
Di kolom kedua yaitu weakness atau kelemahan. Bisa dituliskan semua kelemahan yang ada dalam diri siswa antara lain punya sifat pelupa, egois, kemampuan komunikasinya lemah, tidak memiliki kemampuan finansial yang cukup dan lain-lain.

Di kolom ketiga opportunities atau peluang. dituliskan semua peluang yang ada di masyarakat antara lain adanya lowongan CPNS/PPPK oleh pemerintah, teknologi semakin berkembang, adanya dukungan keluarga/teman-teman dan lain-lain.

Di kolom keempat threats atau ancaman. Dituliskan semua ancaman atau hambatan yang ada di masyarakat antara lain, banyak pesaing yang sudah berpengalaman, tuntutan yang menekan untuk segera menikan/bekerja, banyak sekolah yang meluluskan siswanya.

Yang perlu diingat adalah analisis SWOT pribadi akan lebih efisien jika berfokus pada tujuan dan cita-cita ke depannya. Ini akan memudahkan untuk introspeksi diri dan menilai kelebihan dan kelemahan siswa untuk menanggapi cita-cita tersebut.

Karena tiap individu memiliki kemampuan maupun keterampilan yang beragam, maka kelak akan menjadi tolak ukur tim bagian kepegawaian organisasi/perusahaan ketika sedang menilai siapa yang paling cocok untuk bekerja di perusahaan. Namun mahasiswa tidak perlu khawatir. Lengkapi setiap kolom dengan jujur ​​dan percaya diri.

Terakhir, siswa harus menganggap diri mereka melakukan empat hal berikut: Kini dengan lebih banyak kekuatan. Cobalah untuk mengurangi atau menghilangkan kelemahan yang ada saat ini. Tetap terinformasi tentang peluang di komunitas dan cobalah mengisi kekosongan bagi siswa Anda. Selalu waspada jika ada ancaman/hambatan yang muncul di luar diri Anda.

Data dari kelas sekolah bisnis penulis menunjukkan bahwa banyak siswa yang ingin memasuki dunia kerja sesegera mungkin, sementara yang lain sudah dalam perjalanan. saya tertarik Tingkat pendidikan yang tinggi. Kami berharap analisis SWOT mempersiapkan siswa menghadapi dunia nyata dengan memberi mereka pekerjaan yang harus dilakukan setelah menyelesaikan/menyelesaikan pendidikan sekolah perdagangan mereka. (*/lis)

Sumber: kompas.com