Menakar Ketepatan Analitik Tamoxifen: Strategi QbD dalam Pengembangan dan Validasi Metode RP-HPLC

Dipublikasikan oleh Muhammad Reynaldo Saputra

02 Agustus 2025, 10.02

Pendahuluan: Integrasi Mutu dan Teknologi dalam Analisis Farmasi

Tamoxifen citrate, agen kemoterapi utama dalam terapi kanker payudara, merupakan molekul kompleks yang menuntut keakuratan tinggi dalam pengukuran kuantitatif. Untuk menjamin mutu dan keamanan penggunaannya, metode analitik yang kuat, presisi, dan terpercaya diperlukan. Artikel ini berfokus pada pengembangan metode Reverse Phase High-Performance Liquid Chromatography (RP-HPLC) untuk mengestimasi Tamoxifen dalam bentuk bulk dan sediaan farmasi, dengan pendekatan mutakhir Quality by Design (QbD).

Pendekatan QbD yang digunakan penulis tidak hanya menargetkan akurasi teknis, namun juga membangun sistem yang robust terhadap variasi operasional, sesuai dengan prinsip desain berbasis risiko dan prediktabilitas analitik.

Kerangka Teori: Quality by Design (QbD) sebagai Pilar Sistem Analitik Modern

QbD adalah pendekatan sistematik yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan, statistik, dan manajemen risiko dalam perancangan dan pengembangan metode farmasi. Dalam kerangka metode analitik, pendekatan ini mencakup:

  • Analytical Target Profile (ATP): Menentukan karakteristik metode yang diinginkan (akurasi, presisi, waktu retensi, sensitivitas).

  • Critical Analytical Attributes (CAA): Parameter hasil yang perlu dikendalikan (area puncak, resolusi, simetri puncak).

  • Critical Method Parameters (CMPs): Faktor input yang dapat memengaruhi CAA (komposisi fase gerak, laju alir, panjang gelombang).

Penerapan QbD memungkinkan ruang desain (Design Space) yang memberikan fleksibilitas pengoperasian tanpa menurunkan mutu hasil.

Metodologi: Desain Eksperimen dan Validasi Strategis

1. Desain Eksperimen (DoE) menggunakan Software Design-Expert

Penulis menggunakan Design of Experiments (DoE) berbasis software Design-Expert® untuk mengevaluasi efek dan interaksi antara tiga variabel:

  • Konsentrasi metanol dalam fase gerak

  • Laju alir

  • Panjang gelombang deteksi

Tujuannya adalah mengidentifikasi kombinasi optimal yang menghasilkan puncak kromatografis simetris dengan waktu retensi singkat dan sensitivitas tinggi.

2. Kondisi Optimal yang Diperoleh

Kondisi kromatografi yang ditetapkan sebagai optimum adalah:

  • Fase gerak: Metanol : Buffer fosfat (pH 3,0) = 80:20 (v/v)

  • Laju alir: 1 mL/menit

  • Deteksi: 243 nm

  • Kolom: C18 (250 mm × 4.6 mm, 5 µm)

  • Volume injeksi: 20 µL

  • Waktu retensi Tamoxifen: 3,52 menit

🔍 Refleksi konseptual: Kondisi ini menunjukkan efisiensi metode yang tinggi dengan waktu analisis yang singkat dan pemisahan puncak yang tajam.

Hasil Studi dan Refleksi Teoretis

1. Linearitas

Metode menunjukkan hubungan linear antara konsentrasi dan area puncak dalam rentang 5–30 µg/mL, dengan nilai korelasi r² = 0,999.

🔍 Interpretasi: Linearitas ini menunjukkan kemampuan metode dalam memprediksi kadar Tamoxifen secara akurat pada rentang konsentrasi yang relevan klinis.

2. Presisi

  • Intra-day RSD: 0,18% – 0,54%

  • Inter-day RSD: 0,25% – 0,63%

📌 Makna teoritis: RSD yang sangat rendah menandakan bahwa metode ini sangat presisi dan tidak terganggu oleh fluktuasi pengukuran harian.

3. Akurasi

Nilai pemulihan (recovery) berada dalam rentang 99,07% – 100,41%.

🔍 Makna: Hasil ini menguatkan klaim bahwa metode tidak bias dan mampu mengukur kadar sebenarnya secara akurat.

4. Robustness

Perubahan kecil dalam laju alir dan panjang gelombang tidak secara signifikan mempengaruhi parameter analitik.

📌 Refleksi teoritis: Menunjukkan ruang desain (Design Space) cukup luas dan metode cukup tangguh untuk variasi kecil dalam pelaksanaan.

5. LOD dan LOQ

  • Limit of Detection (LOD): 0,89 µg/mL

  • Limit of Quantification (LOQ): 2,71 µg/mL

🔍 Interpretasi: Sensitivitas metode cukup baik untuk mendeteksi Tamoxifen dalam konsentrasi rendah, penting dalam pengujian sisa atau studi degradasi.

Daftar Poin: Kontribusi Ilmiah Artikel Ini

  • Mengintegrasikan DoE berbasis statistik dalam pengembangan metode HPLC.

  • Menyediakan validasi metode secara lengkap: linearitas, presisi, akurasi, robustness, LOD/LOQ.

  • Menunjukkan efisiensi dan sensitivitas tinggi untuk analisis Tamoxifen.

  • Memberikan dasar sistematis untuk replikasi dan transfer metode antar laboratorium.

Kritik terhadap Metodologi dan Logika Penalaran

Kekuatan:

  • Penerapan DoE dengan tools statistik memvalidasi signifikansi interaksi antar variabel.

  • Validasi menyeluruh memberikan keyakinan tinggi akan mutu metode.

  • Desain metode mempertimbangkan efisiensi waktu analisis tanpa mengorbankan akurasi.

Kelemahan:

  1. Tidak menguji metode pada produk jadi komersial (formulasi tablet/kapsul Tamoxifen).

  2. Tidak mencantumkan uji spesifisitas terhadap eksipien atau degradasi.

  3. Tidak dibahas biaya operasional atau kesiapan industri untuk menerapkan metode.

📌 Saran: Diperlukan studi lanjutan terhadap penerapan metode pada produk farmasi kompleks dan uji spesifisitas untuk menjamin selektivitas analitik.

Implikasi Ilmiah dan Aplikatif

Studi ini memperlihatkan bahwa integrasi QbD dalam pengembangan metode analitik bukan hanya meningkatkan validitas ilmiah, tapi juga kesiapan untuk aplikasi di industri farmasi:

  • Meningkatkan keandalan metode untuk kontrol mutu.

  • Mendukung kepatuhan terhadap regulasi berbasis ilmu.

  • Memudahkan validasi silang antar laboratorium atau fasilitas manufaktur.

Kesimpulan: QbD Menyatukan Keilmuan dan Kepastian dalam Analisis Tamoxifen

Melalui pendekatan QbD, metode RP-HPLC untuk Tamoxifen yang dikembangkan tidak hanya menunjukkan presisi dan akurasi tinggi, tetapi juga mampu bertahan terhadap variasi kecil proses, menjadikannya solusi unggul dalam pengujian farmasi. Dengan ruang desain yang terkendali dan pendekatan validasi berbasis risiko, metode ini layak digunakan dalam kontrol mutu industri dan pengawasan farmasi berbasis sains.