Mengapa Temuan Ini Penting untuk Kebijakan?
Keselamatan konstruksi merupakan isu krusial yang seringkali tertinggal di tahap desain dan implementasi. Banyak proyek infrastruktur yang memprioritaskan kecepatan dan efisiensi biaya, namun mengabaikan aspek risiko sejak awal. Temuan dari penelitian terbaru menunjukkan bahwa integrasi teknologi seperti BIM (Building Information Modeling) serta sistem manajemen keselamatan konstruksi dapat menjadi game-changer dalam merumuskan kebijakan publik.
Pendekatan keselamatan semestinya dirancang sejak tahap konsepsi proyek, bukan hanya diterapkan di lapangan setelah risiko muncul. Untuk mendukung hal tersebut, pelatihan profesional yang fokus pada aspek manajemen konstruksi dan keselamatan menjadi sangat strategis — misalnya kursus seperti Overview of Construction Management yang mengajarkan pengelolaan proyek dari desain hingga penyelesaian.
Ketika kebijakan publik belum memasukkan aspek “safety-in-design” secara eksplisit, maka sistem akan tetap reaktif — yaitu menunggu kecelakaan terjadi, baru direspons. Kebijakan yang proaktif akan melibatkan regulasi, pelatihan, dan teknologi sejak tahap desain, sehingga risiko bisa dikendalikan lebih awal.
Implementasi di Lapangan: Dampak, Hambatan, dan Peluang
Dampak
Penerapan sistem yang menggabungkan teknologi dan manajemen keselamatan terbukti memberikan hasil signifikan: penurunan insiden, efisiensi biaya, dan peningkatan kualitas proyek. Para praktisi yang telah mengikuti kursus terkait manajemen kualitas konstruksi seperti Pengendalian Kualitas Pekerjaan Konstruksi melihat bahwa sistem manajemen mutu dan keselamatan saling berkaitan erat.
Hambatan
Beberapa hambatan utama yang ditemukan:
-
Integrasi teknologi (seperti BIM) belum menyeluruh di banyak proyek.
-
Profesional desain dan pelaksana kurang mendapat pelatihan khusus pada aspek keselamatan sejak desain.
-
Regulasi dan insentif belum cukup mendorong pelaku industri untuk mengubah praktik ke arah yang lebih aman.
Peluang
Terdapat peluang nyata untuk merevitalisasi kebijakan keselamatan konstruksi melalui:
-
Mandat penggunaan BIM dan manajemen keselamatan sejak tahap desain.
-
Pengembangan kurikulum dan pelatihan berbasis teknologi dan manajemen risiko.
-
Kolaborasi antar lembaga pemerintah, industri, dan institusi pendidikan untuk memperkuat kapasitas desain dan pelaksanaan.
5 Rekomendasi Kebijakan Praktis
-
Mandat Integrasi BIM dalam Kebijakan Keselamatan Konstruksi
Setiap proyek infrastruktur nasional harus menyertakan modul BIM untuk identifikasi bahaya sejak fase desain produk. -
Pelatihan Nasional untuk Profesional Desain & Konstruksi
Modul seperti Dasar-dasar Penyusunan HPS Jasa Konstruksi menunjukkan bahwa pelatihan teknis sangat dibutuhkan. Profesional desain harus memahami aspek keselamatan dan risiko dalam desain struktural. -
Kaitkan Tender Proyek dengan Kriteria Keselamatan dan Teknologi
Regulasikan bahwa proyek pemerintah harus menggunakan sistem manajemen keselamatan dan teknologi digital sebagai syarat tender. -
Audit Independen dan Monitoring Pelaksanaan Keselamatan
Bentuk unit audit keselamatan konstruksi yang melaporkan data insiden, evaluasi desain-konstruksi, serta memastikan bahwa aspek keselamatan diterjemahkan ke lapangan. -
Insentif dan Sanksi Berdasarkan Kinerja Keselamatan
Sistem penghargaan untuk proyek yang menjaga angka kecelakaan rendah dan menggunakan teknologi keselamatan; serta sanksi bagi yang mengabaikan.
Kritik terhadap Potensi Kegagalan Kebijakan
Kebijakan yang bagus akan tetap gagal bila implementasi di lapangan lemah. Beberapa risiko yang harus diantisipasi:
-
Pelaku industri hanya “check box” pelatihan atau teknologi tanpa perubahan substansial.
-
Kurangnya sinergi antar lembaga: pemerintah pusat, daerah, industri, dan akademisi bisa bekerja sendiri-sendiri.
-
Data dan monitoring yang tidak lengkap sehingga sulit mengukur efektivitas kebijakan.
-
Teknologi digital dikembangkan tanpa mempertimbangkan budaya kerja dan realitas lapangan.
Penutup
Keselamatan konstruksi harus dilihat sebagai bagian integral dari desain, manajemen, dan kebijakan publik — bukan hanya sebagai bagian akhir proyek. Dengan kebijakan yang mendorong teknologi, pelatihan, regulasi, dan audit, maka potensi mengubah industri konstruksi menjadi lebih aman dan produktif terbuka lebar. Upaya ini tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan kualitas infrastruktur nasional.
Sumber
Yahya. PhD Thesis: Enhancing Health & Safety through BIM in Public Construction Sector in Saudi Arabia, 2018.