Membangun Mutu Sejak Awal: Eksplorasi Konseptual Quality by Design dalam Farmasi Modern

Dipublikasikan oleh Muhammad Reynaldo Saputra

05 Agustus 2025, 11.55

Pendahuluan: Pergeseran Paradigma Menuju Kualitas yang Dirancang

Artikel ini menawarkan ulasan komprehensif atas pendekatan Quality by Design (QbD), yang mengedepankan pemahaman ilmiah dan kontrol proses sejak tahap awal pengembangan produk farmasi. QbD bukan hanya metode, melainkan sebuah filosofi desain sistematis yang mendefinisikan ulang bagaimana mutu farmasi dicapai: tidak lagi melalui pengujian akhir (end product testing), tetapi melalui desain proses yang terinformasi, berbasis risiko, dan responsif.

Kontribusi Ilmiah: Apa yang Dihadirkan Makalah Ini?

1. Penyatuan Tiga Pilar ICH

Makalah ini menyatukan tiga panduan utama dari International Conference on Harmonization (ICH):

  • ICH Q8: Pharmaceutical Development

  • ICH Q9: Quality Risk Management

  • ICH Q10: Pharmaceutical Quality System

Ketiganya membentuk kerangka regulatif dan teoritis QbD yang solid, dan menjadi fondasi dalam setiap diskusi mengenai pengembangan mutu farmasi masa kini.

2. Identifikasi Elemen Inti QbD

Penulis secara sistematis menguraikan struktur dan implementasi elemen-elemen kunci berikut:

  • Quality Target Product Profile (QTPP)

  • Critical Quality Attributes (CQAs)

  • Critical Process Parameters (CPPs)

  • Design Space

  • Control Strategy

  • Process Analytical Technology (PAT)

Setiap komponen dijelaskan secara fungsional dan terhubung dalam rantai pemikiran logis yang mengarah pada perbaikan kualitas secara proaktif.

3. Refleksi Perbandingan: QbD vs Pendekatan Tradisional

Salah satu kekuatan utama makalah ini adalah perbandingan eksplisit antara pendekatan tradisional berbasis inspeksi terhadap pendekatan QbD yang berbasis desain. Artikel ini menekankan bahwa dalam pendekatan tradisional, mutu seringkali bergantung pada hasil akhir—sementara QbD menjamin mutu melalui desain proses yang terkendali.

Kerangka Teoretis: Pilar Filosofis QbD

H2: Definisi dan Esensi QbD

Menurut ICH Q8(R1), QbD adalah “pendekatan sistematis dalam pengembangan yang dimulai dari tujuan yang telah ditetapkan, dengan penekanan pada pemahaman produk dan proses serta kontrol proses berbasis sains dan manajemen risiko.”

Definisi ini diperkuat oleh versi FDA dalam PAT Guidelines (2004), yang menyoroti pentingnya pengukuran real-time terhadap atribut mutu selama proses berlangsung, bukan hanya di tahap akhir.

Tahapan Praktis Implementasi QbD

H3: Tiga Tahap Inti

  1. Pengembangan Entitas Molekul Baru

    • Studi praklinis dan klinis

    • Skala produksi

    • Persiapan dokumen pengajuan

  2. Manufaktur

    • Penetapan ruang desain (design space)

    • Penerapan PAT

    • Pengendalian mutu real-time

  3. Strategi Kontrol

    • Berbasis risiko

    • Peningkatan berkelanjutan

    • Jaminan performa produk

Langkah Awal Penerapan QbD (Startup Plan)

  • Audit organisasi

  • Pelatihan menyeluruh

  • Rencana implementasi QbD

  • Pelibatan ahli eksternal sebagai penasihat berkelanjutan

Sorotan Konseptual: QTPP dan CQAs

Quality Target Product Profile (QTPP)

QTPP merupakan kerangka tujuan kualitas produk yang mencakup keamanan, efektivitas, farmakokinetik, dan rute administrasi. QTPP menjadi pedoman utama dalam merancang formulasi dan proses, dan berperan sebagai dasar identifikasi Critical Quality Attributes.

Critical Quality Attributes (CQAs)

CQAs adalah karakteristik fisikokimia atau biologis dari produk yang harus dikendalikan untuk menjamin kualitas, keamanan, dan efektivitas. CQAs dibentuk dari analisis QTPP dan dapat berupa:

  • Potensi bioavailabilitas

  • Profil disolusi

  • Stabilitas bahan aktif

  • Atau aspek manufaktur seperti kemudahan pencampuran

Desain Formulasi dan Proses: Integrasi Sains dan Teknologi

Makalah ini menekankan bahwa desain formulasi dan proses manufaktur harus berjalan bersamaan. Pengembangan metode disolusi yang sensitif, dokumentasi proses komersial, serta identifikasi parameter lingkungan dan bahan sangat krusial.

Perbandingan Strategis: QbD vs End Product Testing

Diagram Alur Produk

  • Tradisional: Proses tetap → pengujian akhir → ketidakpastian

  • QbD: Proses fleksibel dalam design space → kontrol real-time → prediktabilitas mutu

Refleksi Teoretis atas Data dan Hasil

Contoh Kasus: HPV Vaccine dan Coating Process

Artikel memberikan ilustrasi pendekatan QbD dalam proses pembuatan vaksin HPV serta proses pelapisan tablet. Dalam keduanya, QbD memfasilitasi:

  • Pemahaman parameter kritikal (misal kecepatan impeller, suhu)

  • Pengurangan variasi

  • Implementasi kontrol real-time

  • Efisiensi produksi

Meski tidak menyajikan data kuantitatif terperinci, penulis menggunakan grafik dan diagram yang mencerminkan sistematika pengendalian proses dan penerapan strategi mutu.

Analisis Kritis atas Metodologi dan Logika Penulis

Kekuatan:

  • Struktur sangat terorganisir dan berbasis regulasi internasional

  • Bahasan menyeluruh dari konsep hingga praktik

  • Penggunaan ilustrasi yang memperjelas poin-poin kritis

Kelemahan:

  1. Kurangnya Studi Empiris Kuantitatif
    Artikel ini hampir sepenuhnya berbasis teori dan panduan, minim data numerik atau statistik yang dapat memperkuat dampak QbD secara kuantitatif.

  2. Minim Penjelasan tentang Hambatan Implementasi
    Penulis tidak membahas secara memadai hambatan riil seperti biaya awal, kompleksitas organisasi, atau resistensi internal.

  3. Kurang Eksplorasi terhadap Inovasi Digital
    Aspek digitalisasi seperti penggunaan machine learning atau data mining untuk prediksi mutu belum disentuh.

Keunggulan Strategis Implementasi QbD

Bagi Industri:

  • Mengurangi risiko batch gagal

  • Mempercepat persetujuan pasca-pasar

  • Mengurangi kebutuhan uji akhir

  • Menurunkan biaya total produksi

Bagi Regulator:

  • Review berbasis sains

  • Konsistensi proses persetujuan

  • Pendekatan berbasis risiko

  • Fleksibilitas perubahan dalam ruang desain

Potensi Ilmiah dan Implikasi Jangka Panjang

QbD berpotensi menjadi kerangka pengembangan universal dalam industri farmasi dan bioteknologi. Dengan kemampuan:

  • Memprediksi kualitas melalui model ilmiah

  • Memfasilitasi pengembangan berkelanjutan

  • Meningkatkan kecepatan menuju komersialisasi

  • Mengurangi intervensi regulator tanpa mengorbankan mutu

Maka QbD bukan hanya alat teknis, melainkan pendekatan filosofis menuju produksi farmasi yang lebih manusiawi dan berbasis pengetahuan.

Kesimpulan: QbD sebagai Paradigma Mutu Progresif

Artikel ini menunjukkan bahwa Quality by Design adalah pendekatan multidimensional yang menyatukan desain produk, kontrol proses, manajemen risiko, dan sistem mutu dalam satu kerangka konseptual yang integratif.

Meskipun pendekatannya masih dominan teoritis, struktur pemikiran dalam makalah ini menawarkan fondasi kuat untuk memahami dan mengimplementasikan QbD sebagai strategi utama pengembangan obat modern.

📘 Link resmi jurnal: http://www.globalresearchonline.net

Catatan: Artikel diterbitkan dalam International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research, Vol. 17(2), 2012, No. 4, hlm. 20–28.