Pendahuluan:
Mengurai Kompleksitas Metode Pengadaan Konstruksi
Industri konstruksi global terus berkembang, didorong oleh proyek-proyek yang semakin kompleks dan kebutuhan untuk efisiensi yang lebih tinggi. Dalam konteks
ini, metode pengadaan konstruksi memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan suatu proyek. Artikel ilmiah ini menyelidiki secara mendalam metode "design and build" sebagai alternatif dari metode tradisional, serta potensinya untuk diterapkan dalam industri konstruksi Kroasia.
Metode "design and build" muncul sebagai respons terhadap tantangan dalam metode tradisional yang seringkali memisahkan fungsi desain dan konstruksi. Pemisahan ini dapat menyebabkan kurangnya integrasi antar tahapan proyek, menghambat inovasi, dan mengurangi efisiensi keseluruhan. "Design and build" menawarkan pendekatan terintegrasi di mana satu entitas bertanggung jawab atas desain dan konstruksi, menciptakan single-point responsibility yang diharapkan dapat menyederhanakan proses dan meminimalkan kesalahpahaman.
Esensi Metode "Design and Build": Integrasi sebagai Kunci
Inti dari metode "design and build" adalah integrasi antara desain dan konstruksi di bawah satu tanggung jawab. Dalam model ini, kontraktor umumnya memegang kendali atas seluruh proses, mulai dari perancangan hingga penyelesaian fisik proyek. Struktur organisasi proyek dalam "design and build" memperlihatkan hubungan langsung antara klien dan kontraktor, yang kemudian mengelola tim desain, subkontraktor, dan pemasok.
Artikel ini mengidentifikasi tiga cara utama kontraktor "design and build" mengatur kegiatan mereka:
-
"Pure" Design and Build: Kontraktor memiliki semua keahlian desain dan konstruksi internal untuk menangani semua aspek proyek.
-
"Integrated" Design and Build: Kontraktor memiliki tim inti desainer dan manajer proyek, tetapi juga menggunakan tenaga ahli eksternal sesuai kebutuhan.
-
"Fragmented" Design and Build: Kontraktor menggunakan konsultan desain eksternal dan manajer proyek internal untuk mengawasi proyek, yang berpotensi menimbulkan tantangan koordinasi serupa dengan metode tradisional.
Perbedaan dalam pendekatan ini memengaruhi tingkat integrasi dan efisiensi proyek secara keseluruhan.
Menimbang Keuntungan dan Kerugian "Design and Build"
Metode "design and build" menawarkan sejumlah keuntungan potensial:
-
Single-point responsibility: Klien hanya perlu berurusan dengan satu entitas, mengurangi beban administrasi dan menyederhanakan komunikasi.
-
Kepastian biaya: Jika spesifikasi klien jelas, biaya proyek akhir dapat diprediksi dengan lebih akurat.
-
Efisiensi waktu: Integrasi desain dan konstruksi memungkinkan overlapping tahapan proyek, mempercepat penyelesaian.
-
Integrasi yang lebih baik: Metode ini mendorong kolaborasi antara desainer dan kontraktor sejak awal proyek.
Namun, "design and build" juga memiliki kekurangan:
-
Kesulitan dalam brief klien: Klien mungkin kesulitan menyusun brief yang komprehensif dan jelas, yang dapat menyebabkan masalah dalam evaluasi proposal.
-
Komitmen desain awal: Klien harus menyetujui konsep desain pada tahap awal, sebelum detailnya selesai.
-
Tantangan dalam variasi: Perubahan desain setelah kontrak dapat sulit dinilai biayanya karena tidak adanya bill of quantities.
-
Persaingan terbatas: Jumlah perusahaan yang menawarkan layanan "design and build" mungkin lebih sedikit, mengurangi persaingan.
-
Variabilitas kinerja: Keberhasilan proyek sangat bergantung pada jenis organisasi "design and build" (pure, integrated, atau fragmented).
-
Kurangnya kontrol desain: Klien memiliki kontrol lebih sedikit atas detail desain dibandingkan dengan metode tradisional
Evolusi Tahapan Proyek: Pergeseran Paradigma dalam "Design and Build"
Artikel ini juga menyoroti perbedaan dalam tahapan proyek antara metode tradisional dan "design and build," mengacu pada model tujuh fase yang diusulkan oleh Hughes (1991):
-
Inception
-
Feasibility
-
Scheme design
-
Detail design
-
Contract
-
Construction
-
Commissioning
Perbedaan utama terletak pada waktu pemilihan kontraktor. Dalam metode tradisional, kontraktor dipilih setelah tahap desain selesai, sedangkan dalam "design and build," kontraktor terlibat sejak awal. Hal ini berdampak signifikan pada jenis dokumen yang digunakan untuk pemilihan kontraktor dan urutan tahapan proyek.
Konsep Buildability/Constructability: Meningkatkan Efisiensi Proyek
Buildability atau constructability adalah konsep penting dalam industri konstruksi yang menekankan integrasi pengetahuan konstruksi ke dalam proses desain. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan efisiensi, mengurangi risiko, dan meningkatkan hasil proyek.
Artikel ini menyoroti bagaimana metode "design and build" dapat mendukung buildability dengan:
-
Menyederhanakan pengaturan kontrak.
-
Mendorong integrasi desain dan konstruksi.
-
Meningkatkan komunikasi antar stakeholder.
-
Meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi durasi proyek.
-
Mengurangi biaya proyek.
-
Meningkatkan kinerja proyek.
-
Meminimalkan perubahan proyek.
Penerapan "Design and Build" di Kroasia: Tantangan dan Peluang
Artikel ini juga menganalisis potensi penerapan metode "design and build" dalam industri konstruksi Kroasia. Industri konstruksi Kroasia didominasi oleh metode tradisional, yang menyebabkan kurangnya integrasi antar tahapan proyek dan stakeholder.
Riset yang dikutip dalam artikel menunjukkan bahwa proyek konstruksi di Kroasia seringkali mengalami keterlambatan dan pembengkakan biaya.
-
Sebuah studi tahun 1996 menemukan bahwa 66% proyek mengalami keterlambatan, dan 17% melebihi anggaran.
-
Studi lain pada tahun 1998 menunjukkan bahwa 78% proyek terlambat rata-rata 60%, dan 81% melebihi anggaran rata-rata 32% hanya dalam tahap konstruksi.
Artikel ini berpendapat bahwa adopsi metode "design and build" dapat membantu mengatasi tantangan ini dengan meningkatkan integrasi dan penerapan buildability.
Namun, terdapat hambatan untuk adopsi yang luas di Kroasia, termasuk peraturan hukum yang membatasi penerapan model "design and build" murni. Artikel ini merekomendasikan perubahan pada peraturan untuk membuka jalan bagi penerapan metode yang lebih efisien.
Kesimpulan: Menuju Masa Depan Konstruksi yang Lebih Terintegrasi
Artikel ini secara komprehensif mengeksplorasi metode "design and build" dan potensinya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proyek konstruksi. Metode ini menawarkan banyak keuntungan dibandingkan metode tradisional, terutama dalam hal integrasi, efisiensi waktu, dan kepastian biaya.
Meskipun adopsi "design and build" di Kroasia masih terbatas, tren industri yang berkembang dan kebutuhan akan solusi yang lebih efisien menunjukkan potensi yang signifikan untuk pertumbuhan di masa depan. Perubahan regulasi dan pengembangan kerangka hukum yang mendukung akan sangat penting untuk memfasilitasi adopsi yang lebih luas dan memaksimalkan manfaat metode ini.
Secara keseluruhan, artikel ini memberikan wawasan berharga tentang manfaat dan tantangan penerapan metode "design and build," serta implikasinya untuk industri konstruksi, khususnya di Kroasia.
Sumber
Turina, N., Radujković, M., & Car-Pušić, D. (2009). "DESIGN AND BUILD" IN COMPARISON WITH THE TRADITIONAL PROCUREMENT METHOD AND THE POSSIBILITY OF ITS APPLICATION IN THE CROATIAN CONSTRUCTION INDUSTRY. Journal of Civil Engineering and Management, 15(1), 75–81.