Kompleksitas Perjalanan Kebijakan Air dalam Era Globalisasi
Paper ini mengulas evolusi dan dinamika penyebaran kebijakan air di berbagai negara dan konteks melalui empat generasi pendekatan riset: difusi, transfer, translasi, dan branding. Dengan mengkaji literatur luas dan studi kasus empiris, Farhad Mukhtarov menawarkan pemahaman mendalam tentang bagaimana kebijakan air tidak hanya berpindah, tapi juga berubah dan dibentuk ulang oleh konteks lokal dan kekuatan global.
Kerangka Teoritis dan Metodologi
Penulis membedakan empat generasi riset kebijakan air:
- Difusi: Melihat penyebaran kebijakan secara luas dan statistik, menyoroti pola adopsi dan pengaruh globalisasi. Fokus pada faktor struktural dan norma internasional.
- Transfer: Studi kasus kecil yang menelaah aktor, motivasi, dan kondisi transfer kebijakan, termasuk transfer sukarela, negosiasi, dan paksaan.
- Translasi: Menyoroti transformasi kebijakan saat berpindah konteks, dengan fokus pada politik makna, kekuasaan, dan interpretasi lokal.
- Branding: Fenomena baru di mana negara/kota memposisikan diri sebagai pusat keunggulan tata kelola air, menggabungkan diplomasi, bisnis, dan pemasaran ide kebijakan.
Metode yang digunakan adalah narrative review dengan pencarian literatur kritis dan analisis konseptual.
Temuan Utama dan Studi Kasus
Difusi Kebijakan Air
- Kebijakan seperti Integrated Water Resources Management (IWRM) menyebar secara global karena norma internasional dan tekanan jaringan global.
- Contoh: Kebijakan pengelolaan mikro-polutan di DAS Rhine yang diadopsi negara-negara riparian.
- Namun, difusi sering mengabaikan politik nasional dan adaptasi lokal.
Transfer Kebijakan Air
- Transfer bisa terjadi karena tekanan donor (coercion), negosiasi, atau sukarela.
- Contoh: Transfer kebijakan Water User Associations (WUAs) di Uzbekistan, Turki, dan Meksiko.
- Studi di Turki menunjukkan bahwa meski kebijakan EU-WFD diadopsi, implementasi dan maknanya berbeda karena konteks politik dan budaya.
- Transfer sering melibatkan aktor transnasional dan domestik dengan kepentingan berbeda.
Translasi Kebijakan Air
- Kebijakan yang dipindahkan mengalami perubahan makna dan bentuk sesuai konteks lokal.
- Contoh: Dutch Delta Approach yang diterapkan di Bangladesh dan Vietnam, mengalami negosiasi dan penyesuaian politik.
- Translasi menekankan kontinjensi dan kekuasaan dalam proses kebijakan, bukan sekadar adaptasi teknis.
Branding Kebijakan Air: Global Hydro-Hubs (GHHs)
- Negara dan kota seperti Belanda, Singapura, Israel, China, dan Korea Selatan memposisikan diri sebagai pusat keunggulan tata kelola air.
- Branding ini melibatkan diplomasi, pemasaran, dan kolaborasi publik-swasta.
- Contoh: Singapore International Water Week sebagai ajang promosi keahlian air.
- Branding menjadi strategi geopolitik dan ekonomi di tengah krisis iklim dan kebutuhan air global.
Analisis Kritis: Kekuatan, Kelemahan, dan Peluang
Kekuatan
- Paper ini menggabungkan berbagai pendekatan riset dan menempatkannya dalam dialog kritis.
- Menyoroti pentingnya konteks lokal dan politik dalam memahami perjalanan kebijakan air.
- Memperkenalkan konsep branding sebagai fenomena baru yang relevan di era globalisasi.
Kelemahan
- Fokus pada studi kasus dan literatur yang sebagian besar dari negara maju dan donor, kurang menggali konteks negara berkembang.
- Pendekatan naratif membuat review tidak sistematis, sehingga ada kemungkinan beberapa literatur penting terlewat.
- Branding sebagai fenomena masih relatif baru dan belum banyak dievaluasi dampaknya secara empiris.
Peluang
- Penelitian lanjutan dapat menggabungkan pendekatan difusi, transfer, dan translasi untuk memahami kompleksitas kebijakan air secara holistik.
- Studi empiris lebih banyak di negara berkembang dan daerah transboundary untuk memahami konteks politik dan sosial.
- Evaluasi dampak branding terhadap efektivitas kebijakan dan pembangunan kapasitas lokal.
Relevansi dengan Tren Global dan Industri
- Paper ini sangat relevan dengan agenda SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi) dan tantangan perubahan iklim.
- Menunjukkan pentingnya diplomasi air dan kolaborasi internasional dalam tata kelola sumber daya air.
- Branding dan pemasaran kebijakan menjadi bagian dari strategi negara dalam menghadapi pasar global air yang bernilai ratusan miliar dolar.
- Menggarisbawahi peran sektor swasta dan konsultan dalam mempengaruhi kebijakan publik.
Kesimpulan: Memahami dan Mengelola Perjalanan Kebijakan Air di Dunia Global
Farhad Mukhtarov dalam paper ini berhasil memberikan gambaran menyeluruh tentang bagaimana kebijakan air bergerak, berubah, dan dibentuk ulang di berbagai belahan dunia. Dari difusi yang lebih struktural, transfer yang politis, translasi yang kontekstual, hingga branding yang strategis, setiap pendekatan menawarkan wawasan unik. Tantangan terbesar adalah mengintegrasikan pendekatan-pendekatan ini untuk menghasilkan kebijakan air yang efektif, adil, dan berkelanjutan.
Sumber Artikel (Bahasa Asli)
Mukhtarov, F. (2022). A review of water policies on the move: Diffusion, transfer, translation or branding? Water Alternatives, 15(2), 290-306.