Memahami Industri Hulu Minyak dan Gas serta Langkah-langkahnya dari Awal hingga Akhir

Dipublikasikan oleh Muhammad Ilham Maulana

19 April 2024, 11.42

Sumber: Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi

Secara umum, terdapat lima tahapan dalam kegiatan industri migas (minyak dan gas), yakni eksplorasi, produksi, pengolahan, transportasi, dan pemasaran. Lima kegiatan pokok tersebut dapat dibagi menjadi dua sektor, yaitu kegiatan hulu migas (upstream) dan hilir migas (downstream).

Hulu migas adalah bagian proses produksi migas yang terjadi sebelum migas sampai ke konsumen akhir. Sedangkan, hilir migas merupakan tahap akhir yang meliputi kegiatan pengolahan, transportasi, dan pemasaran.

Di Indonesia, kegiatan hulu migas dilaksanakan oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di bawah pembinaan, koordinasi, dan pengawasan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Tahapan Kegiatan Hulu Migas

Dikutip dari laman resmi ESDM, kegiatan hulu migas mencakup kegiatan eksplorasi, pengembangan lapangan migas, produksi/ eksploitasi, serta lifting minyak bumi atau gas alam. Berikut penjelasan dari masing-masing tahapan tersebut.

1. Eksplorasi

Kegiatan hulu migas diawali dengan eksplorasi, yaitu proses pencarian minyak dalam perut bumi. Dalam kegiatan eksplorasi migas, badan usaha yang telah memperoleh kontrak kerja sama dengan pemerintah memulai pencarian migas dengan melakukan survei geologi (pemetaan) dan geofisika.

Survei geologi dilakukan untuk mencari tahu struktur batuan di lapisan bawah tanah, sedangkan survei geofisika bertujuan untuk memahami karakteristik batuan. Dengan demikian, lokasi potensial dari cadangan minyak dan gas bumi pun dapat ditemukan.

Kemudian, proses eksplorasi dilanjutkan dengan survei seismik untuk mencari cebakan. Untuk memastikan apakah cebakan tersebut berisi migas atau tidak, perlu dilakukan pengeboran. Pengeboran pada satu titik cebakan umumnya memakan waktu 1-4 bulan.

jika eksplorasi berhasil, maka dapat dikonfirmasi adanya hidrokarbon (minyak dan/atau gas bumi), sifat batuan (porositas dan permeabilitas) serta kandungan (saturasi) migas. Setelah migas berhasil ditemukan, proses produksi migas pun siap dilakukan.

2. Produksi Migas

Produksi migas adalah proses pengangkatan migas ke permukaan bumi. Proses ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:

  • Primary recovery, merupakan cara memproduksi sumur secara alamiah dengan tekanan reservoir yang ada menggunakan pompa. Tahap ini bertujuan agar kolom fluida lebih ringan sehingga minyak bisa mengalir.
  • Secondary recovery, yaitu proses pengangkatan minyak dengan bantuan injeksi fluida agar sisa minyak dapat didorong keluar. Tahap ini dilakukan dengan pendorongan air (water flood) atau pendorongan gas (gas flood).
  • Tertiary recovery, merupakan tahapan yang dilakukan untuk meningkatkan mobilitas fluida di reservoir jika secondary recovery tidak lagi cukup menghasilkan minyak dan gas secara ekonomis. Teknik ini biasa disebut dengan Enhanced Oil Recovery (EOR).

3. Lifting Migas

Kegiatan hulu migas diakhiri dengan proses lifting, yaitu penyerahan minyak atau gas bumi dari produsen kepada pembeli. Proses perhitungan lifting migas dilaksanakan secara transparan oleh SKK Migas.

 

Sumber: kumparan.com