Manfaat Sistem Manajemen K3 dalam Industri Konstruksi Berkelanjutan: Analisis dan Solusi

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

28 Mei 2025, 15.05

pixabay.com

Industri konstruksi dikenal sebagai salah satu sektor dengan tingkat kecelakaan kerja tertinggi dibandingkan sektor ekonomi lainnya. Studi oleh Kineber et al. (2023) dalam Sustainability mengkaji secara sistematis manfaat penerapan Occupational Health and Safety Management Systems (OHSMS) dalam industri konstruksi berkelanjutan. Artikel ini merangkum temuan kunci, tantangan, dan rekomendasi untuk meningkatkan keselamatan pekerja. 

 1. Tingkat Kecelakaan dan Perlunya OHSMS 

- 20% kecelakaan industri di Hong Kong, Korea Selatan, dan Jepang (1996–2005) berasal dari konstruksi (Kineber et al., 2023). 

- Di Hong Kong, 62% kematian industri terjadi di sektor konstruksi pada 2015. 

- Penyebab utama: lingkungan kerja berisiko, perubahan praktik kerja cepat, dan kurangnya budaya keselamatan. 

OHSMS diperkenalkan pada 1980-an untuk mengurangi risiko ini. Contohnya, Inggris menerapkan standar OHSAS 18001 pada 1989, yang berhasil menurunkan angka kecelakaan secara signifikan. 

 2. Manfaat Implementasi OHSMS 

Studi ini menganalisis 104 artikel dari database Scopus dan Web of Science (1999–2023). Hasilnya menunjukkan: 

- Pengurangan kecelakaan kerja hingga 67% setelah penerapan OHSMS. 

- 12.5% studi fokus pada implementasi, sementara 25.96% membahas manajemen OHSMS. 

- Manfaat lain: 

  - Peningkatan produktivitas dan efisiensi kerja. 

  - Penghematan biaya (asuransi, kompensasi, denda). 

  - Peningkatan reputasi perusahaan. 

 3. Tantangan Implementasi 

- Kurangnya komunikasi dan pelatihan K3. 

- Tidak digunakannya alat pelindung diri (APD) secara konsisten. 

- Faktor fisiologis seperti stres dan kelelahan. 

- Kurangnya kepatuhan hukum di negara berkembang. 

Contoh kasus: 

- Di Nigeria, hanya 10% perusahaan konstruksi yang mematuhi standar K3 karena lemahnya kerangka hukum (Eyiah et al., 2019). 

- 61.54% studi OHSMS dilakukan di negara berkembang, menunjukkan kebutuhan mendesak untuk perbaikan regulasi. 

 4. Solusi dan Rekomendasi 

- Peningkatan pelatihan K3 untuk pekerja dan manajemen. 

- Integrasi teknologi seperti Building Information Modeling (BIM) untuk memantau risiko. 

- Penerapan kebijakan wajib OHSMS oleh pemerintah. 

- Pembangunan budaya keselamatan melalui insentif dan penghargaan. 

 5. Kritik dan Analisis 

Meskipun OHSMS terbukti efektif, hanya 3.85% studi yang membahas manfaatnya secara mendalam. Selain itu, standar OHSMS seperti ISO 45001 seringkali tidak sesuai dengan kebutuhan UKM konstruksi, sehingga perlu adaptasi lebih lanjut. 

 Kesimpulan 

Implementasi OHSMS tidak hanya mengurangi kecelakaan tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan. Namun, dibutuhkan komitmen dari semua pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, perusahaan, dan pekerja, untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman. 

Sumber : Kineber, A. F., Antwi-Afari, M. F., Elghaish, F., Zamil, A. M. A., Alhusban, M., & Qaralleh, T. J. O. (2023). Benefits of implementing occupational health and safety management systems for the sustainable construction industry: A systematic literature review. Sustainability, 15(17), 12697.