Kementerian ESDM dan BRIN Kerjasama dalam Inventarisasi dan Eksplorasi Sumber Daya Mineral Strategis di Indonesia

Dipublikasikan oleh Cindy Aulia Alfariyani

07 Mei 2024, 07.44

Sumber: pexels.com

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjalin kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk inventarisasi, eksplorasi, dan penyiapan wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) dan wilayah pencadangan negara (WPN) mineral radioaktif, logam tanah jarang, dan mineral lainnya.

Kerja sama ini melibatkan Pusat Riset Teknologi Bahan Bakar Nuklir dan Zat Radioaktif (PRTDBBNLR) BRIN dan Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi (PSDMBP), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Syaiful Bakhri, Kepala PRTDBBNLR, mengatakan bahwa keahlian yang dimiliki PRTDBBNLR adalah inventarisasi dan eksplorasi uranium, thorium, dan mineral ikutannya.

Kerja sama ini bertujuan untuk mensinergikan kemampuan BRIN dengan ESDM dalam hal sumber daya manusia, infrastruktur, dan hilirisasi hasil riset.

BRIN telah melakukan penelitian tentang eksplorasi mineral radioaktif, termasuk aplikasi metodologinya. Mereka telah memetakan daerah-daerah yang mengandung uranium, thorium, dan mineral strategis lainnya.

Syaiful menjelaskan bahwa ada dua kelompok penelitian di PRTDBBNLR yang terlibat dalam kerja sama ini. Pertama adalah Kelompok Penelitian Teknologi Geologi Nuklir, yang menggunakan teknologi nuklir untuk mencari uranium dan thorium.

Mereka bertujuan untuk menginventarisasi potensi sumber daya uranium dan thorium di Indonesia, menghasilkan data potensi mineral lainnya.

Kelompok kedua berfokus pada Teknologi Pengolahan Bahan Baku Nuklir, yang meneliti pengolahan uranium, thorium, dan logam tanah jarang dari berbagai jenis batuan di Indonesia.

BRIN telah menginventarisasi potensi sekitar 89 ribu ton uranium, 140 ribu ton thorium, dan logam tanah jarang di Indonesia.

Kolaborasi ini memberikan data yang sangat penting bagi ESDM, karena logam tanah jarang sangat penting dalam pengembangan industri dan teknologi berteknologi tinggi.

Pusat penelitian ini telah menetapkan target untuk karya ilmiah, publikasi, paten, dan lisensi, dengan pendanaan eksternal yang diperoleh dan dikelola untuk proyek-proyek tersebut.

Disadur dari: indonesiabusinesspost.com