Kebijakan PIR Mengubah Layanan Air dan Sanitasi Dunia

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

25 Juni 2025, 11.26

pixabay.com

Reformasi PIR sebagai Kunci Transformasi Sektor Air dan Sanitasi Global

Kebijakan, Institusi, dan Regulasi (PIR) dalam sektor air dan sanitasi (WSS) semakin diakui sebagai faktor kunci dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDG 6. Meski infrastruktur dan pembiayaan menjadi perhatian utama, tantangan paling krusial justru terletak pada kerangka tata kelola yang efektif. Laporan World Bank 2022 bertajuk Water Supply and Sanitation Policies, Institutions, and Regulation: Adapting to a Changing World merangkum pelajaran penting dari berbagai negara yang telah menerapkan reformasi PIR untuk memperkuat layanan WSS secara sistemik.

Mengapa PIR Begitu Penting?

Krisis air global yang semakin sering, pandemi COVID-19, serta tekanan perubahan iklim telah menguji ketahanan sistem WSS. Banyak kota menghadapi "day zero"—titik kritis ketika pasokan air terganggu total. Dalam konteks ini, PIR menjadi jembatan antara kebijakan ambisius dan realisasi implementasi. Tanpa struktur kebijakan, institusi, dan regulasi yang kuat, intervensi infrastruktur hanya menjadi solusi tambal sulam jangka pendek.

Tiga Pilar PIR dan Ekspansi Kerangka Baru

Laporan ini menegaskan bahwa kebijakan, institusi, dan regulasi hanyalah awal. Untuk menjawab tantangan global, kerangka PIR diperluas menjadi enam komponen:

  1. Kebijakan
  2. Institusi
  3. Regulasi
  4. Konteks antar-pemerintahan
  5. Pembiayaan
  6. Resiliensi

Dengan pendekatan ini, PIR bukan hanya kerangka teknokratik, tetapi menjadi alat diagnostik yang mampu mengungkap akar permasalahan layanan WSS dan membentuk intervensi berkelanjutan.

Studi Kasus: Reformasi PIR dalam Praktik

Kolombia: 25 Tahun Menuju Regulasi Efektif

Kolombia melalui Komisi Regulasi Air dan Sanitasi (CRA) menunjukkan transformasi bertahap tapi terukur. Selama 25 tahun, mereka melakukan siklus regulasi berkala yang diperbarui secara konsisten untuk menyesuaikan tantangan baru. Pendekatan jangka panjang ini menjadikan CRA sebagai lembaga teladan dalam regulasi sektor air.

Brasil: Kecepatan Sektor Swasta dalam Eksekusi

Di negara bagian Minas Gerais dan Ceará, sektor swasta menyelesaikan 100% kontrak infrastruktur WSS dalam enam tahun, sementara sektor publik hanya menyelesaikan 16% dalam periode yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa dengan kerangka PIR yang kondusif, sektor swasta mampu menjadi mitra strategis.

India (Chennai): Peran Layanan Informal

Di Chennai, penyedia air informal seperti tanker mafia menjadi bagian integral dari sistem layanan, meski tidak resmi. Survei menunjukkan 80% keluhan konsumen terhadap layanan WSS tidak terselesaikan, mencerminkan rendahnya responsivitas institusi. Ini mengindikasikan bahwa penyedia informal justru menjadi solusi alternatif bagi komunitas yang terpinggirkan.

Tantangan Utama Reformasi PIR

Beberapa hambatan besar yang diidentifikasi:

  • Fragmentasi Institusi antara pemerintah pusat dan lokal.
  • Ketiadaan insentif nyata bagi pelaksana kebijakan di lapangan.
  • Dominasi pendekatan jangka pendek dalam proyek dan pendanaan.
  • Keterbatasan kapasitas teknis dan kelembagaan di tingkat lokal.

Solusi Sistemik yang Didorong PIR

World Bank PIR Framework Tool menjadi instrumen utama untuk:

  • Mendiagnosis masalah layanan secara menyeluruh.
  • Menyelaraskan insentif dan peran aktor lintas level.
  • Memfasilitasi dialog kebijakan berbasis data dan bukti.
  • Mengaitkan proyek investasi dengan narasi reformasi jangka panjang.

Pendekatan ini telah digunakan di lebih dari 10 negara dan menghasilkan peta jalan reformasi yang kontekstual, progresif, dan inklusif.

Kebutuhan Akan Kepemimpinan Kolaboratif

Laporan ini mendorong model kepemimpinan kolaboratif, bukan hanya mengandalkan satu champion. Reformasi PIR memerlukan:

  • Tim lintas institusi yang saling mendukung.
  • Kepemimpinan lokal yang mampu membaca konteks.
  • Koalisi reformis yang konsisten dalam jangka panjang.

Dari Kebijakan ke Aksi: Jalan ke Depan

Untuk mengubah reformasi PIR dari narasi menjadi aksi konkret, dibutuhkan:

  • Integrasi reformasi dalam proyek dan investasi IFI.
  • Peningkatan kapasitas kelembagaan untuk penganggaran dan perencanaan.
  • Evaluasi dampak berbasis data terhadap kualitas layanan.

Studi ini juga mencatat bahwa lebih dari 80% negara melaporkan kekurangan pendanaan untuk mencapai target WASH nasional. Artinya, perlu perubahan paradigma, bukan sekadar injeksi dana.

Kesimpulan

PIR bukanlah solusi tunggal, tetapi fondasi yang tak tergantikan dalam transformasi sektor air dan sanitasi. Reformasi yang terstruktur, berbasis data, dan berorientasi jangka panjang akan memastikan layanan WSS yang inklusif, andal, dan berkelanjutan. Saat dunia menghadapi ketidakpastian iklim dan tantangan kesehatan global, memperkuat kebijakan, institusi, dan regulasi adalah satu-satunya jalan untuk melindungi hak dasar manusia atas air bersih dan sanitasi.

Sumber : World Bank. (2022). Water Supply and Sanitation Policies, Institutions, and Regulation: Adapting to a Changing World. Washington, DC: The World Bank.