Kebijakan Air Afrika Tingkatkan Ketahanan dan Keadilan Sosial

Dipublikasikan oleh Dewi Sulistiowati

25 Juni 2025, 11.37

pixabay.com

Mendorong Ketahanan Air Afrika: Strategi Kebijakan AfDB 2021 untuk Pembangunan Inklusif dan Berkelanjutan

Air adalah fondasi kemajuan Afrika. Dalam konteks pertumbuhan populasi, perubahan iklim, urbanisasi cepat, dan ketimpangan akses, African Development Bank Group (AfDB) merilis Policy on Water pada Mei 2021 sebagai panduan strategis pengelolaan air yang inklusif, berkelanjutan, dan berorientasi pada pertumbuhan hijau. Kebijakan ini membangun dari kebijakan tahun 2000 mengenai Integrated Water Resources Management (IWRM) dan menjadi landasan untuk pencapaian SDG 6 serta visi jangka panjang Agenda 2063.

Tantangan Besar Ketahanan Air di Afrika

Afrika memiliki 63 DAS lintas negara yang mencakup 64% wilayah daratan dan menyumbang 93% air permukaan benua. Namun:

  • Hanya 5% dari sumber daya air yang dimanfaatkan
  • 58% penduduk memiliki akses air layak, dan hanya 27% di Sub-Sahara
  • 72% tidak memiliki akses sanitasi dasar
  • Afrika kehilangan 5% PDB setiap tahun karena air minum dan sanitasi buruk

Distribusi air tidak merata: 50% terkonsentrasi di Afrika Tengah, hanya 3% di Afrika Utara. Kurangnya infrastruktur, kapasitas kelembagaan, dan investasi memperparah situasi.

Visi dan Tujuan Strategis Kebijakan Air AfDB

Visi: Afrika yang aman air dengan penggunaan dan pengelolaan sumber daya air yang adil dan berkelanjutan.
Tujuan utama: Meningkatkan ketahanan air dan mengubah air menjadi aset produktif untuk pertumbuhan ekonomi hijau dan inklusif.

AfDB menetapkan empat prinsip panduan:

  1. Ketahanan air di semua tingkat (rumah tangga, nasional, regional)
  2. Penerapan prinsip IWRM
  3. Akses air yang berkelanjutan dan adil untuk capai SDG
  4. Pengelolaan sumber air lintas negara untuk integrasi regional

Tujuh Dimensi Operasional Kebijakan

  1. Penilaian ekonomi air dan harga layanan
    AfDB mendorong pricing berbasis nilai ekonomi air dan pemulihan biaya yang inklusif agar layanan air berkelanjutan dan efisien.
  2. Infrastruktur yang cerdas dan tahan iklim
    Fokus pada infrastruktur multifungsi seperti bendungan, irigasi, dan jaringan air berbasis teknologi hijau dan solusi berbasis alam.
  3. Tata kelola dan lingkungan pendukung
    AfDB memperkuat kapasitas kelembagaan dan kerangka regulasi, dengan dukungan teknis dan advokasi reformasi kelembagaan.
  4. Pembiayaan dan investasi inovatif
    Afrika kekurangan investasi sebesar $43–56 miliar per tahun. AfDB memfasilitasi kemitraan publik-swasta, pembiayaan campuran, dan instrumen inovatif.
  5. Penggunaan air multi-fungsi dan pendekatan ekosistem
    Dorongan pada proyek-proyek seperti bendungan yang mendukung irigasi, energi, dan pengendalian banjir, sembari memperhatikan ekologi dan konflik lintas sektor.
  6. Inovasi, teknologi, dan manajemen pengetahuan
    AfDB mengembangkan jaringan informasi hidrologi, mendukung riset dan pengembangan, serta teknologi hemat air untuk pertanian dan sanitasi.
  7. Partisipasi dan inklusi
    Fokus pada pemberdayaan perempuan, pemuda, dan kelompok rentan, serta penguatan asosiasi pengguna air (WUAs) untuk menjaga keberlanjutan sistem.

Area Prioritas Intervensi

1. Air Minum dan Sanitasi (WASH)

  • 68% memiliki akses air, tapi hanya 32% pada sanitasi layak
  • AfDB menargetkan akses universal WASH terutama di daerah rural dan informal
  • Promosi teknologi sanitasi alternatif dan inovatif

2. Air untuk Pertanian

  • Pertanian menyerap 80% air yang digunakan
  • Intervensi difokuskan pada pertanian hemat air, sistem irigasi cerdas, dan peningkatan produktivitas air

3. Energi dan Industri

  • Pendekatan nexus air-energi-pangan diterapkan untuk proyek energi bersih dan industrialisasi berbasis efisiensi air

4. Perkotaan dan Transportasi

  • Perluasan layanan air dan pengelolaan limbah di kota-kota tumbuh cepat
  • Perencanaan tata air untuk mendukung transportasi sungai dan pelabuhan

Strategi Implementasi dan Koordinasi

AfDB membentuk PoWCCC (Policy on Water Cross-sector Coordination Committee) untuk menjamin:

  • Integrasi air dalam strategi nasional
  • Koordinasi antar departemen di dalam Bank
  • Pemantauan dan evaluasi kebijakan melalui indikator kinerja utama (KPI)
  • Revisi kebijakan secara periodik berdasarkan hasil pelaksanaan

Studi Kasus dan Dampak Angka

  • Hanya 10% potensi hidroelektrik dimanfaatkan
  • Hanya 5% lahan pertanian yang diairi
  • Sektor air hanya menerima 0,5% dari PDB negara-negara Afrika
  • Meningkatkan akses WASH bisa mencegah 367.605 kematian diare di Sub-Sahara dan mengurangi mortalitas anak global sebesar 2 juta jiwa

Kekuatan Tambahan Kebijakan Ini

Kebijakan ini didukung oleh:

  • Evaluasi independen atas implementasi kebijakan air 2000–2016
  • Kolaborasi dengan AMCOW, UNECA, World Bank, IWMI
  • Integrasi penuh dengan Agenda 2063 dan SDG 6
  • Komitmen pada green growth, pengentasan kemiskinan, dan transformasi inklusif

Penutup: Menuju Afrika yang Tangguh dan Sejahtera Lewat Air

Kebijakan ini menegaskan bahwa air bukan hanya komoditas, tetapi hak dan kunci keberlanjutan sosial-ekonomi. Dengan memperkuat kerangka kebijakan, investasi, inovasi, dan partisipasi, AfDB ingin menjadikan air sebagai pendorong kemakmuran kolektif, ketahanan iklim, dan keadilan sosial.

Sebagai mitra utama, AfDB tidak hanya menanam modal, tapi juga menanam masa depan. Saat air makin langka dan penting, kebijakan ini menjadi jangkar harapan dan aksi nyata untuk Afrika yang tahan air dan tahan banting.

Sumber : African Development Bank Group. (2021). Policy on Water. Abidjan: AfDB.