Kinantropologi
Dipublikasikan oleh Ririn Khoiriyah Ardianti pada 27 Mei 2025
Pendahuluan
Di era digital, teknologi telah menembus berbagai disiplin ilmu, termasuk kinanthropologi—bidang yang mempelajari hubungan antara aktivitas fisik dan manusia. Salah satu terobosan penting adalah penggunaan Computerized Adaptive Testing (CAT) dalam menilai konsep-konsep laten seperti physical self-concept. Dalam disertasi doktoralnya di Charles University, Martin Komarc mengeksplorasi efektivitas CAT menggunakan simulasi Monte Carlo berbasis Physical Self-Description Questionnaire (PSDQ) untuk mengatasi keterbatasan metode tes konvensional.
Masalah dalam Tes Konvensional: Efisiensi vs Ketepatan
Metode penilaian tradisional seperti tes linear tetap memiliki kelebihan—konsistensi, biaya rendah, dan kemudahan administrasi. Namun, mereka juga memunculkan berbagai isu seperti:
CAT hadir sebagai solusi dengan memilih item berdasarkan respons peserta secara real-time, mempersingkat waktu tes tanpa mengorbankan akurasi. Namun, efektivitas sistem ini bergantung pada beberapa faktor, seperti algoritma pemilihan item, metode estimasi kemampuan (trait), dan distribusi variabel laten.
Tujuan dan Metodologi Penelitian
Komarc merancang simulasi Monte Carlo untuk:
Parameter Simulasi:
Hasil Kunci
Efisiensi Panjang Tes
Hal ini menunjukkan bahwa CAT mampu mengurangi beban peserta secara signifikan tanpa mengurangi kualitas hasil, selama akurasi moderat dianggap memadai.
Akurasi Estimasi Trait
Dampak Distribusi Trait
Studi Kasus: PSDQ dan Efisiensi Praktis
Physical Self-Description Questionnaire (PSDQ) dirancang untuk menilai 11 aspek konsep diri fisik, seperti koordinasi, kekuatan, penampilan, dan ketahanan. Komarc membuktikan bahwa CAT berdasarkan PSDQ dapat menilai dimensi umum dengan akurasi tinggi hanya dengan 15% item, tanpa kehilangan validitas jika fokusnya pada gambaran umum, bukan tiap subskala.
Namun, untuk mengukur trait ekstrem (misalnya konsep diri fisik yang sangat tinggi), diperlukan item dengan parameter ambang yang lebih tinggi. Ini menyoroti pentingnya pengembangan item pool yang merata di seluruh spektrum trait.
Implikasi untuk Praktik dan Penelitian
Bagi Peneliti dan Psikolog Olahraga:
Bagi Desainer Tes:
Kritik dan Ruang Pengembangan
Kelebihan:
Keterbatasan:
Opini dan Perspektif Industri
Dalam konteks pendidikan jasmani, psikologi olahraga, dan evaluasi kebugaran, penggunaan CAT berbasis PSDQ dapat mengubah cara asesmen dilakukan. Dibandingkan metode kertas konvensional, CAT menawarkan pengalaman yang lebih adaptif dan ramah peserta. Namun, untuk mencapai potensi penuh, item-item perlu didesain agar mencakup seluruh spektrum kemampuan.
Seiring meningkatnya digitalisasi dalam pendidikan dan riset, CAT memiliki peluang luas untuk diintegrasikan dalam platform pembelajaran daring, alat diagnostik atlet, atau bahkan screening psikologis cepat di sekolah.
Kesimpulan
Disertasi Martin Komarc memberikan kontribusi signifikan dalam membuktikan bahwa CAT berbasis IRT dan simulasi Monte Carlo dapat mengoptimalkan efisiensi pengukuran tanpa mengorbankan akurasi. Dengan fokus pada penghematan item, penyesuaian individual, dan validitas tinggi, CAT adalah masa depan evaluasi dalam kinanthropologi.
Penelitian ini juga menjadi pengingat bahwa teknologi harus diimbangi dengan desain instrumen yang kuat. Dalam jangka panjang, jika CAT dapat diimplementasikan dengan baik dalam asesmen psikometrik, bukan tidak mungkin metode ini menjadi standar baru di berbagai bidang ilmu sosial dan kesehatan.
Sumber: Komarc, Martin. Computerized Adaptive Testing in Kinanthropology: Monte Carlo Simulations Using the Physical Self Description Questionnaire. Doctoral Thesis. Charles University, Faculty of Physical Education and Sport, 2017. [Dokumen tersedia dalam PDF; tautan DOI tidak tersedia].