Keterampilan

Juru Ukur Kuantitas Modern: Mengungkap Keterampilan dan Kompetensi Baru yang Diperlukan Industri Konstruksi Nigeria

Dipublikasikan oleh Hansel pada 12 September 2025


Sejak awal peradaban, mulai dari peradaban Mesir kuno yang mengandalkan personel khusus untuk melakukan perkiraan biaya, hingga Revolusi Industri di abad ke-18 yang melahirkan profesi resmi, peran Juru Ukur Kuantitas (Quantity Surveyor) selalu menjadi fondasi krusial dalam industri konstruksi. Namun, era digital dan globalisasi saat ini telah menciptakan kesenjangan yang mengejutkan antara keterampilan tradisional yang dimiliki oleh para profesional dengan kompetensi baru yang dituntut oleh pasar. Sebuah studi mendalam dari Federal University of Technology Owerri, Nigeria, berjudul "THE IMPORTANCE OF QUANTITY SURVEYING SKILLS AND COMPETENCIES IN THE NIGERIAN CONSTRUCTION INDUSTRY," telah membongkar misteri ini. Penelitian ini tak hanya mengukur pentingnya keterampilan lama, tetapi juga menyoroti keahlian-keahlian baru yang menjadi kunci untuk masa depan profesi ini, bahkan menyebut Juru Ukur Kuantitas dengan nama-nama baru yang lebih modern seperti insinyur biaya, ekonom bangunan, dan manajer biaya.

Laporan ini menyajikan sebuah "cerita di balik data" yang menunjukkan bahwa profesi yang dulunya berfokus pada pengukuran dan estimasi kini harus bertransformasi menjadi peran yang lebih holistik. Dari analisis terhadap 27 Juru Ukur Kuantitas di Imo State, Nigeria, terungkap prioritas baru yang menegaskan bahwa seorang profesional modern harus menjadi arsitek digital, manajer risiko, dan pemimpin yang mampu melakukan riset tak henti. Temuan ini penting karena mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh industri konstruksi di negara berkembang yang berupaya menyelaraskan diri dengan standar global, namun masih terjebak dalam pola praktik yang ketinggalan zaman.

 

Era Baru Keterampilan: Dari Penggaris ke Algoritma

Penelitian ini membedah secara rinci keterampilan yang diharapkan dari seorang Juru Ukur Kuantitas modern, memisahkannya menjadi kategori keterampilan dasar yang mutlak dimiliki dan kompetensi yang lebih canggih yang membedakan mereka. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa keterampilan yang dianggap paling esensial saat ini jauh melampaui kemampuan teknis manual semata.

 

Keterampilan Digital dan Manajemen Informasi

Keterampilan yang dianggap paling mendasar dan penting adalah kemampuan untuk mengubah informasi dari gambar konstruksi menjadi deskripsi dan kuantitas yang akurat. Namun, proses ini telah berevolusi dari metode manual ke ranah digital. Di sinilah peran penting dari

Pemodelan Informasi Bangunan (BIM) dan melek komputer serta Teknologi Informasi (TI) menjadi sangat vital. BIM, yang memiliki rata-rata skor kepentingan yang sangat tinggi, memungkinkan kolaborasi yang lebih baik dan manajemen proyek yang lebih terintegrasi dengan menciptakan model virtual bangunan. Ini bukan sekadar alat desain, tetapi fondasi digital yang memungkinkan semua pemangku kepentingan untuk bekerja dengan data yang sama secara

real-time, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan efisiensi.

Juru Ukur Kuantitas modern harus mahir menggunakan alat digital untuk mengukur, menghitung, dan mengelola data proyek. Kemampuan ini memastikan bahwa setiap perkiraan biaya tidak hanya cepat, tetapi juga sangat akurat, mengintegrasikan semua detail teknis dan material secara otomatis. Hal ini merupakan sebuah lompatan besar dari praktik lama di mana kesalahan manusia seringkali menjadi sumber perselisihan dan pembengkakan biaya.

 

Manajemen Proyek dan Pengendalian Biaya

Peran Juru Ukur Kuantitas juga semakin bergeser ke manajemen proyek yang lebih luas. Penelitian ini menyoroti perencanaan proyek dan pengendalian biaya sebagai keterampilan inti. Seorang Juru Ukur Kuantitas kini diharapkan tidak hanya menghitung biaya, tetapi juga menjadi manajer yang mampu merencanakan, mengendalikan, dan memprediksi risiko finansial di sepanjang siklus hidup proyek. Mereka berfungsi sebagai "ekonom bangunan" yang memastikan setiap keputusan yang diambil memiliki dampak finansial yang terukur dan optimal.

 

Pemahaman Hukum dan Administratif

Dalam industri yang penuh dengan kontrak dan regulasi, pemahaman tentang hukum konstruksi dan manajemen administratif menjadi sangat penting. Juru Ukur Kuantitas harus memahami isu-isu hukum yang mungkin timbul, termasuk interpretasi kontrak dan peraturan yang berlaku. Selain itu, mereka harus mampu merancang sistem informasi untuk mengawasi aliran data proyek, memastikan semua dokumentasi terkelola dengan baik. Ini adalah peran yang menuntut ketelitian dan pemahaman mendalam tentang lanskap hukum dan regulasi yang kompleks, terutama di negara-negara dengan kerangka hukum yang masih berkembang.

 

Kompetensi untuk Masa Depan: Juru Ukur Kuantitas sebagai Pemimpin Inovasi

Di luar keterampilan teknis, penelitian ini juga mengidentifikasi kompetensi yang sangat penting untuk masa depan profesi ini. Hal yang paling mengejutkan adalah temuan tentang pentingnya metodologi dan teknik penelitian.1 Dengan skor rata-rata tertinggi yaitu 3.95, kompetensi ini menduduki peringkat teratas sebagai kompetensi opsional yang paling dibutuhkan. Hal ini menunjukkan sebuah kesadaran bahwa untuk beradaptasi dengan perubahan industri yang cepat, Juru Ukur Kuantitas harus menjadi profesional yang didorong oleh rasa ingin tahu dan komitmen untuk terus belajar.1

Kompetensi ini membuktikan bahwa para profesional modern tidak bisa lagi mengandalkan pengetahuan yang mereka dapatkan di bangku kuliah saja. Mereka harus secara aktif melakukan investigasi ke area-area baru, metode-metode inovatif, dan teknik-teknik baru dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi. Ini adalah sebuah cerminan dari filosofi bahwa perbaikan tak akan pernah berhenti dan membutuhkan integrasi riset yang berkelanjutan.

Selain itu, penelitian ini juga menguraikan kompetensi dasar lainnya yang sangat penting:

  • Pelayanan Klien: Juru Ukur Kuantitas memiliki kewajiban untuk memastikan klien tidak mengalami kerugian yang tidak wajar akibat kewajiban kontrak atau kelalaian.
  • Manajemen Risiko: Mengidentifikasi dan memitigasi risiko adalah bagian tak terpisahkan dari peran ini, terutama dalam proyek-proyek yang melibatkan anggaran besar.
  • Manajemen Mutu Total: Komitmen terhadap kualitas dalam setiap aspek pekerjaan adalah kunci untuk mencapai keberhasilan proyek jangka panjang.

Temuan-temuan ini secara keseluruhan menggambarkan bahwa Juru Ukur Kuantitas modern harus menjadi profesional yang multi-disiplin. Mereka bukan lagi sekadar petugas hitung, tetapi juga ahli strategi, manajer, dan penasihat yang memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi, hukum, dan manajemen. Mereka adalah profesional yang memastikan bahwa setiap proyek tidak hanya selesai, tetapi juga menghasilkan nilai optimal bagi klien dan masyarakat.

 

Mengubah Lanskap Industri Konstruksi Nigeria: Kritik Realistis dan Strategi Kebijakan

Studi ini, meskipun berfokus pada Imo State, Nigeria, memberikan cerminan yang relevan untuk industri konstruksi di negara berkembang lainnya. Adanya kesenjangan antara keterampilan yang ada dan yang dibutuhkan, serta perlunya adopsi teknologi seperti BIM, menunjukkan bahwa industri ini masih menghadapi tantangan besar. Meskipun demikian, temuan ini juga memberikan peta jalan yang jelas untuk reformasi.

Pertama, institusi pendidikan dan badan profesional memiliki peran vital dalam memperbarui kurikulum mereka untuk mengintegrasikan keterampilan dan kompetensi yang relevan. Kedua, perusahaan harus berinvestasi pada pelatihan berkelanjutan untuk para profesional mereka agar mereka tidak tertinggal. Dan yang tak kalah penting, penelitian ini menggarisbawahi bahwa masa depan profesi ini terletak pada kombinasi antara fondasi teknis yang kuat dengan kemampuan manajemen yang lebih canggih dan kemampuan untuk beradaptasi dengan inovasi digital.

Jika rekomendasi ini diterapkan, dampak nyatanya akan sangat terasa. Industri konstruksi Nigeria dapat menjadi lebih efisien, transparan, dan berdaya saing global. Profesionalisme yang lebih tinggi, pengambilan keputusan berbasis data, dan manajemen risiko yang proaktif akan mengurangi pemborosan dan proyek yang terhambat. Ini adalah lompatan besar dari praktik yang ketinggalan zaman menuju visi di mana setiap proyek konstruksi tidak hanya dibangun dengan kokoh, tetapi juga dikelola dengan cerdas dan efisien.

Transformasi ini adalah investasi jangka panjang untuk membangun sumber daya manusia yang tangguh, siap bersaing di pasar global, dan mampu menopang masa depan bangsa. Dengan merangkul perubahan ini, Juru Ukur Kuantitas tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang menjadi pilar inovasi yang mendorong seluruh industri ke arah yang lebih cerah.

Sumber Artikel:

Anumudu, A. C., & Nwankwo, L. C. (2022, October). The Importance of Quantity Surveying Skills and Competencies in the Nigerian Construction Industry. In Proceedings of the 6th Research Conference of NIQS (RECON 6) (pp. 232-250).

Selengkapnya
Juru Ukur Kuantitas Modern: Mengungkap Keterampilan dan Kompetensi Baru yang Diperlukan Industri Konstruksi Nigeria
page 1 of 1