Ketenagakerjaan
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 10 Februari 2025
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menjalin kerja sama dengan 14 mitra instansi dan industri untuk memperkuat pelatihan vokasi di BLK.
Kerja sama ini diharapkan menginspirasi instansi dan industri lain untuk melakukan langkah serupa, guna mengakselerasi peningkatan kompetensi SDM Indonesia.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan bahwa akselerasi peningkatan kompetensi SDM diperlukan untuk mengatasi sejumlah tantangan ketenagakerjaan seperti mismatch ketenagakerjaan, penyiapan SDM menuju bonus demografi, serta mengatasi dampak pandemi Covid-19 di sektor ketenagakerjaan.
Untuk menciptakan akselerasi peningkatan kompetensi SDM sebagai jawaban atas tantangan-tantangan tersebut, salah satu cara yang dapat diupayakan adalah memperkuat kolaborasi dan sinergi kerja seluruh stakeholders ketenagakerjaan.
"Sehingga tidak ada pilihan bagi kita semua selain kerja kolaboratif, kerja sinergi, antara pemerintah dengan pemerintah daerah, antara pemerintah dengan dunia industri," kata Ida dalam keterangan resmi, Senin (13/12/2021).
Ida menambahkan, keberadaan industri sebagai mitra, diharapkan dapat memberikan masukan atas kebutuhan keterampilan di industri, serta masukan atas kekurangan keterampilan tenaga pengajar atau instruktur pelatihan dan perkembangan peralatan yang digunakan di industri, bahkan softskills yang dibutuhkan oleh industri.
Model kerja sama ini dinilainya merupakan model kemitraan yang ideal antara industri dan lembaga pelatihan. "Kami akan terus bawa model kerja sama ini ke seluruh Indonesia melalui balai-balai pelatihan vokasi kami. Kami sangat yakin dengan model kerja sama seperti ini maka komitmen dan dukungan industri semakin besar untuk pengembangan SDM Indonesia," jelasnya.
Adapun, 14 mitra instansi dan industri yang menandatangani MoU hari ini ialah PT Isuzu Astra Motor Indonesia, GFA Consultin, Japan Building Maintenance Association and Acceptance Support Center for Foreign Talent, PT Citra Agramasinti Nusantara, PT Daikin Airconditioning Indonesia, PT Gobel Dharma Sarana Karya,
PT Huadi Nickel Alloy Indonesia, PT Nindya Karya, PT Pembangunan Perumahan, PT Sarandi Karya Nugraha, PT Semen Padang, PT United Tractors dan Yayasan Karya Bakti United Tractors, Asosiasi Pelatihan Memudi Indonesia, Pemkab Bantaeng. (Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto)
Sumber: money.kompas.com
Ketenagakerjaan
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 10 Februari 2025
Jakarta, Beritasatu.com - Untuk mempercepat peningkatan kompetensi SDM Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) terus meningkatkan kuantitas dan kualitas pelatihan vokasi melalui program BLK Komunitas. Peningkatan kuantitas dan kualitas harus dilakukan secara bersama-sama, karena Indonesia membutuhkan SDM kompeten dalam jumlah besar.
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kemnaker, Budi Hartawan, mengatakan bahwa pihaknya baru saja melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) BLK Komunitas dengan 5 Lembaga penerima bantuan di Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (5/10/2021).
Pembangunan 5 BLK Komunitas ini merupakan bagian dari 787 BLK Komunitas yang akan dibagun Kemnaker di tahun 2021. "Mudah-mudahan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat melalui pembangunan BLK Komunitas diharapkan dapat mengakselerasi penyiapan tenaga kerja terampil yang berkualitas dan berdaya saing dalam jumlah yang masif dan tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia," kata Budi Hartawan melalui Siaran Pers Biro Humas Kemenaker, Sabtu (9/10/2021).
Budi Hartawan mengungkapkan bahwa Kemnaker terus menggencarkan pembangunan BLK Komunitas sebagai upaya mendekatkan akses pelatihan kepada masyarakat.
Untuk itu, sejak tahun 2017 hingga 2020, Kemnaker telah membangun 2.127 BLK Komunitas yang melatih masyarakat dengan berbagai kejuruan dan program pelatihan.
Sedangkan dari sisi kualitas, pihaknya telah mengembangkan program kejuruan di BLK Komunitas menjadi 24 program kejuruan. Selain itu, BLK Komunitas juga didorong untuk bekerja sama dengan industri setempat. Sehingga pelatihan vokasi yang diselenggarakan di BLK Komunitas memiliki relevansi dengan kebutuhan industri setempat.
"Arahan Bu Menaker, untuk menjamin manfaat dan keberlanjutan program pelatihan, maka program pelatihan BLK Komunitas dibuat relevan dengan kebutuhan pasar kerja lokal, tanggap peluang dan potensi, kreatif dan inovatif serta memperbanyak jejaring kerja sama dengan sektor industri," jelasnya.
Selain itu, untuk mewujudkan inklusivitas pelatihan di BLK Komunitas, pihaknya juga menggelar Pilot Project Pelatihan Bagi Instruktur dan Tenaga Pelatihan: Pelayanan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) bagi Penyandang Disabilitas di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK).
Pelatihan tersebut, ujar Dirjen Budi, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas (capacity building) penyelenggara dan instruktur pelatihan, agar lebih memahami mengenai disabilitas, aksesibilitas, dan tata cara memberikan pelayanan pelatihan berbasis kompetensi yang inklusif bagi penyandang disabilitas.
"Sesuai arahan Menaker, transformasi lembaga pelatihan kerja menjadi inklusif akan membuka akses dan kesempatan bagi penyandang disabilitas terhadap pelatihan berbasis kompetensi, yang secara signifikan akan meningkatkan kesiapan kerja dan penempatan kerja bagi penyandang disabilitas di Indonesia," ujarnya.
Sumber: www.beritasatu.com
Ketenagakerjaan
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 10 Februari 2025
Solo (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan RI menyiapkan pelatihan vokasi untuk menghadapi proses transformasi ketenagakerjaan akibat pandemi dan revolusi industri 4.0.
"Kemenaker telah menyusun kebijakan pelatihan vokasi agar sesuai dengan munculnya peluang usaha dan jenis pekerjaan baru di era pandemi, di antaranya kebijakan 'triple skilling', yakni 'skilling', 're-skilling', dan 'up-skilling' bagi pekerja," kata Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah di sela peresmian "Talent Corner" di Balai Latihan Kerja (BLK) Surakarta, Rabu.
Selain itu, dikatakannya, upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah, di antaranya optimalisasi pemagangan berbasis jabatan, peningkatan "soft skills", perubahan kurikulum dan metode yang berfokus pada "human digital online" menggunakan metode "blended training", serta kolaborasi dengan semua "stakeholders" terutama pelaku industri untuk menciptakan lulusan yang msesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
"Untuk makin memperkuat pelatihan vokasi sebagai program unggulan peningkatan kualitas SDM Indonesia, kami menjadikan program transformasi BLK sebagai salah satu lompatan besar yang dilaksanakan pada saat ini," katanya.
Ia mengatakan arah kebijakannya adalah mengubah secara total BLK sebagai balai pelatihan vokasi yang menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional.
"Oleh karena itu, yang menjadi perhatian, yaitu reformasi kelembagaan, redesain substansi pelatihan, revolusi SDM, revitalisasi fasilitas dan sarana prasarana, 'rebranding' BLK, dan 'relationship'," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pembinaan, Pelatihan, dan Produktivitas Kemenaker Budi Hartawan mengatakan di tahun 2021 BLK Surakarta memiliki target 1.304 paket pelatihan di mana satu paket terdiri dari 16 peserta pelatihan, dengan total 20.864 orang dilatih oleh BLK Surakarta.
"BLK Surakarta juga mengembangkan beberapa program, salah satunya desainer pakaian kreasi, diharapkan lulusan peserta akan menjadi lulusan desainer profesional. Di akhir mereka dapat menunjukkan karyanya dalam fashion show. Ini juga dibuka program barista jamu yang merupakan inovasi untuk menciptakan barista yang andal untuk meracik jamu," katanya.
Bahkan, dikatakannya, pada tahun ini BLK Surakarta juga melakukan kursus singkat bagi masyarakat Surakarta, tujuannya adalah untuk mempromosikan program di BLK selama satu hari saja sehingga masyarakat bisa langsung merasakan manfaatnya.
Sumber: www.antaranews.com
Ketenagakerjaan
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 10 Februari 2025
Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan berencana memberikan pelatihan vokasi bagi pekerja Giant yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dengan begitu, pekerja yang ter-PHK dapat meningkatkan atau alih keterampilan, sehingga dapat masuk kembali ke pasar kerja atau berwirausaha mandiri.
"Ibu Menaker sudah ada arahan kepada saya, Sekjen, dan Dirjen Bina Pelatihan (Binalatvoktas), untuk mengundang teman-teman pekerja mantan Giant, untuk mengikuti pelatihan di Balai-balai Latihan Kerja (BLK) Kemnaker,” kata Dirjen PHI dan Jamsos Kemnaker, Indah Anggoro Putri, melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker, Jumat (4/6/2021).
Dirjen Putri mengatakan, pihaknya telah memanggil manajemen PT Hero Supermarket, Tbk. Dari pertemuan, pihak manajemen PT Hero Supermarket akan berupaya menempatkan eks pekerja Giant ke unit usaha lain dari perusahaan tersebut.
"Namun nanti akan ada waktu tunggu dalam proses penempatan unit usaha lain tersebut. Oleh karananya, kita membekali mereka keterampilan sembari menunggu waktu tersebut," kata Dirjen Putri.
Dirjen Putri menjelaskan, pelatihan vokasi di BLK diperuntukan bagi angkatan kerja untuk membekali keterampilan (skilling), meningkatkan keterampilan (up skill), ataupun alih keterampilan (reskill).
"Harapannya eks pekerja Giant yang mengikuti pelatihan memiliki alternatif untuk mencari pekerjaan lain atau berwirausaha secara mandiri," jelasnya.
Dirjen Putri menambahkan, Kemnaker melalui Ditjen Binapenta dan PKK juga menyiapkan langkah alternatif bagi pekerja yang ter-PHK, yaitu Program Tenaga Kerja Mandiri (TKM).
"Ada arahan Ibu Menteri untuk merangkul para pekerja mantan dari Giant, walaupun mereka mendapatkan hak," tambah Dirjen Putri.
PT Hero Supermarket sendiri telah memutuskan menutup gerai Giant di seluruh Indonesia mulai Juli 2021. Kemnaker telah meminta pihak manajemen untuk memastikan para pekerja mendapatkan hak-haknya sesuai dengan ketentuan peraturan perudang-undangan.
Sumber: www.liputan6.com
Ketenagakerjaan
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 10 Februari 2025
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Ketenagakerjaan menjadikan program transformasi Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai salah satu lompatan besar yang dilaksanakan saat ini. Hal tersebut bertujuan utnuk memperkuat pelatihan vokasi sebagai program unggulan peningkaan kualitas SDM Indonesia.
"Arah kebijakan dari program transformasi BLK adalah mengubah secara total BLK sebagai Balai Pelatihan Vokasi yang menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional," kata Menaker Ida pada acara pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap I di BLK Ternate, Maluku Utara, Jumat (5/3/2021).
Dalam mensukseskan program tersebut, Kemnaker menjadikan agenda 6R sebagai perhatian utamanya. 6R yang dimaksud yaitu reformasi kelembagaan, desain ulang substansi pelatihan, revolusi SDM, reviltasisasi fasilitas dan sarana prasarana, rebranding BLK, dan relationship.
Sementara untuk mempersiapkan pelatihan vokasi dalam menghadapi proses transformasi ketenagakerjaan akibat pandemi dan revolusi industri 4.0, Kemnaker telah menyusun sejumlah kebijakan agar pelatihan vokasi sesuai dengan munculnya peluang usaha dan jenis pekerjaan baru di era pandemi.
Di antara kebijakan yang disusun adalah kebijakan Triple Skilling, yakni skilling, re-skilling, dan up-skilling bagi pekerja; optimalisasi pemagangan berbasis jabatan; peningkatan soft skills; perubahan kurikulum dan metode yang berfokus pada human digital online (menggunakan metode blended training); serta kolaborasi dengan semua stakeholders, terutama pelaku industri untuk menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Menurut Menaker Ida, sinergi dan kolaborasi antara BLK dan stakeholder, terutama dari dunia usaha dan industri sebagai pengguna tenaga kerja sangat penting. Sebab dengan dilakukannya sinergi, maka dapat dipastikan lulusan pelatihan telah sesuai dengan kebutuhan industri dan lebih mudah terserap.
Kata Menaker Ida, dunia usaha sebagai penyerap tenaga kerja yang memiliki peran besar dalam menentukan kompetensi yang dibutuhkan saat ini dan di masa depan agar proses link and match antara pendidikan dan dunia kerja bisa tercipta.
"Pada akhirnya, program pelatihan vokasi akan mengurangi biaya training dan investasi SDM bagi industri, sehingga tercipta hubungan yang saling menguntungkan antara BLK dan industri," ucapnya.
Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba sangat berharap bantuan pemerintah pusat dalam membangun SDM yang unggul di daerahnya, sehingga masyarakat Maluku Utara menjadi berdaya dan tidak tertinggal.
Dalam upaya menambah masyarakat yang dapat diberdayakan tersebut, ia pun menjanjikan akan menambah lahan untuk BLK Sofifi yang akan dihibahkankan ke Kemnaker, dari yang hanya sekitar 4, 8 hektar, kalau perlu bisa ditambah sampai 50 hektar.
"Sehingga ketersediaan dan kebutuhan tenaga kerja yang ada di Weda Bay, Maluku Utara dari sekitar 12 ribu orang ini akan ditambah menjadi 40 ribu orang," kata Abdul Gani. (*)
Sumber: www.tribunnews.com
Ketenagakerjaan
Dipublikasikan oleh Wafa Nailul Izza pada 10 Februari 2025
Merdeka.com - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meresmikan 1.014 Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di Ponpes Cipasung, Tasikmalaya. Peresmian ini diikuti perwakilan lembaga penerima bantuan sebanyak 50 orang secara luring dan 964 orang secara daring melalui video conference.
Dia menjelaskan, adanya BLK Komunitas diharapkan dapat memberikan bekal keterampilan teknis produksi atau keahlian vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja bagi komunitas, pekerja, dan masyarakat umum. Untuk itu, pihaknya telah mengalokasikan program dan anggaran untuk bantuan biaya operasional, serta bantuan program paket pelatihan vokasi.
"Di samping itu, Kemnaker juga menyiapkan program untuk melatih tenaga instruktur dan pengelola BLK Komunitas, agar mereka mampu mengelola BLK Komunitas dengan baik," kata Menaker Ida dalam acara Rembuk Nasional Vokasi dan Kewirausahaan serta peresmian BLK Komunitas Tahun 2020 di Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna, Tasikmalaya, Selasa (8/6).
Selain itu, Kemnaker juga telah mengembangkan program pelatihan vokasi di BLK Komunitas menjadi 23 kejuruan yakni kejuruan Teknik Otomotif; Teknik Pendingin (Refrigerasi); Teknik Las (Welding); Teknik Konstruksi Furniture dan Kriya Kayu (Woodworking); Teknik Perkapalan; Instalasi Infrastruktur Telekomunikasi; Elektronika; Teknik Informatika; Robotika; Multimedia; Desain Komunikasi Visual.
Kemudian, pengolahan Hasil Pertanian (Agroindustri); Pengolahan Hasil Perikanan (Fishery Industry); Kesenian; Seni Kriya (Kerajinan Tangan); Teknik Batik; Desain Mode dan Tekstil (Tata Busana); Tata Rias; Bahasa; Perhotelan; Kesehatan Tradisional; Seni Kuliner; dan Hubungan Industrial.
"Sinergitas antara Pemerintah dengan lembaga keagamaan, dunia industri, dan Serikat Pekerja/Serikat Buruh melalui program pembangunan BLK Komunitas ini diharapkan dapat menjadi tulang punggung dalam mencetak pekerja yang siap kerja," jelasnya.
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan, saat ini persaingan dunia sudah semakin ketat. Oleh karenanya, kecepatan, ketepatan, dan efisiensi harus dijadikan fondasi penting untuk bersaing, termasuk persaingan di sektor ketenagakerjaan.
"Tantangan nyata yang dihadapi adalah langkah- langkah strategis apa yang harus kita lakukan dalam menyiapkan SDM yang mampu menghadapi tantangan di masa depan yang diisi oleh teknologi digital seperti big data, artificial intelligence, internet of things," kata Ma'ruf Amin.
Salah satu upaya penyiapan SDM tersebut Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan telah membuat program BLK Komunitas sejak tahun 2017. Tujuannya adalah mendekatkan akses pelatihan vokasi kepada masyarakat, mencetak SDM unggul, dan memberikan bekal keterampilan dan kompetensi kerja.
"Alhamdulillah, pada tahun 2020, Kementerian Ketenagakerjaan telah membangun 1.014 BLK Komunitas, sehingga secara keseluruhan pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan telah berhasil mendirikan 2.127 BLK Komunitas yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia," ujarnya.
Menurutnya, agar pembangunan BLK Komunitas semakin relevan dengan tujuan pendiriannya, Wapres mendorong kejuruan pelatihan terus dikembangkan dengan menyesuaikan kebutuhan pasar kerja dan dunia industri (link and match).
Selain itu, pelatihan BLK Komunitas juga mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha dan membuka lapangan kerja baru. Sehingga pada akhirnya dapat menekan angka pengangguran dan memulihkan perekonomian nasional.
"Di tengah dinamika perkembangan dunia saat ini, peserta pelatihan di BLK Komunitas harus mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kecakapan akan hal ini nantinya akan berperan dalam menentukan kemajuan bangsa," pungkasnya.
Sumber: www.merdeka.com