Industri & Teknologi
Dipublikasikan oleh Anjas Mifta Huda pada 08 Oktober 2025
Dalam era industri modern yang penuh tekanan kompetitif, keandalan sistem manufaktur bukan lagi sekadar target, tapi kebutuhan mutlak. Mohd Safwan Ahmad Mohd Ibrahim Ansari dalam tesisnya berjudul “Hybrid Statistical and Deep Learning Models for Diagnosis and Prognosis in Manufacturing Systems” (Concordia University, 2020) mengangkat isu ini dari sisi yang lebih futuristik: bagaimana deep learning (DL) dan metode statistik bisa bekerja sama untuk membuat sistem prediksi dan diagnosis kerusakan yang jauh lebih akurat.
Tesis ini bukan sekadar teori. Ia menyatukan dua dunia yang sering terpisah — statistical process control (SPC) dan deep learning — untuk menghadirkan sistem yang bisa mendiagnosis dan memprediksi kegagalan mesin secara otomatis lewat data sensor dan visual (high-dimensional data). Dengan kata lain, penelitian ini menaruh otak AI di jantung mesin industri.
Motivasi dan Latar Belakang
Ansari memulai penelitiannya dengan melihat masalah klasik: kerusakan sistem industri yang mahal dan tidak terduga. Meskipun metode Preventive Maintenance (PM) sudah lama digunakan, sistem ini sering tidak efisien karena tidak mempertimbangkan data Condition Monitoring (CM) secara real-time.
Di sinilah konsep Condition-Based Maintenance (CBM) masuk. Dengan mengandalkan data sensor yang terus-menerus dikumpulkan, sistem dapat memutuskan kapan dan bagaimana perawatan dilakukan — bukan berdasarkan jadwal tetap, tetapi berdasarkan kondisi aktual mesin. Namun, CBM menimbulkan tantangan baru: data yang besar, kompleks, dan berdimensi tinggi.
Ansari menyoroti bahwa data semacam ini sulit diolah dengan metode statistik konvensional. Oleh karena itu, dia mengusulkan pendekatan hybrid, yaitu menggabungkan keandalan metode statistik dengan fleksibilitas dan kecerdasan deep learning.
Kerangka Penelitian: Diagnosis dan Prognosis Terintegrasi
Penelitian ini terbagi menjadi dua bagian besar:
Dua pendekatan ini saling melengkapi: yang satu fokus pada “kapan mesin akan rusak,” sedangkan yang lain fokus pada “apa yang sedang salah dengan prosesnya sekarang.”
Bagian I: Deep Learning untuk Prognosis – Prediksi Umur Mesin
Dataset NASA CMAPSS: Simulasi Nyata Mesin Turbofan
Penelitian ini memakai dataset CMAPSS (Commercial Modular Aero-Propulsion System Simulation) dari NASA, yang berisi data degradasi 100 mesin turbofan. Setiap mesin direkam melalui 21 sensor, menghasilkan data time-series berukuran besar yang menggambarkan bagaimana performa mesin berubah seiring waktu.
Langkah awal melibatkan:
Model Statistik: Time-Varying Cox’s Proportional Hazards Model (PHM)
Sebagai baseline, Ansari menerapkan model statistik Cox’s PHM — metode klasik yang digunakan untuk menghitung risiko kegagalan berdasarkan variabel yang diamati (covariates). Versi yang digunakan di sini adalah Time-Varying Cox Model, yang memungkinkan nilai variabel berubah terhadap waktu.
Namun, Ansari menemukan keterbatasan signifikan:
Model Deep Learning: FFNN Non-Proportional Cox-Time Model
Untuk mengatasi kekurangan model statistik, ia memperkenalkan model Feed Forward Neural Network (FFNN) Cox-Time, yaitu versi deep learning dari model Cox yang tidak memerlukan asumsi proporsionalitas.
Ciri khas model ini:
Hasil dan Evaluasi
Dalam eksperimen pada dataset FD001 dan FD004, hasil dibandingkan antara model statistik dan DL:
Temuan penting: model deep learning mampu menangkap hubungan kompleks antar sensor yang tidak bisa dilakukan oleh model statistik.
Analisis Praktis
Secara praktis, hasil ini menunjukkan bahwa:
Kritik dan Refleksi
Meski menjanjikan, model FFNN Cox-Time punya keterbatasan:
Namun secara keseluruhan, integrasi deep learning ke dalam analisis survival membuka jalan baru bagi maintenance yang otonom dan cerdas.
Bagian II: Deep Learning untuk Diagnosis – Monitoring Visual dan Statistik
Masalah: Monitoring Visual dalam Proses Manufaktur
Di bagian kedua, Ansari beralih ke diagnosis visual, di mana sistem harus mendeteksi anomali dari image sequence atau video manufaktur secara otomatis.
Permasalahan utamanya:
Solusi: Hybrid Fast R-CNN + EWMA
Ansari mengusulkan pendekatan hybrid, menggabungkan dua hal:
Metodologi Eksperimen
Langkah-langkah sistem hybrid ini meliputi:
Hasil Eksperimen
Dalam uji tiga skenario simulasi visual:
Makna Praktis di Dunia Industri
Pendekatan ini membuka peluang besar untuk “visual SPC” (Statistical Process Control berbasis penglihatan mesin).
Beberapa aplikasinya:
Dengan sistem hybrid ini, operator tidak perlu lagi memantau ribuan frame video manual. Sistem akan otomatis memberi sinyal saat ada indikasi anomali.
Kelebihan dan Kontribusi Penelitian
Penelitian Ansari membawa tiga kontribusi besar:
Kritik Akademik dan Refleksi Aplikatif
1. Tantangan Interpretabilitas
Kelemahan umum dari model deep learning — termasuk yang digunakan di sini — adalah kesulitan dalam menjelaskan alasan prediksi. Dalam konteks industri yang sensitif terhadap risiko, interpretabilitas tetap penting untuk validasi keputusan.
2. Ketergantungan pada Data Berkualitas Tinggi
Dataset NASA CMAPSS memang ideal, tetapi di dunia nyata, data sensor sering tidak lengkap, bervariasi, atau rusak. Model yang sama mungkin memerlukan preprocessing pipeline lebih rumit di lingkungan industri.
3. Integrasi ke Sistem Nyata
Meski hasil simulasi menjanjikan, implementasi pada production line sesungguhnya memerlukan integrasi perangkat keras, sensor, dan sistem SCADA yang tidak dijelaskan secara mendalam dalam penelitian ini.
Namun demikian, karya ini tetap menjadi fondasi kuat untuk arah baru predictive maintenance dan visual quality control.
Kesimpulan: Jalan Menuju Industri Otonom dan Adaptif
Tesis ini membuktikan bahwa masa depan pemeliharaan dan kontrol kualitas bukan lagi sekadar statistik dan sensor, tapi AI yang berpikir layaknya teknisi berpengalaman.
Dari model survival berbasis deep learning hingga kontrol visual otomatis, penelitian Ansari menunjukkan:
Dengan kata lain, penelitian ini menutup kesenjangan antara teori statistik lama dan kecerdasan buatan modern — dan membuka pintu menuju era pabrik yang benar-benar “berpikir.”
Sumber Asli Paper:
Ansari, M. S. A. M. I. (2020). Hybrid Statistical and Deep Learning Models for Diagnosis and Prognosis in Manufacturing Systems.
Concordia University, Montreal, Quebec, Canada.
https://spectrum.library.concordia.ca/id/eprint/987654/