Inovasi Prepreg Ramie Fiber Reinforced (RFR)-PolyLactic Acid (PLA): Solusi Ramah Lingkungan dalam Industri Material Komposit di Indonesia

Dipublikasikan oleh Cindy Aulia Alfariyani

23 April 2024, 18.14

Sumber: pinterest.com

Guru Besar Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Prof. Tresna Priyana Soemardi, S.E., M.Sc., IPU ASEAN-Eng menjadi yang pertama di Indonesia yang mengembangkan material Pre-Impregnated (Prepreg) yang ramah lingkungan yang disebut dengan Ramie Fiber Reinforced (RFR)-PolyLatctic Acid (PLA). Inovasi ini merupakan hasil kolaborasi dengan Laboratorium Komposit Université Paris Nanterre, Ville DAvray, Paris, Perancis dengan Laboratorium Sub Lab Desain Mekanik, Biomekanik dan Komposit, Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.

Prepreg adalah material komposit setengah jadi yang biasa digunakan dalam pembuatan material, terdiri dari matriks polimer alami (PLA) dan serat penguat alami dari pohon rami. Mulai tahun 2020, penelitian ini dihadirkan sebagai solusi atas kebutuhan komoditas pasar Prepreg konvensional yang umumnya menggunakan serat sintetis seperti karbon, kaca, dan Kevlar. "Dibandingkan dengan Prepreg yang menggunakan serat sintetis, Prepreg RFR-PLA memiliki harga yang lebih terjangkau, ramah lingkungan, ringan, dan emisi yang lebih rendah," ujar Prof. Keunggulan Prepreg merupakan hasil inovasi Prof. Tresna terletak pada penggunaan serat rami lokal sebagai bahan baku utamanya.

Sejak akhir tahun 2023, Prof. Tresna dan mahasiswa program doktoralnya, Ardy Lololau, Herry Purnomo dan Mustasyar telah berkolaborasi dengan para petani rami di Jawa Barat di bawah pengawasan Balai Besar Tekstil. Kolaborasi ini bertujuan untuk memproduksi serat rami menjadi benang dan kain, memberdayakan petani lokal, dan meningkatkan nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri.

Serat rami lokal ini kemudian dibawa ke Prancis untuk diteliti lebih lanjut di Laboratorium Komposit bersama Prof. Olivier Polit, Wakil Rektor Université Paris Nanterre dan Kepala Laboratorium Elektronika, Mekanika, dan Magnet. Tresna mengatakan, "Penemuan orisinil ini telah melalui serangkaian proses penelitian yang panjang sejak tahun 2000. Kami terus melakukan uji coba dari berbagai aspek, mulai dari komposisi, peralatan, proses, dan temperatur untuk mendapatkan versi prototipe yang terbaik. Prototipe Prepreg yang sedang dikembangkan saat ini telah mencapai versi Delta (𝛿)."

Guru Besar bidang Desain dan Konstruksi Mekanik dan Mekanika Terapan Bahan Komposit ini juga mengatakan bahwa pada tahap pengujian dengan beban multiaksial, prototipe ini menunjukkan hasil yang memuaskan dengan kekuatan 60-80 megapascal (MPa) pada sudut 0° dan 20-40 MPa pada sudut 90°. Selain itu, tidak ada perbedaan yang signifikan antara serat rami impor dan lokal. Uji coba ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan Prepreg RFR-PLA dengan proses pembuatan yang optimal, yaitu kemudahan proses produksi dalam skala industri.

Saat ini, paten hak cipta RFR-PLA sedang diajukan melalui Direktorat Inovasi dan Science Techno Park (DISTP) UI.  Setelah bahan ini berhasil memenuhi standar pengujian, bahan ini akan diaplikasikan pada bodi dan interior otomotif. Saat ini mulai diterapkan pada model struktural dan bodi pesawat terbang serta berpotensi untuk digunakan pada kapal penangkap ikan. RFR-PLA terutama akan digunakan pada bodi dan struktur otomotif serta bagian yang berputar, yang merupakan bagian terberat dari komponen otomotif karena penggunaan komposit dapat mengurangi berat kendaraan hingga 20-30 persen. Bahan ini juga dapat diaplikasikan pada peralatan rumah tangga.

Inovasi ini diperkuat melalui Séjour Scientifique de Haut Niveau (SSHN), sebuah program beasiswa kolaborasi penelitian ilmiah tingkat tinggi yang dipimpin oleh Prof. Pada November 2023 hingga Januari 2024, Prof. Tresna datang ke Université Paris Nanterre untuk melakukan penelitian dalam rangka program SSHN. Prof. Tresna mengungkapkan bahwa program ini sangat membantu penelitiannya dalam menghasilkan kebutuhan akan proses manufaktur polimerisasi yang canggih.

Tresna mengatakan bahwa di Indonesia, penelitian mengenai material ini masih tergolong jarang dilakukan, sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan penelitian baik dari segi peralatan maupun sumber daya manusia. Adanya program beasiswa kerjasama ini sangat membantu dalam mengelaborasi kinerja Prepreg yang sedang dikembangkan, terutama untuk eksperimen pembebanan statis dan fatik multiaxial.

Heri Hermansyah, ST, M.Eng, IPU sangat mengapresiasi terciptanya inovasi RFR-PLA ini. Beliau mengatakan, "Kolaborasi antara UI dan Université Paris Nanterre dalam pengembangan Prepreg memungkinkan Prof. Tresna untuk mengakses fasilitas penelitian yang canggih dan berkolaborasi dengan para ahli di bidangnya. Hal ini juga menunjukkan komitmen UI dalam menjalin kolaborasi internasional dengan universitas-universitas terkemuka di dunia serta membuka peluang untuk transfer teknologi dan pengembangan riset lebih lanjut.

Hasil penelitian kolaborasi ini akan dipublikasikan dengan judul "Studi Eksperimental Perilaku Mekanik dan Kerusakan Komposit Prepreg Alami Berpenguat Serat Rami Berpenguat Poly Lattice-Acid di Bawah Pembebanan Multiaxial Menggunakan Fixture Arcan yang Dimodifikasi." Kedepannya, Prof. Tresna juga akan menerbitkan buku yang berjudul Perkembangan Komposit Alam dan Pemanfaatannya dalam Kehidupan Manusia dan Industri Maju, berkolaborasi dengan Prof.

Disadur dari: www.ui.ac.id