Inovasi Literasi Keuangan Anak, Situs web "Pencarian Koin” Juarai Kompetisi Mahasiswa Teknik Informatika ITB

Dipublikasikan oleh Nurul Aeni Azizah Sari

10 Mei 2024, 20.07

Sumber: itb.ac.id

BANDUNG, itb.ac.id - Prestasi gemilang berhasil diraih oleh tim mahasiswa ITB pada ajang Web Developer Competition 2023. Tim ini terdiri dari 5 mahasiswa teknik informatika ITB, yaitu Michael Leon Putra Widhi, Austin Gabriel Pardosi, Nathan Tenka, Margaretha Olivia Haryono, dan Salomo Reinhart Gregory Manalu.

WEBDEV COMP 2023 merupakan kompetisi berskala nasional yang diselenggarakan oleh Himpunan mahasiswa teknik informatika Universitas Padjadjaran, sebagai bagian dari rangkaian acara Informatics Festival (IFest) 2023. Dalam acara ini, para peserta berpartisipasi dalam membuat website yang kreatif dan inovatif.

Dengan tema “Empowering Finance for a Prosperous Future”, kompetisi ini mengajak para peserta untuk menciptakan solusi inovatif untuk meningkatkan dunia keuangan dan akan memberdayakan individu dan masyarakat. Tim ini berhasil meraih juara 2 dengan mengembangkan website bernama “pencarian koin”, yang merupakan website pembelajaran untuk meningkatkan literasi keuangan anak-anak. Website ini dapat membantu anak-anak untuk mulai menabung dan memiliki perencanaan keuangan yang baik.

Salah satu anggota tim, Austin Gabriel Pardosi, mengatakan bahwa proses dan perjuangan dalam meraih prestasi ini penuh dengan lika-liku dan momen-momen yang tidak terduga. “Awalnya kami sempat bingung memilih antara mengikuti kompetisi atau fokus pada aspek akademis. Setiap anggota tim memiliki keunikan dan keahlian masing-masing, sehingga kami memutuskan untuk memanfaatkan kelebihan masing-masing,” ujar Austin kepada reporter tim Humas ITB, Rabu (10/1/2024).

Selama proses pengerjaan pembuatan web, mereka bergantian menjalani peran utama pada tahapan-tahapan tertentu. Ketika H-1 tenggat waktu pengumpulan prototipe semakin dekat, mereka dihadapkan pada tantangan besar karena prototipe yang telah dibuat masih jauh dari kata sempurna. Namun, melalui kerja sama tim yang solid, mereka berhasil melakukan perbaikan berulang kali hingga mencapai hasil yang memuaskan.

“Proses produksi tidak selalu mulus, kami mengalami beberapa kendala, termasuk kesulitan dalam mengimplementasikan Supabase,” lanjut Austin. Namun, setelah melewati fase tersebut, proyek yang mereka buat sudah mendekati bentuk yang diinginkan dan menunjukkan kemajuan yang signifikan.

Michael Leon mengungkapkan bahwa tim mereka sempat mengalami kendala pada saat proses deployment ketika menggunakan Vercel atau penyedia layanan hosting. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa masalah tersebut terkait dengan kebijakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). “Meski sempat khawatir, kami bekerja sama untuk mencari solusi, dan akhirnya berhasil mengatasi kendala tersebut,” kata Leon.

Semua kerja keras mereka akhirnya terbayar saat tim ini diumumkan sebagai juara 2 pada malam penganugerahan yang diselenggarakan Senin, (20/11/2023), di Gedung Graha Sanusi, UNPAD. Anggota tim lainnya, Margaretha Olivia Haryono menambahkan bahwa semua perjalanan yang mereka lalui bukan hanya sekedar rangkaian acara, tetapi juga pengalaman berharga yang mengajarkan mereka tentang pentingnya kerja sama, ketangguhan dalam menghadapi tantangan, dan kesabaran. “Prestasi yang kami raih ini menjadi lebih bermakna karena semua usaha dan cerita di baliknya,” ujar Olivia.

“Menerima penghargaan ini memberikan kebahagiaan yang luar biasa bagi saya. Meskipun perjalanan menuju pencapaian ini penuh dengan deadline yang menantang dan tuntutan akademis yang cukup berat, namun keberhasilan yang kami raih membuat semua usaha dan komitmen tersebut terasa sangat berharga,” lanjut Olivia.

Di sisi lain, Nathan Tenka mengakui bahwa kesan yang paling mendalam adalah perasaan lega dan puas setelah melihat hasil kerja keras tim. Segala kesulitan dan tekanan selama menjalani semester 5 yang padat menjadi sesuatu yang membentuk dan memotivasi mereka untuk terus berusaha. “Prestasi ini menjadi bukti bahwa kita bisa melewati semua tantangan selama kita bekerja sama dan berusaha sebaik mungkin,” ujarnya.

Kompetisi ini juga mengajarkan mereka akan pentingnya manajemen waktu. Dalam kondisi tenggat waktu yang ketat, manajemen waktu adalah kunci keberhasilan. Komunikasi dalam tim juga sangat penting, kekompakan dalam tim membuat mereka bisa saling mendukung dan menyelesaikan masalah bersama. “Walaupun tidak selalu mulus, pengalaman ini mengajarkan kami bahwa komunikasi yang baik dapat mengatasi kendala yang mungkin muncul,” lanjut Nathan.

Selain itu, Solomon mengatakan bahwa ketika mereka melibatkan diri dalam sebuah kompetisi, mereka belajar bahwa pentingnya memahami posisi kita di antara teman-teman di lapangan adalah kesempatan emas untuk pertumbuhan pribadi dan profesional. Ia juga mengakui bahwa ini adalah momen yang unik untuk menguji dan meningkatkan kemampuannya. Solomon berpesan kepada mahasiswa lain untuk terus mencoba hal-hal baru, terutama selama masa kuliah. “Karena pencapaian dan pengalaman berharga seperti ini dapat menjadi bagian dari perjalanan kita menuju kesuksesan,” ujarnya.

Reporter : Satria Octavianus Nababan (Teknik Informatika, 2021)
Penerjemah Ayesha Lativa Mafaza (Teknologi Pascapanen, 2021)

Disadur dari: itb.ac.id