Inovasi IoT: Sistem Penyadapan Karet Otomatis Meningkatkan Kualitas Panen dan Kesejahteraan Petani Karet di Indonesia

Dipublikasikan oleh Cindy Aulia Alfariyani

17 Mei 2024, 07.20

ftmd.itb.ac.id

Tim mahasiswa Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) berhasil mengembangkan sistem penyadapan karet otomatis berbasis Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan kualitas hasil panen karet di Indonesia. Tim yang dibentuk untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa - Karya Inovatif (PKM-KI) ini beranggotakan empat orang, yaitu Yuman Satriadi (Teknik Dirgantara '20) sebagai ketua tim, Pande Nyoman Dharmayasa Sugiana (Teknik Mesin '20), Muhammad Rafiuddin Rasyid (Teknik Mesin '20), dan Muhammad Hilmi Fawwaz (Teknik Telekomunikasi '20, STEI ITB).

Di bawah bimbingan Dr. Aditianto Ramelan dan dengan pendanaan dari Belmawa, inovasi tim ini berhasil meraih juara 1 (setara dengan emas) dalam kategori presentasi pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (P;'p'

IMNAS) ke-35 yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Malang pada tanggal 29 November hingga 4 Desember 2022. 

Ide proyek, Sistem Penyadapan Karet Otomatis, berasal dari ketua tim, Yuman Satriadi, yang menyadari potensi untuk meningkatkan sumber daya petani karet dengan meningkatkan proses penyadapan karet. Tim menemukan bahwa harga karet di Indonesia cenderung rendah karena sebagian besar petani masih menggunakan metode penyadapan konvensional yang tidak sesuai dengan waktu yang optimal, sehingga menghasilkan produksi karet yang berkualitas rendah. 

Untuk mengatasi hal tersebut, tim PKM-KI mengembangkan alat penyadap karet otomatis yang dilengkapi dengan mekanisme pemilahan kualitas karet. Alat ini dirancang dengan ketebalan pemotongan yang presisi untuk memenuhi standar kualitas karet yang baik. Dalam pengujiannya, alat ini terbukti lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan metode penyadapan konvensional yang masih banyak digunakan oleh petani.

Selain itu, inovasi ini menggabungkan teknologi IoT yang memungkinkan petani untuk memantau kondisi pohon karet secara real-time, sehingga mereka dapat dengan mudah dan efisien menentukan waktu penyadapan yang tepat. 

Dalam proyek ini, mereka memanfaatkan mikrokontroler dan logam untuk menciptakan alat yang membantu transportasi pohon karet. Mereka melakukan berbagai percobaan untuk menguji desain dan sistem yang mereka kembangkan. 

Tantangan terbesar yang mereka hadapi adalah terkait dengan pengujian, mengingat jarak yang cukup jauh antara tempat pengujian dan tempat tinggal mereka. Namun, Dr. Aditianto Ramelan memberikan bimbingan dan dukungan untuk mengatasi kendala ini. 

Setelah mengatasi berbagai tantangan dan melakukan perbaikan, alat yang dikembangkan relatif terjangkau dan sangat efektif dalam meningkatkan pendapatan petani. Selain itu, alat ini mudah diproduksi dalam skala industri, dengan desain sistem yang disederhanakan. Inovasi ini memiliki potensi untuk memberikan kontribusi yang besar bagi industri karet Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan petani karet.

Disadur dari: ftmd.itb.ac.id