Indonesia Bekerja Sama dengan Korea Selatan untuk Mengembangkan Penelitian dan Inovasi

Dipublikasikan oleh Nurul Aeni Azizah Sari

07 Mei 2024, 09.54

Sumber: en.antaranews.com

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menjalin kerja sama dengan Korea Industry Intelligence Association (KOIIA) untuk mempercepat transformasi ekonomi melalui kemitraan berbasis inovasi.Indonesia tengah fokus pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 dengan target pencapaian produk domestik bruto (PDB) terbesar kelima di dunia, menurut pernyataan dari kementerian tersebut pada Rabu.

Salah satu sektor yang menjadi fokus transformasi ekonomi Indonesia untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 adalah sektor manufaktur, di mana peran industri manufaktur sangat krusial, menurut pernyataan tersebut

Secara umum, kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat agenda transformasi ekonomi Indonesia, terutama dalam tiga aspek: pembangunan ekonomi yang inovatif, riset dan inovasi sebagai dasar kegiatan ekonomi, serta kegiatan bersama dalam alih teknologi dan keahlian.

Secara khusus, kerja sama ini mendorong pengembangan ekonomi biru dan sektor manufaktur melalui kerja sama dalam ekosistem riset dan inovasi, komersialisasi riset, dan inovasi industri. Dalam RPJPN 2025-2045, Indonesia menargetkan kontribusi sektor manufaktur terhadap PDB mencapai 28 persen. Sektor ekonomi biru yang memanfaatkan sumber daya alam kelautan diproyeksikan dapat meningkatkan kontribusinya terhadap PDB dari 7,92 persen di tahun 2022 menjadi 15 persen di tahun 2045.

Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan dan mendorong transformasi ekonomi nasional sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. Wakil Ketua KOIIA Kim Tae Hwan menyatakan bahwa asosiasinya akan berperan dalam mendukung peningkatan nilai tambah produk industri Indonesia melalui optimalisasi teknologi digital, seperti internet of things (IoT), big data, dan artificial intelligence (AI).

“Tanpa inovasi teknologi, sektor industri tidak akan memiliki daya saing dan nilai tambah yang tinggi,” ujarnya. KOIIA merupakan asosiasi yang berada di bawah Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan. Asosiasi ini didirikan pada bulan Agustus 2015 dan memiliki sekitar 400 perusahaan anggota. Asosiasi ini menjalankan berbagai proyek untuk mendorong transformasi digital di beberapa sektor industri.

Disadur dari: en.antaranews.com