Gresik Merajut Sejarah: Dibangun Pabrik Pengolahan Tembaga Terbesar di Dunia

Dipublikasikan oleh Jovita Aurelia Sugihardja

24 April 2024, 11.43

Sumber: tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Freeport Indonesia tengah melakukan pembangunan pabrik peleburan dan pengolahan tembaga. Pabrik yang terletak di Kabupaten Gresik, Jawa Timur ini bakal menjadi yang terbesar di dunia. Hal tersebut diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara peletakan batu pertama atau groundbreaking smelter Freeport pada Selasa (12/10/2021).

"Smelter yang akan dibangun ini dengan desain single line, terbesar di dunia karena mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun," ungkapnya. Ia menjelaskan, dari kemampuan pengolahan 1,7 juta ton tersebut, smelter ini juga akan menghasilkan 480.000 ton logam tembaga. Jokowi menilai, ini potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan Indonesia.

“Bisa bayangkan 1,7 juta ton, itu kalau dinaikkan truk yang kecil itu, yang bisa mengangkut 3-4 ton berarti berapa truk yang akan berjejer di sini. Itu berarti akan ada 600.000 truk berjejer, bayangkan. Ini gede sekali,” katanya.

Jokowi pun berharap, dengan kehadiran smelter Freeport di dalam negeri, maka akan semakin memperkuat hilirisasi industri tembaga. Oleh sebab itu, ia ingin langkah pembangunan smelter ini diikuti oleh seluruh perusahaan tambang. Dengan demikian, ke depannya Indonesia tak lagi mengekspor hasil tambang berbentuk barang mentah atau raw material, melainkan yang sudah bernilai tambah karena lebih dahulu diolah di dalam negeri.

“Ini akan memberikan nilai tambah bagi negara, artinya memberikan income (pemasukan) yang lebih tinggi pada negara.

Kemudian juga menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan," ungkap dia. Terkait serapan tenaga kerja, Jokowi mengatakan, setidaknya dalam masa konstruksi pembangunan smelter Freeport akan melibatkan 40.000 pekerja.

"Artinya lapangan pekerjaan akan terbuka banyak sekali di Kabupaten Gresik dan di Provinsi Jawa Timur. Belum lagi nanti, kalau sudah beroperasi,” ujarnya. (Yohana Artha Uly)

Sumber: www.tribunnews.com