Danau Hias Crown Golf, yang terletak di kawasan pemukiman Cluster Crown Golf, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, berfungsi sebagai elemen estetika sekaligus penampung limpasan air hujan dan pengatur hidrodinamika untuk mencegah banjir. Namun, aktivitas antropogenik di sekitar danau ini berpotensi memasukkan limbah yang dapat meningkatkan konsentrasi nutrien, khususnya nitrogen (N) dan fosfor (P), yang berimplikasi pada penurunan kualitas air dan fungsi ekologis danau. Penelitian oleh Widigdo et al. (2020) bertujuan mengevaluasi kualitas air Danau Hias Crown Golf berdasarkan kandungan nutrien N dan P selama satu tahun pengamatan dari September 2018 hingga Agustus 2019 di empat titik pengamatan.
Pengambilan sampel dilakukan setiap bulan di empat stasiun yang tersebar di danau, dengan Stasiun 1 sebagai inlet penghubung dengan danau lain, Stasiun 2 dan 3 di bagian tengah danau, dan Stasiun 4 di dekat saluran air Cluster Crown Golf. Parameter utama yang diukur meliputi nitrogen total, amonia, nitrit, nitrat, fosfat total, dan ortofosfat, serta parameter fisik seperti suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas, dan kedalaman. Analisis laboratorium mengikuti standar APHA (2017). Data curah hujan diperoleh dari BMKG untuk menentukan musim hujan dan kemarau, yang berpengaruh pada fluktuasi nutrien. Evaluasi kualitas air dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan baku mutu kelas II sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 serta menggunakan Water Quality Index (WQI) dan Indeks Pencemaran (IP) berbasis kandungan N dan P.
Hasil Penelitian
Kondisi Fisik dan Kimia Air
Suhu air berkisar antara 27,6 hingga 32,3°C, masih dalam batas deviasi ±3°C dari standar baku mutu. pH air berada di rentang 7,0 hingga 8,4, menunjukkan kondisi netral hingga sedikit basa yang sesuai standar kelas II (6–9). Oksigen terlarut (DO) menunjukkan variasi yang cukup besar, dari 0,9 hingga 9,2 mg/L, dengan nilai terendah di Stasiun 4 yang rata-rata hanya 3,2 mg/L, mengindikasikan potensi stres oksigen bagi biota air di lokasi tersebut. Kedalaman danau berkisar antara 77 hingga 120 cm, dan salinitas rendah antara 0,3 hingga 0,9 o/oo.
Fluktuasi Nutrien Nitrogen dan Fosfor
Konsentrasi nitrogen total selama pengamatan relatif stabil dengan fluktuasi rendah, namun amonia menunjukkan variasi yang lebih besar, terutama di Stasiun 4 yang cenderung memiliki konsentrasi amonia tertinggi hingga 6,23 mg/L. Nitrit dan nitrat cenderung lebih rendah saat musim hujan dibandingkan musim kemarau, dengan nitrit mencapai maksimum 1,91 mg/L dan nitrat hingga 2,20 mg/L. Fosfat total berkisar antara 0,26 hingga 1,33 mg/L, melebihi baku mutu 0,2 mg/L, terutama di Stasiun 4 yang juga menunjukkan konsentrasi ortofosfat tertinggi hingga 0,65 mg/L. Kenaikan fosfat ini diduga berasal dari limbah domestik seperti deterjen dan hasil dekomposisi bahan organik.
Rasio Nitrogen terhadap Fosfor (N/P)
Rasio N/P rata-rata yang ditemukan sangat tinggi, yaitu 51:1, jauh melampaui rasio ideal 16:1 yang dibutuhkan untuk pertumbuhan fitoplankton metabolisme normal. Rasio tinggi ini menunjukkan bahwa fosfor menjadi faktor pembatas utama pertumbuhan fitoplankton di danau ini. Konsentrasi fosfat yang melebihi kebutuhan fitoplankton berpotensi memicu blooming fitoplankton yang berlebihan dan menyebabkan eutrofikasi.
Tingkat Pencemaran Berdasarkan WQI dan IP
Berdasarkan Water Quality Index (WQI), tingkat pencemaran Danau Hias Crown Golf bervariasi dari sedang hingga buruk selama periode pengamatan, sedangkan Indeks Pencemaran (IP) menunjukkan kondisi dari cemar ringan hingga cemar sedang. Nilai WQI terendah tercatat pada bulan Oktober 2018 dengan nilai 37,27–48,18 (kategori buruk), sementara nilai tertinggi pada Agustus 2019 mencapai 50,00–70,00 (kategori sedang-buruk). IP berkisar antara 4,53 hingga 7,69, menandakan pencemaran yang signifikan terutama akibat tingginya konsentrasi nutrien N dan P.
Studi Kasus: Dampak Limbah Domestik di Stasiun 4
Stasiun 4, yang terletak dekat saluran air Cluster Crown Golf, menunjukkan konsentrasi nitrogen total dan amonia tertinggi dibandingkan stasiun lain. Hal ini diduga kuat berasal dari limbah domestik yang langsung dibuang ke danau melalui saluran pembuangan ilegal meskipun sudah tersedia Sewage Treatment Plant (STP) di perumahan tersebut. Limbah rumah tangga seperti air cucian, limbah dapur, dan feses manusia mengandung nitrogen dan fosfor dalam jumlah signifikan, yang berkontribusi pada peningkatan nutrien di perairan. Kondisi oksigen terlarut yang rendah di stasiun ini juga menghambat proses nitrifikasi, sehingga amonia menumpuk dan memperburuk kualitas air.
Analisis dan Diskusi
Kondisi nutrien yang tinggi, khususnya fosfor dan amonia, menunjukkan bahwa Danau Hias Crown Golf telah mengalami proses eutrofikasi yang dapat mengganggu fungsi ekologis dan estetika danau. Warna air yang cenderung hijau kecoklatan mengindikasikan dominasi fitoplankton kelas Bacillariophyceae (diatom), yang dapat menurunkan kualitas air dan mengancam keberagaman biota air.
Fenomena fluktuasi nutrien yang lebih rendah pada musim hujan dibanding kemarau disebabkan oleh pengenceran akibat curah hujan tinggi, sementara musim kemarau yang lebih panjang menyebabkan akumulasi nutrien lebih tinggi. Hal ini konsisten dengan penelitian lain yang menunjukkan pengaruh musim terhadap konsentrasi nutrien di perairan dangkal.
Meskipun kualitas air secara umum masih memenuhi baku mutu kelas II untuk kegiatan rekreasi, tingginya rasio N/P dan nilai indeks pencemaran mengindikasikan potensi risiko ekologis yang perlu ditangani segera. Penemuan saluran pembuangan limbah ilegal yang masih aktif menjadi sumber utama pencemaran dan perlu penertiban oleh pengelola dan pemerintah setempat.
Nilai Tambah dan Kaitan dengan Tren Industri
Penelitian ini relevan dengan tren pengelolaan kualitas air di kawasan urban yang semakin menuntut pengendalian pencemaran nutrien sebagai upaya mencegah eutrofikasi dan menjaga fungsi ekosistem perairan buatan. Pengelolaan limbah domestik yang efektif, peningkatan kapasitas dan kualitas STP, serta edukasi masyarakat tentang dampak pembuangan limbah sembarangan menjadi kunci keberhasilan.
Selain itu, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi penting bagi pengembang perumahan dan pengelola danau hias di kawasan urban lain dalam mengimplementasikan sistem pengelolaan air limbah terpadu dan pengawasan kualitas air secara berkala.
Kesimpulan
- Kualitas air Danau Hias Crown Golf secara umum masih memenuhi baku mutu kelas II untuk kegiatan rekreasi perairan.
- Konsentrasi nitrogen total dan fosfor total cenderung stabil, namun amonia, nitrit, nitrat, dan ortofosfat menunjukkan fluktuasi musiman, dengan nilai lebih rendah pada musim hujan.
- Rasio N/P yang sangat tinggi (51:1) menandakan fosfor sebagai faktor pembatas pertumbuhan fitoplankton dan potensi eutrofikasi.
- Tingkat pencemaran berdasarkan WQI dan IP menunjukkan kondisi sedang hingga buruk, dengan sumber pencemaran utama dari limbah domestik ilegal.
- Pengelolaan limbah yang lebih baik dan penertiban saluran pembuangan limbah ilegal sangat diperlukan untuk menjaga kualitas dan fungsi ekologis danau.
Sumber:
Widigdo, B., Hariyadi, S., Iswantari, A., & Pangaribuan, A. (2020). Evaluasi kualitas air Danau Hias Crown Golf, Jakarta Utara berdasarkan kandungan N dan P. Habitus Aquatica, 1(2), 28–37. ISSN 2721-1525.