Mengapa Temuan Ini Penting untuk Kebijakan?
Evaluasi dampak proyek jalan Fufulso–Sawla yang didanai oleh African Development Bank (AfDB) menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur transportasi memiliki efek sosial ekonomi yang luas. Jalan sepanjang 147 km ini tidak hanya meningkatkan konektivitas antarwilayah di Ghana bagian utara, tetapi juga memperkuat akses masyarakat terhadap pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi.
Hasil studi menunjukkan penurunan waktu tempuh rata-rata hingga 50%, peningkatan aktivitas ekonomi lokal, serta pertumbuhan usaha kecil di sepanjang koridor jalan. Lebih dari 200.000 penduduk di wilayah Northern Region kini memiliki akses lebih baik ke pasar dan layanan publik.
Temuan ini penting bagi kebijakan publik di negara berkembang termasuk Indonesia, di mana proyek-proyek jalan nasional seperti Trans Kalimantan dan Trans Papua sebaiknya dirancang dengan pendekatan multidimensional yang mengukur kesejahteraan sosial, bukan hanya output fisik. Pelatihan seperti Pembangunan Infrastruktur dan Pelestarian Lingkungan Hidup dapat menjadi sarana penguatan kapasitas bagi aparatur perencana dalam menimbang aspek keberlanjutan dan dampak sosial.
Implementasi di Lapangan: Dampak, Hambatan, dan Peluang
Dampak positif:
-
Peningkatan mobilitas masyarakat dan pengurangan isolasi wilayah.
-
Kenaikan volume perdagangan dan akses pasar bagi petani lokal.
-
Meningkatnya kehadiran sekolah dan akses kesehatan di wilayah terpencil.
-
Terbukanya peluang investasi dan pariwisata di sepanjang rute.
Hambatan yang ditemukan:
-
Kurangnya pemeliharaan rutin menyebabkan sebagian ruas cepat rusak.
-
Terbatasnya koordinasi antarinstansi dalam pengawasan proyek.
-
Minimnya partisipasi masyarakat dalam evaluasi dampak sosial.
Peluang:
Dengan dukungan kebijakan berkelanjutan dan digitalisasi data proyek, sistem monitoring sosial-ekonomi dapat diintegrasikan sejak tahap perencanaan. Ini memungkinkan pemerintah menilai secara real-time manfaat proyek terhadap indikator kesejahteraan.
5 Rekomendasi Kebijakan Praktis
-
Integrasikan Analisis Dampak Sosial dan Ekonomi: Setiap proyek infrastruktur harus mencakup evaluasi sosial-ekonomi yang sistematis untuk mengukur manfaat riil bagi masyarakat.
-
Perkuat Sistem Pemeliharaan Jalan: Libatkan masyarakat lokal dalam skema community-based maintenance untuk menjaga kualitas jalan secara berkelanjutan.
-
Dorong Partisipasi Publik dalam Perencanaan Proyek: Pelibatan komunitas sejak tahap desain meningkatkan rasa memiliki dan efektivitas penggunaan jalan.
-
Bangun Data Dashboard Infrastruktur Nasional: Sistem berbasis GIS dan data terbuka memungkinkan pemantauan kondisi jalan, akses layanan, dan dampak sosial.
-
Kembangkan Kemitraan Publik–Swasta: Skema PPP (Public–Private Partnership) dapat mempercepat pembiayaan dan memastikan keberlanjutan proyek.
Kritik terhadap Potensi Kegagalan Kebijakan
Kebijakan infrastruktur berpotensi gagal bila hanya berorientasi pada hasil fisik tanpa mempertimbangkan keberlanjutan sosial. Beberapa risiko yang diidentifikasi antara lain:
-
Tidak adanya sistem evaluasi pascaproyek.
-
Kesenjangan gender dan sosial dalam akses manfaat proyek.
-
Lemahnya tata kelola proyek dan pemantauan anggaran.
Kegagalan ini dapat dihindari dengan memperkuat tata kelola berbasis bukti (evidence-based governance) dan memperluas pelatihan teknis bagi aparatur.
Penutup
Proyek jalan Fufulso–Sawla membuktikan bahwa pembangunan infrastruktur dapat menjadi katalis perubahan sosial ekonomi bila dirancang dengan pendekatan inklusif dan berbasis bukti. Untuk Indonesia, pelajaran ini menjadi landasan penting dalam merumuskan kebijakan infrastruktur berkelanjutan yang mengutamakan kesejahteraan masyarakat.
Pelatihan seperti Manajemen Konstruksi dan Infrastruktur dapat memperkuat pemahaman teknis dan strategis aparatur terhadap pembangunan yang berdampak sosial.
Sumber
African Development Bank (AfDB). Impact Evaluation of AfDB-Funded Ghana Fufulso–Sawla Road Project. Abidjan: AfDB, 2021.